skip
"tha lo kan tetanggan ni ya sama anta, lo nggak tahu apa sedikit aja tentang anta ?" tanya given padaku sedang terduduk di samping kursi kemudinya.
"emmt, gue nggak kepo sih orangnya, jadi gue nggak tahu banyak tentang anta, yang gue tahu cuma sekilas mungkin dari pandangan orang tentang dia aja gitu" jawabku
"sedikitpun lo nggak punya rasa ingin tahu gitu ?" tanya given lagi.
"gue pernah sih sekali nggak sengaja liat dia lagi kaya melamun gitu di balkon kamarnya dari jendela kamar gue, ya lo tahu kan kamar gue sama kamar dia sebelahan, terus tanpa sengaja dianya ngeliat gue lalu antanya masuk ditu aja . ya udah lah ya, gue juga nggak peduli, dia itu terlalu cuek untuk gue kepoin" ucapku panjang lebar.
"yaudahlah, ngomong sama lo juga nggak ada gunanya" ucap given memperlihatkan wajah frustasi.
"untung lo ganteng ven, kalo nggak niya, udah gue lempar lo ke sudut benua" umpat gue dalam hati.
"sampai, tha turun !" perintah given mmbuat gue tersadar dari umpatan.
"kuy" ucap gue melangkah keluar dari mobil given,sedangka given sedang berdiri mematung di depan rumah gue.
"kenapa lo berdiri disitu, masuk aja kali, kaya lo nggak pernah kerumah gue aja" ucap gue membuka pintu.
"Assalamu'alaikum, bunda thala pulang" ucap ku masuk ke dalam rumah, ini adalah kebiasaan keluar gue.
"eh anak bunda dah pulang, gimana sekolahnya ?" tanya bunda memeluk tubuhku.
"tadi sempet dihukum sih bun, tapi it's ok kok bun aku kan anak bunda yang paling strong" ucapku dengan senyum yang merekah.
"eh nak given, apa kabar ? sudah lama kamu nggak main kerumah" ucap bunda kepada given.
"baik kok tant, maaf baru sekarang bisa main" ucap given sopan kepada bunda.
"iya nggak papa, sering sering main kesini ya biar rame ini rumah, ajak sekalian si anta " ucap bunda lagi kepada given
" iya tant nanti lain waktu saya ajak anta" ucap given
"bun aku izin kekamar dulu ya, mau mandi" ucapku melangkah ke kamar.
"iya, jangan lama lama, kasihan given nggak ada yang nemenin" ucap bunda.
"bang ethan dah pulang kan bun ? si given katanya mau ketemu bang ethan" ucapku lalu membuka pintu kamarku.
skip
"thalla, ayo makan malem dulu sekalian bareng sama given" teriak bunda.
"iya bun, aku sebentar lagi turun" ucapku.
atha masih berdiri di depan kaca memandang pakainya yang sederhana. setelah dia rasa sudah pass ia melangkah keluar dari kamar untuk bergabung makan malam bersama.
"hai semua" ucapku menuruni anak tangga menuju meja makan.
dimeja makan sudah terisi dengan bunda, bang ethan, dan si given.
"cepet dek, keburu laper nih perut" gerutu nang ethan.
"iye iye bang" ucapku.
"nah sekarang kita berdoa dulu ya, bang kamu yang pimpin doa" ucap bunda dibalas anggukan oleh bang ethan
"berdoa mulai" ucap bang ethan
"selesai" ucapnya.
"selamat makan" ucapku dan bang ethan serentak.
"nak given, nanti setelah lulus dari SMA mau kuliah dimana ?" tanya bunda pada given yang sedang melahap nasi.
"rencananya sih mau nerusin kuliah bisnis di harvad university sih tant, tapi sayangnya ama bunda nggak boleh, jadi sekarang lagi fokus ngejar UGM tant" jawab given panjang lebar.