Author POV
Beberapa hari setelah mereka merundingkan dimana tempat yang pantas untuk bertemu, dan akhirnya mereka setuju dengan pendapat Erika, dengan bertemu di bioskop.
Di Mall
"Assalamu'alaikum" ujar Salma pada teman-temannya.
"Wa'alaikum Salam" jawab mereka serempak. "Nunggu lama ya?" Salma mulai membuka obrolan. "Gak kok" jawab Sinta."Emm.. Sekarang kita mau ngapain disini?" tanya Amel. "Ya, kita nonton bioskop sama makan lah" jawab Sinta. "Heuu.. Si Sinta giliran makan ajah inget, pelajaran masih inget gak?" Ujar Salma.
"Udah, gak papa, aku juga inget kok, kita nonton bioskop dulu ya!" Ucap Erika. "Yahh.. Kenapa gak makan dulu sih?" Jawab Sinta sambil memasang muka memelas.
"Dih Si Sinta ya,, makann mulu" ucap Amel pada Sinta dengan memasang muka Sebal.
"Hehehehe iyaa maaf, ya udah deh nonton bioskop dulu,, tapi beli cemilan buat di dalam bioskop ya rik! Yayayaya!!" pinta Sinta. "Iyaa Sinta Vianaa" jawab Erika
( Yang berhijab di antara mereka hanyalah Salma seorang, ntah mengapa mereka tidak ingin memakai hijab, walaupun mereka rajin shalat )
Sesampainya mereka di dalam bioskop, mereka pun menonton film JAILANGKUNG ya mereka memang suka dengan sesuatu yang menyeramkan. Tapi diantara mereka yang paling takut adalah Erika.
Setelah mereka selesai menonton film JAILANGKUNG, Salma ingat sekarang sudah masuk waktu zuhur.
"Ohh iya!, sekarang kan udah masuk waktu zuhur, shalat yuk!" pinta Salma. "Ayoo" jawab mereka serempak.
Setelah mereka selesai shalat zuhur, Salma pun mengajak mereka pulang, tetapi Sinta teringat akan sesuatu.
"Heii stopp!!, kenapa kalian gak ngingetin aku, aku lupa kita kan belum--"
Tiba-tiba omongan Sinta dipotong oleh Amel. "Apaan sih Sin sampe segitu paniknya, apaan?"
"Aku lupa, kan kita belum makan!" jawab Sinta. "Haduhh" jawab mereka serempak.Setelah selesai makan, kami pun bergegas untuk pulang. Sampai di parkiran, Salma teringat akan sesuatu.
"Astaghfirullah, ini udah ashar kan ya? Kita kan belum shalat ashar! Shalat dulu yuk!" ujar salma sambil memelototkan matanya karena lupa shalat.
"Ihh nanti aja kali, dirumah juga keburu kali!" jawab Sinta malas.
"Gak boleh gitu sin, walaupun sampai rumah keburu, kita harus tetap shalat, sama saja kita mengulur waktu shalat, dan itu gak boleh, lagian kita juga bisa berdo'a supaya sampai rumah dengan selamat" jawab Salma menceramahi Sinta.
"Amiinn" jawab Erika dan Amel.
"Iya deh, ayuk!" jawab Sinta.Selama perjalan ke mushala di mall, mereka berbincang-bincang. Sesekali Sinta meminta foto bersama. Teman-temannya pun menurutinya.
"Astaghfirullah" ujar Salma yang tak sengaja menabrak seseorang hingga ia terjatuh.
"Salma!!" ucap Erika, Amel, dan Sinta."Salma kamu gak papa kan?" tanya Amel kepada Salma. "Iya aku gak papa kok" jawab Salma.
SALMA POV
Setelah aku turun dari eskalator, aku tak sengaja menabrak seseorang. "Astaghfirullah" ucapku. Aku melihat telapak tanganku terluka namun tidak mengeluarkan darah. "Salma kamu gak papa kan?" tanya Amel. "Iya aku gak papa kok" jawabku berbohong.
Lalu aku bangun dengan dibantu Erika. Lalu seseorang yang menabrakku lalu bicara padaku. "Saya minta maaf" ujar orang itu. Saat aku tau bahwa itu seorang lelaki, aku pun langsung menundukkan kepalaku. "Iya ga papa, lain kali hati-hati!" jawabku. "Iya, kalo begitu saya permisi dulu, saya sedang terburu-buru" ucap lelaki itu. Aku hanya membalasnya dengan anggukan.
Setelah lelaki itu pergi, kami pun melanjutkan perjalanan ke mushala yang ada di mall.
Setelah selesai shalat ashar, aku dan teman-temanku pun merapikan diri dan bersiap untuk pulang ke rumah. Saat kami memakai sepatu, Amel melihat lelaki yang menabrakku tadi. Lalu dia pun langsung pergi ke lelaki itu. Belum sempat aku menghentikannya dia langsung memarahi lelaki itu."Hei kau bisa tidak melihat jalan, sehingga menabrak sahabat saya. Sehabis meminta maaf langsung pergi begitu saja. Mengapa kau tidak mengobatinya!!??" ucap Amel dengan wajah marahnya. "Amel, sudah tidak apa-apa yang penting dia sudah meminta maaf, aku pun tidak apa-apa" ujarku menenangkan Amel.
Sinta dan Erika hanya melongo melihat Amel yang marah-marah, karena baru kali ini Amel sangat marah.
"Maafkan saya kalau begitu, memangnya anda ada yang terluka?" tanya lelaki itu. Aku hanya menjawab dengan gelengan. "Salma mengapa kamu bilang tidak terluka, kau kan terluka walaupun tidak berdarah pun?" tanya Erika kepadaku. Ia pun jadi terbawa emosi."Tidak apa-apa, lagian aku udah sembuh kok. Kan kalian yang ngobatin aku." ucap Salma. "Ihh Salma kok kamu gitu" ucap Sinta. Aku hanya membalas senyuman dengan kepala masih sedikit menunduk karena ada lelaki didepanku.
"Perkenalkan nama saya Muhammad Hasan Al Yusuf, kau bisa memanggilku Hasan. Dan namamu?" tanya Lelaki itu memperkenalkan diri. "Nama saya Salma Al Aisyah, anda bisa memanggil saya Salma" jawabku sambil menangkupkan tangan didepan dada.
Setelah aku dan temanku memperkenalkan diri pada lelaki itu, kami pun berpisah. Aku dan temanku kembali ke parkiran, untuk menemui supir Erika yang membawa mobil.
Setelah itu, Erika dan supirnya pun mengantarkan kami ke rumah masing-masing.
Assalamu'alaikum,
Gimana ceritanya, maaf ya baru update lagi. Aku tuh banyak tugas dari sekolah.Aku bakal usahain update sampe selesai, walaupun jarang updatenya.
Wassalamu'alaikum.Jum'at, 16 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku
SpiritualSalma al Aisyah, begitulah nama lengkap seorang wanita sholehah yang menjadi panutan para sahabatnya untuk berhijrah. Muhammad Yusuf al kholik, begitulah nama lengkap seorang lelaki sholeh. Dan bila ia selesai sholat zuhur di salah satu Masjid dide...