Apatah guna ijab yang dibalas qobul
Jika diakhiri luka yang berbalun-balun?
Apatah arti acaram intan lingkari jemari
Jika akhirnya terganti rasa yang mati?
Akibat curang kekasih hati
Dengan gamang aku disini
Menganju menepis keringkihan
Yang tak tahu harus dipengapakan
Ingin diri ini mengasam padanya
Mengasam dengan berhamun-hamun
Agar sakit dalam hati terincit segera
Terisi kembali cerita adun temadun
Dirinya yang ahmak namun berakah
Sepatutnya dapat beribu-ribu belasah
Agar terbit puas di hatiku yang gelebah
Kembali satu setelah kalah dan terpecah
Mana mau diri ini jika hanya termangu
Seolah hilang akal bagai tersapu bayu
Namun biarlah tuhan yang beri mauizah
Sebagai sahutan dari setiap mubahalah
------------------------------
Puisi ini terinspirasi dari maraknya isu Perselingkuhan baru-baru ini😁
Bukan pengalaman pribadi, bukan pula bermaksud untuk menyindir atau menyudutkan. Hanya mencoba meramu kata sebagai ungkapan simpati atas isu tersebut.Jika kalian bingung dengan pilihan kata yang saya gunakan, saya akan sedikit jelaskan disini. Jadi, dipuisi ini saya menggunakan kata yang tidak lazim dipakai lagi (dalam KBBI dikenal dengan istilah arkais), kata-kata klasik, kata dalam agama islam, dan sedikit Bahasa Minangkabau. Dengan tujuan untuk memperkenalkan kembali kata-kata yang sudah asing ditelinga para insan muda, sehingga saya harap kekayaan kosakata Bahasa Indonesia dan bahasa daerah dapat terpancar dan dinikmati dalam karya saya yang tak seberapa ini.
Berikut saya bagi arti dari kata-kata yang saya pakai diatas :
A.Kata Arkais
-Menganju = Mencoba/memulai
-Dipengapakan = Dibagaimanakan
-Mengasam = membalas dendam
-Berhamun-hamun = memaki-maki
-Terincit = terusir
B.Kata Klasik
-Dijuang = diserang
-Acaram = cincin
-Adun temadun = indah-indah
-Ahmak = kurang pikir/bodoh
-Berakah = sombong
-Belasah = pukul
-Gelebah = sedih
C.Kata dalam Islam
-Mauizah = pelajaran
-Mubahalah = doa yang sungguh-sungguh untuk memohon jatuhnya laknat Allah Swt. Atas siapa yang berbohong
D.Bahasa Minangkabau
-Berbalun-balun = bergulung-gulung
Bandung, 22/11/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
POETRY
PoetrySekumpulan hasil dari hati dan pikiran yang saling berjibaku dengan bibir yang tak lagi sanggup mengutarakan kata-kata. Sebagai pewakil rasa atas kehadiran berbagai macam cerita hidup. -Slow Update-