ένα

21 6 0
                                    

"Gua pasti bisa! Gua pasti bisa!" semangat  Mingyu yang sedang bercermin dan merapikan seragam sekolah barunya.

Ini adalah kelima kalinya ia pindah sekolah. Dia bukan badboy yang suka bikin onar, bukan cowok yang suka bolos, bukan cowok playboy yang gonta ganti cewek atau gonta ganti cowok, dia bukan cowok yang biasa kalian temui di ff ( Fanfiction)  tetangga. Ff tetangga bukan selimut tetangga.

Dia Abdul Mingyu Suherman. Cowok berusia lima belas tahun. Anak dari Seungcheol Suherman dan Sri Jeonghan. Kakak dari Haechan Suherman dan adik dari Jong Dae Suherman. Cowok yang otaknya encer kaya air wc, tapi kadang beku kaya adonan donat. Dia ramah namun pendiam. Ramah kepada orang yang dia kenal, pendiam kalo lagi sendirian. Yaiyalah kalo lagi sendirian mah. Anak alim tapi berotak bokep.

Dia hobi pindah sekolah karena pekerjaan orang tuanya. Mingyu sendiri kadang lelah karena terus berpindah pindah sekolah. Menjadi murid baru bahkan baginya murid asing itu tidak mudah. Walaupun ia pintar tapi ia tidak mau memanfaatkan ke enceran otaknya untuk mendapatkan teman. Menurutnya, jika tidak memanfaatkan otaknya itu bisa mendapatkan teman yang benar benar teman.

"Ayok mas berangkat, kita harus berangkat lebih pagi. Kita anak baru, kita gaboleh telat" ajak Haechan yang terus menarik lengan Mingyu untuk keluar kamar.

"Sabar lah dek, mas masih belom siap" tolak Mingyu.

"Mas, dengerin Haechan. Kita udah biasa pindah sekolah, masa mas masih belom terbiasa sih. Contoh Haechan nih, semangat 45 menuju sekolah baru" ucap Haechan sok bijak.

"Gak usah sok bijak dek, mas tau kamu sekolah mau liat cewe kan? Sok sok an semangat 45, tapi ada niat terselubung dibaliknya. Udah ah mas mau kekamar dulu, ada yang ketinggalan. Kamu kebawah duluan aja" balas mingyu sambil melenggang pergi kekamarnya untuk mengambil hp.

"Tau aja mas hehehe" Haechan yang akhirnya jujur mengungkap niat busuknya.

Tok....tok....tok

Suara pintu kamar Mingyu yang diketuk oleh Jongde. Memang pintu kamar Mingyu tak ditutup rapat. Tapi untuk menjaga sopan santun dia melakukannya.

"Dek, gue masuk ya?" Tanya Jongde yang berada diambang pintu kamar Mingyu yang setengah terbuka.

"Masuk aja mas, enggak Mingyu kunci kok pintunya" sahut mingyu dari dalam.

"Ditutup aja enggak apalagi dikunci dek" ucap Jongde menghampiri Mingyu yang sedang mencari hp nya.

"Mending bantuin Mingyu nyari hp mas"

"Missedcall aja Ming"

"Hp nya Mingyu silent mas hehe" ucap Mingyu sambil nyengir kuda.

"Dasar" decak Jongde.

Jam menunjukkan pukul 06.07 yang berarti delapan menit lagi mengharuskan Mingyu untuk berangkat sekolah. Tiga menit kemudian mereka berdua masih mencari keberadaan hp milik Mingyu.

"MASSS LAMA BANGET SIH, SARAPAN DULU MAS BARU SEKOLAH LIMA MENIT LAGI KITA BERANGKAT" teriak Haechan dari tangga.

"SABAR DEK, HP MAS BELOM KETEMU" sahut Mingyu.

"HP MAS ADA SAMA HAECHAN. SEMALEM HAECHAN PINJEM" balas Haechan.

Mendengar jawaban Haechan membuat Mingyu langsung menghentikan aktivitasnya dan segera pergi menyusul Haechan. Sampai didepan pintu, Jongde menahan lengan Haechan.

"Dek...." ucap Jongde dengan wajah serius.

"Kenapa mas?" Jawab Mingyu.

"Sabar ya punya adek kaya Haechan. Harus menahan amarah dan harus sabar setiap waktu" ucap Jongde.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will FindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang