Chapter 3 - End

1.2K 130 53
                                    


Title : STALKER
Cast : Park Jiyeon , Oh Sehun
Author : Cho-I Uchikaze
Credit by Beauxbatons

.

.

2 Tahun kini telah berlalu Jiyeon menjalani hidup sebagai istri dari Oh Sehun, lelaki yang memberikannya kebahagian di dalam hidupnya, tanpa sadar membuat Jiyeon mencintai suaminya dan dapat melupakan kenangan pahit sebelum menikah dengan Sehun, 3 bulan setelah menikah dengan Sehun, Jiyeon harus berduka karena kehilangan Ibunya yang tidak dapat bertahan lebih lama lagi.

Ibunya sempat sadar sebelum meninggal, Jiyeon yang sangat senang karena akhirnya sang ibu dapat sadar kembali, akan tetapi kebahagian itu hanya semata karena tak lama ibunya pergi untuk meninggalkan selama-lamanya. Ayahnya pun menjadi sakit-sakitan, 6 bulan setelah kematian ibunya, ayahnya pun meninggal karena penyakit jantung. Saat itupun Jiyeon seakan hidupnya tidak berguna, tetapi Sehun menyemangatinya dan selalu ada disisinya ketika Jiyeon membutuhkannya.

Tapi selama 2 tahun yang sangat Jiyeon sesali adalah hingga saat ini Jiyeon belum dapat memberikan seorang anak untuk Sehun, padahal Jiyeon sudah memeriksakan dirinya ke rumah sakit dan rahimnya pun sehat, bahkan Jiyeon membujuk Sehun agar ikut periksa ke rumah sakit.

Jiyeon mematut dirinya di depan cermin, memandangi tubuhnya, sesekali pandangan matanya jauh ke perutnya, tangannya mengelus perut datarnya seakan berharap jika didalam sana ada nyawa yang hidup.

"Semoga kau cepat hadir dalam hidup kami". Gumam Jiyeon.

"Ada apa sayang?". Sehun memeluk tubuh Jiyeon dari belakang saat melihat istrinya berdiri di depan cermin. Di hirupnya aroma wangi Jiyeon, aroma yang sudah menjadi candu baginya.

"Kau mengagetkanku hunnie". Rengut Jiyeon

"Mianhae, Soo ada apa dengan istriku yang cantik ini,hm?".

Jiyeon melepaskan tangan sehun dan menghadap kearah sehun lalu memeluk tubuh Sehun. "Aku hanya berharap agar Tuhan dapat memberikan kita seorang anak". Terdengar suara helaan nafas dari sehun.
"Wae? Kau tidak suka jika kita punya anak?". Jiyeon menatap Sehun.

"Aniya, bukan begitu ji, aku hanya tidak suka kau bersedih". Sehun mengelus pipi Jiyeon. "Aku tau mata ini akan menangis jika memikirkan hal itu". Diciumnya mata Jiyeon. "dan aku tidak suka hal itu". Sehun tersenyum. "Mungkin saat ini Tuhan belum mengijinkan kita memiliki seorang anak karena..." Sehun menggantungkan perkataannya sambil menatap mata Jiyeon.

"Karena apa?". Tanya Jiyeon

"Karena agar kita bisa membagi kehangatan diranjang di malam hari". Tawa Sehun

"Mwo? Yak... Byuntae..". Teriak Jiyeon saat Sehun berlari keluar kamar.

Jiyeon kesal dengan sifat suaminya yang byuntae. Padahal saat pertama kali bertemu dengan lelaki itu Jiyeon merasa kalau Sehun itu punya sifat yang dingin dan Cuek, tapi setelah menikah ternyata sehun hanya akan dingin saat ada keluarga atau orang lain, tapi jika hanya berdua sehun akan sangat manja dan byuntae.

Jiyeon pun keluar kamar untuk menyusul Sehun. Dilihatnya sang suami sedang duduk di ruang keluarga dengan televisi yang menyala, Jiyeon duduk di samping Sehun dan bersandarkan kepalanya di bahu Sehun.

"Hun" Panggil Jiyeon

"Hm". Jawab Sehun

Jiyeon memainkan jari tangan kiri sehun karena tangan kanan sehun sedang mengusap kepalanya,"Boleh aku bertanya?.Jiyeon mendangakkan kepalanya untuk melihat sehun

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang