Tanyaku Pada Tuhan

7 0 0
                                    

      Banyak sekali saat ini para ulama’ yang mendakwakan agama islam, laksana muhammad yang senantiasa membagun pondasi Agama Islam, dizaman modern ini kerap kali umat Islam berbondong-bondong menuju suatu tempat untuk mengkaji Agamanya, mereka dengan asik mendengarkan dengan hikmat sehingga tertidur pulas hehehe, sang pendakwah pun tiada bosan-bosanya mengumandangkan suara merdunya laksana dongeng sebelum tidur. Coba kita amati disekitar bagaimana pendakwah pada saat ini, mereka mengkaji prihal kajian islam bukan? Pernahkah anda berfikir, islam yang mana?

            Dewasa ini kita sering sekali melihat dan  mendengar pendakwah disuatu jama’ah yang mengkaji seputar Agamanya, hampir sekali dalam seminggu beliau mendapatkan undangan untuk menyampaikan tausiah di masjid, di rumah-rumah dan ditempat-tempat lainya. Pendakwah menyampaikan kajianya sesuai kapasitas yang mereka miliki, dengan perspektif penyampaian tausiahnya dengan metode yang berbeda-beda. Kenapa demikian, dikarenakan banyanyaknya golongan islam pada saat ini. Rasulullah SAW bersabda “ kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan, kaum Nasrani telah terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. (semua selamat kecuali umatku “ahlussunnah”) diriwatkan oleh “Abu Hurairah”. Hadist diatas sudah jelas bahwasanya umat islam terbagi menjadi 73 sekte, dari sinilah nilai maupun norma islam mulai terbagi-bagi menurut ajaran sekte masing-masing, kita bisa mengambil sebagian sekte yang ada di negara kita yang lebih dominan, antara lain NU, MUHAMMADIYAH, LDII,  DAN HTI (almarhum xixiixix).

Pada zaman modern ini, pendakwah menyampaikan tausiah keislamannya pun menurut ideologinya masing-masiang, pendakwah NU menyampaikan sesuai dengan ideologi ke-NU-an nya, pendakwah MUHAMMADIYAH menyampaikan sesuai dengan ideologi ke-MUHAMMADIYAH-an nya, pendakwah LDII menyampaikan sesuai dengan ideologi ke-LDII-an nya dan seterusnya, bukan hanya di islam saja, Agama Kristen pun terbagai menjadi dua sekte, yaitu Katolik dan Protestan, di Indonesia saja protestan terpecah menjadi sembilan bagian sekte, antara lain, Lutheran, Calvinis, Baptis, Methodis, Pentakostal, Kharismatik, Injili (Evangelical), Adventis, Saksi Yehova. dan pada saat ini mereka juga mengkaji seputar kristen menurut ideologinya masing-masing.

Pernahkah kita berfikir, sekte mana yang mengajarkan ajaran Islam pada khitohnya? Jika kita melihat dan mendengar pendakwah saat ini saling berperang argumen menurut ideologinya satu sama lain, semisal pendakwah Mr.X menyampaikan bahwasanya merokok itu haram dan diperkuat dalil-dalil Al-Qur’an serta hadist dan diperkuat dengan alasan-alasan rasional, pendakwah satunya M.r.Z menyampaikan bahwasanya merokok itu dibolehkan dengan diperkuat dalil-dalil Al-Qur’an dan hadist serta diiringi dengan alasan-alasan yang sama, bahkan mereka saling menjatuhkan satu sama lain bahkan mereka menganggap itu hal yang sangat biasa, semisal, menjastis apa yang sudah disampaikan pendakwah lainya dianggap salah, dan mereka pun berani mengkafir-kafirkan satu dengan lainya. Sehingga potensi manusia pun mulai muncul kepermukaan dan ide-ide kekereatifan dimedia sosial menjadi lelucon bagi youtubers, contohnya penyatuan vidio satu dengan yang lainya, kadang kita hanya tertawa ketika melihat hasil kekereatifan saudara kita tanpa mengambil apa maksud dari vidio tersebut dan ada juga sebaliknya, padahal Rasulullah bersabda “Siapa saja yang berkata kepada saudaranya,” Hai Kafir”. Maka akan terkena salah satunya jika yang vonisnya itu benar, dan jika tidak maka akan kembali kepada (orang yang mengucapkan nya)”. (HR Bukari dan Muslim).

Kebenaran hadist diatas sudah jelas bahwasanya kita tidak boleh mengkafirkan satu sama lain apalagi hanya berbeda pendapat. Jika para pendakwah pada saat ini memang benar- benar ingin mentausiahkan Agama Islam melainkan bukan memperkuat sekte dalam islam, hendaknya para pendakwah tidak perlu mengkafirkan dan menjastis sesama pendakwah, dikarenakan itu adalah salah satu penyebab awal mula terpecahnya Agama Islam, didalam ayat suci Al-Qur’an juga dijelaskan pada surah “Al-Imron ayat 103” yang berbunyi “berpegang teguhlah kalian pada tali Allah dan jangan tercerai berai”. Seyogyanya kita sebagai umat Islam hendaklah kita mematuhi perintahnya dan menjauhi laranganya dan andai saja para pendakwah mentausiahkan dengan nilai dan norma islam tanpa menjastis serta tidak membeda-bedakan sekte satu dengan lainnya niscaya antar umat beragama rukun, aman  damai sentosa sehingga Agama islam mencapai ke-islamannya. Amin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Apa yang Terjadi Pada Hambamu TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang