~1~ MOS

323 19 17
                                    

JANGAN LUPA VOTE,LIKE AND COMMENT. SEMOGA YANG UDAH NGELAKUIN ITU PAHALANYA BETAMBAH BANYAK-BANYAK HEHE 😉 💕

"Thankyou for everything you gave to me. Please
don't hurt yourself when you feel anxious or panic attack." Mendekatkan tubuh jangkung ke hadapan gadis yang menunduk lemas.

"Please don't go anywhere okay." Membenamkan wajahnya di dada bidang sambil sesenggukan.
~~~~
Kriingggggggggg!

Ingin sekali rasanya melempar benda berbentuk rillakuma itu ke tembok karena suaranya sangatlah nyaring di telinga Luna. Luna baru saja tertidur 2 jam lalu karena Luna baru pulang dari shownya. Mengingat mimpi tadi terasa begitu nyata namun Luna merasa aneh. Sudah berminggu-minggu mimpi itu datang terus menghantui tidurnya. Tapi yasudahlah toh hanya bunga tidur.

Bisa gak sih gue bolos hari ini.  Ngantukkk! Gerutunya.

Secepat kilat Luna bangkit dari tempat tidurnya langsung menuju kamar mandi. Untungnya Luna sudah menyiapkan segala perlengkapan untuk MOS (masa orientasi siswa) sebelum show kemarin. Luna sudah menyiapkan kacamata andalan dan behel lepas pasang agar tak ada yang mengenalinya. Tapi Luna sedikit ragu karena bagaimanapun sekolahnya bukanlah sekolah biasa yang tidak mengenali siapapun, sekolahnya kini bisa dibilang sekolah elit bergelimang bintang. Ya, siapa yang tak kenal dengan SMA Santa Alguero. Seantoro Bandung bahkan diluar Bandung pun tau sekolah itu. Semoga saja Luna tidak bertemu dengan salah satu teman shownya disana. Luna hanya ingih ketenangan menjalani masa-masa SMAnya. Setelah semua terasa siap, Luna turun dari kamarnya untuk menikmati sarapan pagi bersama keluarga kecilnya.

"Guten morgen alle (selamat pagi semua)."

"Guten Morgen, Baby. Gimana persiapan hari pertama sekolah?"Tanya Alvero - ayah Luna yang sedang fokus melihat tabletnya karena jadwal meetingnya yang begitu padat hari ini.

" Aman. Semoga aja ya dad" Luna mengambil roti panggang yang sudah tersedia didepannya ditambah olesan cream cheese dan blueberry diatasnya.

" Emang yakin gak akan ada yang ngenalin lo disana walaupun tampilan lo kayak gini? Kalo gue sih gak yakin ya, gimanapun lo nutupin tetep aja semua kenal lo kak "Luna Adela Lautner seorang supermodel sekolah di SMA Santa Alguero" ." Ucap Gio yang tengah asik memainkan handphonenya. Sungguh Gio sangat tak percaya akan penampilan kakanya hari ini, sangat berbeda dengan yang dilihatnya kemarin malam.

" hmmm yakin gak yakin sih tapi yaudahlah ya dicoba aja dulu "

" Goodluck deh buat lo hari ini. Dad, Mom i'll go first ya. " Tak lupa Gio menghampiri kedua orang tuanya sebelum pergi ke sekolah.

" Naik motor lagi? Dianter supir aja Gio" Anya Saskia Lautner - mama Luna mencium kening anak laki-lakinya sebelum berangkat. Di usianya yg menginjak 43th, ia masih sangat terlihat muda. Jika berjalan bersama Luna, tak banyak yang mengira mereka kakak-adik karena rupa yang hampir mirip.

"Oooo jelas dong ntar cantiknya aku ngambek kalo gak diajak kemana-mana. Byeee semuaaa" Jangan salah,cantiknya yang dimaksud bukanlah manusia melainkan motor sport hitam merk Ducati Panigale V4 yang sangat Gio sayangi melebihi apapun. Gio sebenarnya tidak diizinkan mengendarai motor karena terlalu berbahaya. Tetapi bukan Gio namanya kalau ia kebal terhadap ocehan.

"Luna bareng papa aja ya. Luna gak mau dianter supir or bawa mobil sendiri. Pleaseeeeeeeee" Memasang wajah memelas agar permohonannya dikabulkan.

"Yaudah kebetulan papa juga ada meeting searah sama sekolahmu. Yaudah yuk kita berangkat sekarang nanti kamu telat. Ma, nanti nyusul ketempat meeting ya."

Hari ini adalah hari pertama Luna mengikuti masa orientasi di SMA Santa Alguero. Bisa saja sebenarnya Luna untuk tidak ikut menghandalkan kesaktian orang tuanya tapi Luna mengurungkan niatnya. Setau Luna masa orientasi itu diperuntunkan untuk anak kelas 1 kenapa dia juga harus ikut padahal ia sudah menginjak kelas 2.

Better With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang