Disinilah seorang gadis kecil nan manis sedang berduduk meratapi kehidupannya dimasa yang akan datang. Ia sudah kelas 9 dan ini adalah langkahnya untuk menentukan masa depannya,jujur saja dalam hatinya ia tak ingin jika suatu saat ia menjadi orang yang tidak sukses.
Saat sedang asik meratapi,temannya datang dan menepuk bahunya.
"Pagi-pagi udah ngelamun aja Nggi"ucap gadis itu. Gadis berbadan tinggi,kulit tidak begitu gelap,dan tentunya juga manis. Ia bernama Balqis Zahrah Firdaus.
Gadis yang disapa'Nggi'hanya tersenyum,ia bernama panjang "Putri Anggiyani" berbadan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,kulit yang cukup putih,alis yang tebal,hidung yang mancung ke dalam,berbulu mata tipis tetapi lentik.
"Kenapa lo tiba2 diem aja? Masih ngantuk ya?"tanya Balqis kepada Anggi, Anggi hanya melihat Balqis sekilas lalu menopang dagunya diatas telapak tangannya.
Tak lama dari situ, sahabat Anggi yang satunya lagi datang dan langsung bergabung dengan Anggi juga Balqis.
"Kenapa Gi?"tanya Suci dengan santai
"Kayanya Anggi ini laper tut"
Tut?
Jangan heran dengan panggilan itu,itu adalah panggilan sayangnya Anggi juga Balqis, mereka memanggil Suci dengan sebutan Tutih. Dan sebutan itu berawal dari Anggi yang suka merubah-rubah nama orang tetapi tentu saja dengan seizin orang tersebut.
"Saya ada makanan,mau?"tawar Suci sembari mengeluarkan makanan yang ia maksud.
"Enggak..gak usah. btw,kita udah kelas 9 bentar lagi pisah dong"Ucap Anggi murung
"Iya..bakal kangen deh gue"tambah Balqis
"Kangen siapa?"tanya Suci sembari tersenyum-senyum
"Kangen si itu lah"celetuk Anggi,padahal yang ditanya Balqis tapi yang jawab si Anggi.
"Siapa coba?"
"Sultan"
"Ya kamu sayanya bakal kangen sama dia"ucap Balqis,dan bergantianlah yang awalnya yang murung Anggi sekarang menjadi Balqis
"Bukan kamu aja kali yang bakal pisah,saya juga bakal pisah"Ucap Anggi.
Ya..Anggi memang memiliki kekasih ditempat sekolahnya berada. Mereka sekelas dan mereka seumuran.
"Iyanya,baru jadian udah mau pisah aja" Anggi yang merasa dirinya diledek hanya memajukan bibirnya tanda ia sedang kesal.
"Jangan gitu dong.."
"Hahahaha.."tawa Suci juga Balqis.
Tak lama dari obrolan mereka,guru pun datang dan mulai memberi ajaran kepada murid-muridnya.
💘💘💘
Bel istirahat berbunyi,yang biasanya anak-anak ke kantin,ini hanya berada dikelas dan akan melakukan shalat Dhuha.
"Yuk ah cus shalat dhuha"ajak Balqis sembari membuka kaos kakinya
"saya tempatin dulu tempatnya,nanti ditempatin orang"
"Ah,bilang aja kamu mau dipojok supaya si Adliy keliatan"ledek Suci sembari menoel pipi Anggi
Adliy?
Adliy adalah nama pacar dari Anggi, bernama panjang Muhammad Daffa Adliy.
"ciee tauan"ucap Anggi,Anggi gak menyangkal hal yang diomongin Suci,karena memang benar ia ingin melihat kekasihnya. Rasanya tak cukup bila hanya dikelas saja.
Anggipun berjalan ke arah musholla,lalu menaruh mukenanya dan mukena teman-temannya.
Saat sudah selesai,ia pun kembali ke teman-temannya yang sedang menunggunya untuk mengambil air wudhu.
"Eh,ntar dulu deh sendal saya mana ya?"Tanya Anggi ke teman-temannya sembari berjalan mencari sendal dikolong-kolong kursi yang ada dikoridor sekolah.
"Duh,mana ya?"gumamnya sembari tetap mencari.
Saat sudah diujung,ia tetap tak menemukan sendalnya. Akhirnya,ia pasrah lalu ingin membalikkan tubuhnya untuk kembali ke teman-temannya.
Anggi langsung berbalik dengan cepat tanpa melihat siapa orang yang berada dibelakang tubuhnya. Saat dia berbalik,hampir saja tubuhnya menabrak sosok laki-laki bertubuh tinggi,berkulit agak gelap,muka yang datar,dan sorot mata yang tajam.
Siapakah lelaki itu??
INI CERITA PERTAMA YANG YANG SAYA BUAT SELAIN TENTANG ALIANDO & PRILLY, PLISS YA VOTE DAN BACA
KALO KALIAN VOTE ITU TANDANYA KALIAN MENGHARGAI
KALO GAK VOTE YAA..BERARTI GAK BISA MENGHARGAI ORANG!VOTE 10 BARU NEXT
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Atau Dia
FanfictionSinopsis: Cinta itu tumbuh karena nyaman. Lalu siapakah yang lebih utama?aku atau dia? Siapakah yang lebih kamu pilih aku atau dia?