Angin pagi musim semi mendesis pelan seakan bernyanyi memanggil kenangan itu kembali , aku sudah berusaha melupakannya namun tetap saja masih tergambar jelas di benakku tentang kejadian itu...
aku melihat bayangmu sambil tersenyum menatapku lembut seolah kejadian itu hanyalah mimpi semata yah aku berharap kejadian buruk itu hanya mimpi namun kenyataannya dirimu yang sekarang berbicara di depanku inilah yang merupakan sebagian ingatan manis yang tak bisa kulupakan di musim gugur kemarin.
Kau tersenyum sambil iseng menarik tudung yang setia melekat di kepalaku, jujur saja aku nyaman memakai ini guna menutup diriku yang tak lebih dari seorang plagiat atau peniru lebih tepatnya dan kau tanpa rasa bersalah menarik tudungku sampai terlepas apa niatmu sebenarnya aku tidak paham, suatu ingatan terlintas di kepalaku bukankah aku harus mengungkapkan perasaanku padanya sekarang? Ah...mana mungkin? aku hanyalah tiruan yang tak pantas bersamanya tanpa kusadari aku malah melamun sampai membuatnya melambaikan tangannya di depan wajahku seketika itu aku tersadar dari lamunanku
"ada apa?" tanyaku sambil menatap mata emerald nan teduh itu
dia hanya membalas dengan mengataiku bodoh karena mengabaikannya dan membuatnya berlari menjauh tentu saja aku langsung mengejarnya, lihatlah dia sampai terjatuh . Entah angin apa yang membawa makhluk pengubah sejarah datang atau biasa kami sebut kbc datang kemari dan menyerangnya
Dengan langkah cepat aku langsung menebasnya dan melindungi gadis itu sambil memeluknya erat.
Air matanya tumpah, dia menangis di pelukanku tanganku tanpa sadar mengelus punggungnya guna menenangkannya. Tunggu ada yang aneh!!? kenapa ada bau anyir darah yang menusuk hidungku?aku tidak berdarah dan bukankah aku berhasil melindunginya
Tanganku terangkat perlahan bisa kulihat darah mengalir dari punggung gadis itu tapi kenapa dia tidak berkata apapun
"Yamanbagiri-san gomen ne...sebenarnya aku sudah tiada" katanya sambil menatapku dengan tatapannya seolah ingin mengatakan sesuatu yang lain
Sial apa yang terjadi kenapa dia berkata seperti itu?.
"Yamanbagiri-san aku sudah tiada 2 hari lalu ingat?karena melindungi akita-kun aku terbunuh" tangannya bergerak melepas pelukannya dariku
Kakinya mulai berusaha berdiri, tanganku yang ternodai darah ikut ambil andil membantunya berdiri.Ia mulai menjelaskan tentang kematiannya sendiri tapi kenapa dia sama sekali tak menunjukkan rasa sedih sama sekali?apa dia baik-baik saja dengan ini?
"yamanbagiri-san sudah waktunya aku pergi jaa...naa.... Ah aku hampir lupa, suki desu dan sayonara bangunlah dari mimpi ini yamanbagiri-san" tanganku bergerak meraihnya yang mulai menghilang ditelan cahaya.
Kata-katanya barusan mendorongku kembali ke dunia nyata sambil melihat ke kanan kiriku kulihat siluet biru laut sedang duduk di samping kepalaku
"kau sudah sadar rupanya. Baguslah " katanya sambil melarangku memaksakan diri untuk duduk
Ia mulai menjelaskan semuanya dari awal mulai dari aruji yang terbunuh karena melindungi Akita dan diriku yang berusaha melindungi aruji tapi pada akhirnya gagal sampai-sampai membuatku koma selama 3 hari sejak insiden itu yang membuatku memejamkan mataku ,aku merasakan langkah kaki Mikazuki meninggalkan kamarku tanpa kusadari air mataku keluar untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eien no kizuna
FanfictionKau sudah tiada namun bayangmu masih menghantuiku di kala ku terlelap. Apa salahku sampai-sampai kau masih tak hilang dari benakku bahkan kau mengorbankan pedang lain agar bisa bersamaku . Apa aku salah mengatakan itu?disisi lain aku tak pantas men...