namaku voliriya athala malik, nama yang aneh tetapi aku menyukainya.
hanya saja terdapat 1 nama yang aku sesalkan tersandang manis di serangkaian nama indahku.Atha'Pov
hari ini adalah tahun keduaku duduk di bangku SMA N Merah Putih.
aku terduduk lesu menopang kepalaku dengan tangan yang kulipatkan di atas meja sambil memejamkan mataku yang terasa berat."hey,, hey,, dasar Voli baru juga sampe kelas udah molor aje " samar samar aku mendengar seseorang dengan suara serak khas laki laki sedang memakiku.
"Apa sih lo ha, ganggu orang tidur aja, daripada lo ganggu gue, mending lo pergi!" ucapku tanpa mengubah pola tidurku sedikitpun.
"ck ck ck, gimana laku, kerjaan lo cuma molor doang!" ejeknya tanpa aku pedulikan, karna masih terlalu pagi untuk berbuat onar denganya.
samar sama aku mendengar dia mengumpat tetapi tidak begitu aku pedulikan, toh juga nggak penting.
dan tanpa diperintahpun otak dan mataku berjalan seira untuk mengistirahatkan diri dan seketika semuanya gelap.
"tha!!! atha!!! bangun!! ih dasar kebo,pak shomat dah dateng!! nanti lo dihukum kalo nggak bangun!!!"
gunam seseorang dengan menggoyang goyangkan punggungku."apa sih vel lo ganggu aja ih sebel guenya!" ucapku mengerjapkan mataku untuk penyesuaain cahaya dikelas saat ini.
"lo gila ya, guru dah dateng masih aja molor tuh liat di depan ada pak shomat" ucap vely membuatku langsung tertegun dan duduk dengan sigap.
karna yang gue tau Pak Shomat selalu bisa buat muridnya menyesal karena berbuat ulah denganya.
"kenapa lo nggak bangunin gue dari tadi sih, untung aja pak shomat nggak liat gue, kalo sampe liat kan gue bisa mati" caci gue tepat di telinga vely.
"kenapa lo salahin gue sih, gue udah dari tadi juga kali bagunin lo, lonya aja yang kebo!" ucapnya dengan suara cukup keras, dan otomatis perhatian yang tadi mengarah kearah pak shomat kinipun beralih kepadaku dan vely. Oh God suka deh punya sahabat mulut kaya toa gini kalo lagi ngomong nggak nanggung nanggung.
"Voliriya athala malik dan kamu Vely Ayu Putri sekarang juga berdiri diluar kelas dengan mengankat kedua tangan kalian" ucap pak shomat dengan suara yang mbuat bulu kuduk gue berdiri.
"iya pak" jawabku dan vely serempak, lalu berjalan keluar kelas.
"ish, gue sebel deh sama lo vel, suara lo itu nggak pernah bisa biasa aja apa" gerutu gue pada vely yang saat ini sedang mengankat kedua yanganya keatas.
"hehehe sorry, mau gimana lagi coba, bawaan lahir ini ma" ucapnya.
"Wiss ada yang jadi tawanan nih" ucap seseorang yang yang sedang berjalan di depan kelas kami. aku melihat dengan tatapan malas.
"sehari aja lo nggak bisa apa, nggak gangguin gue?" ucapku dengan nada yang sebel.
"sorry sorry ni ya, sejak kapan juga gue ngganggui lo, kan gue cuma nanya bukan ngganguin lo!" jawabnya
"sama aja pinter" ucap gue lagi
"wisss, lo dikatain pinter sen baru kali ini gue denger lo dibilang pinter" ucap salah satu sahabatnya."ahh elo, emang gue goblok banget apa, mendingan juga gue dari pada lo, seenggaknya ni ya gue masih dapet peringkat 2 di kelas" ucapnya Arsen demgn nada sombong khas nya.
"iye peringkat 2 dari bawah" ucap arul
"ye, seenggaknya gue kan lebih pinter daripada lo, yang notabenya masih di bawah gue" ucap Arsen dengan nada bangganya.