PROLOG

23 1 2
                                    

Sejak mata terbuka, matahari tidak pernah kelihatan hanya hawa panasnya yang tidak seberapa menemani pagi dingin yang mendung. Sena membuka ponselnya untuk melihat beberapa pesan yang masuk sejak tadi malam, suara tring dari ponselnya menjadi lagu pengantar tidur untuk Sena.

Sowon.

Satu nama itu yang tertera di layar ponselnya. Mau apa dia menghubungi Sena sampai 45 kali, menu-menuhi memori ponsel saja. Dengan cueknya, Sena menghapus semua panggilan dari log dan menghapus pesan tanpa pernah membacanya terdahulu, terlalu mager untuk membaca satu-persatu pesan yang menurutnya tidak terlalu penting itu.

Sena turun dari kasur dan sedikit merapikan tempat tidurnya, walau pun ada pengurus rumah yang selalu membersihkan rumah, tetapi Sena selalu merapikan barang-barang miliknya sendiri karna ia tau dimana letak-letak barangnya.

Pernah satu kali Sena bertanduk saat tidak menemukan barang yang ia butuhkan di tempat. Ia sudah membongkar semua lemari dan laci, tetapi barang yang ia cari tidak ketemu juga. Alhasil pengurus rumah menjadi sasaran amarah Sena. Sena kalau sudah marah, mulutnya tidak pernah berhenti sampai barang yang ia cari di temukan, kalau barang yang ia cari sudah ketemu, baru deh mulutnya berhenti dan ia akan bersikap normal kembali dan memasang wajah malaikat tanpa dosa.

Sejak kejadian itu, Sena melarang pengurus rumahnya untuk merapikan barang-barangnya, takut kejadian itu akan terulang lagi. Setelah merapikan kasur, Sena berjalan kekamar mandi.

Di dapur, seorang cowo bertubuh tinggi sedang sibuk dengan peralatan dapur yang ribet dan menyusahkan itu. Tidak ada yang bisa ia lakukan saat pagi menjelang, membuat sarapan adalah tugas yang paling malas ia lakukan. Sehun mendengus kesal saat tangannya kena cipratan minyak panas dan terkadang tanpa sadarnya ia memaki. Memarahi ikannya yang sedang di goreng karna sudah membuat tangannya yang halus terluka.

Perjuangan seorang kakak itu sangatlah berat untuk bisa membahagiakan adiknya. Mungkin itu yang ada di dalam pikiran Sehun saat melihat Sena turun dengan memakai seragam sekolah Meio.

Yap! Hari ini adalah, hari pertama Sena menjadi murid baru di Meio School. Karna kecurangan Oppanya dan tipu daya Siwon untuk membuat Sena setuju melanjutkan sekolahnya di Meio dan membuat Sehun menderita karna mendapat amanah dari Hyungnya tersebut. Kalau menolak, nama Sehun akan di coret dari daftar nama keluarga dan jatah warisan Sehun akan di kasih ke yayasan panti asuhan.

Itu berarti Sehun tidak mendapatkan apa-apa dan dia akan menjadi calon gelandangan yang tidurnya di ampera toko-toko dan di bawah jembatan. Membayangkannya saja sudah membuat Sehun lemas duluan apa lagi kalau menjadi nyata, mati mungkin Sehun mau, lompat dari lantai apartemen miliknya.

Sena hanya bengong melihat keadaan dapur yang sudah mirip kapal karam di terjang ombak besar yang menghancurkan setiap puing-puing kapal. Seperti itulah keadaan dapur sekarang. Terlebih lagi melihat makanannya, Sena tidak bisa berkomentar apapun untuk semua masakan yang telah dimasak Sehun. Semuanya tidak bisa dimakan. Ikannya gosong. Sop kimchinya terlalu asin *sepertinya Sehun ingin minta nikah* dan rotinya? Ini tidak bisa di bilang makanan, hewan saja kalau di kasih makanan ini, dia akan menolaknya, apa lagi Sena yang manusia. Mana sanggup ia memakan masakan ini, melihatnya saja sudah membuat Sena mual duluan apa lagi untuk makan, tidak bisa tertelan.

"Mau sarapan di luar?" Tawar Sehun yang langsung di balas anggukan cepat Sena.

Pada akhirnya mereka pun sarapan di cafe yang dekat dengan sekolahan Sena. Cafenya terlihat ramai dengan orang-orang kantoran yang menyepatkan diri untuk minum kopi sebelum berangkat kerja.

Sejak makan tadi, Sena terus memperhatikan Sehun. Entah kenapa beberapa akhir ini Sena sering diam-diam memperhatikan Sehun. Dengan menggunakan setelan baju kemeja lengan panjang berwarna coklat, ia terlihat sangat tampan. Sena baru menyadari kalau punya Oppa super-duper tampan. Sehun menyadari kalau Sena sedang memperhatikan dirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Guru Rasa OppaWhere stories live. Discover now