Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Terdapat banyak typo, kesalahan EBI, OOC, dan sebagainya.
#
"Ada beberapa hal yang tak bisa dipilih oleh manusia. Dengan siapa ia bertemu juga pada siapa ia jatuh hati."
.
Kopi hitam di cangkir mendingin didiamkan. Hanya dirasai sekali, lalu diabaikan. Seijuurou duduk diam memperhatikan lalu lalang pejalan kaki. Menjeda kegiatan menunggu dan juga menandatangani laporan. Paman gendut pemilik toko roti di ujung jalan, dua menit lalu jatuh tepat di depan kaca jendela tempat ia duduk. Tumpukan tomat segar dari pasar swalayan yang ada di seberang, jatuh berceceran—bahkan ada yang hancur terinjak. Entah apa hubungan membuat roti dan juga buah tomat, Seijuurou terlalu malas untuk memikirkannya.
Mungkin paman itu ingin membuat roti sambil meminum jus tomat.
Setelan formal mahal yang dikenakan, menunjukkan status sosial. Ia pria tampan menawan dan juga mapan. Sedari tadi duduk di sini, sudah lebih dari sepuluh pasang mata yang jelalatan memandang. Seijuurou diam pasang wajah masa bodoh. Begini sih biasa saja baginya.
Waktu makan siang sebentar lagi habis, namun yang ditunggu tak kunjung datang. Agak gusar, pria pendek tapi terasa menjulang—dalam artian suka menekan—mengetuk-ngetukkan jemari pada meja. Mata merah darah fokus lagi membaca laporan. Sekalian menghasilkan uang.
"Seijuurou-kun sudah lama menunggu? Maaf aku terjebak macet dalam perjalanan ke sini." Rambut biru muda terlihat berantakan di beberapa area. Mencuat di sana-sini, di beberapa bagian. Mendadak Seijuurou gemas, ingin merapikan.
"Tetsuya baru bangun tidur atau bagaimana? Rambutmu berantakan dengan wajah lesu tak bersemangat. Ada sesuatu yang terjadi? Katakanlah."
Seperti biasa, Seijuurou memang selalu perhatian. Lelaki cantik bernama Tetsuya menggeleng sekali, kemudian izin duduk seperti pada atasan.
"Sei-kun tak usah khawatir, aku tak apa-apa. Hanya saja belakangan ini aku kekurangan asupan susu vanila kocok. Makanya aku terlihat lesu begini. Anemiaku kambuh, sepertinya."
"Jadi Tetsuya lesu karena anemia dan kekurangan susu vanila kocok? Pantas pucat. Mau kuantar ke dokter?"
"Bukan, Sei-kun. Lebih tepatnya aku kena anemia karena kekurangan susu vanila kocok. Pekerjaan yang masuk untuk Chihiro-kun benar-benar banyak, aku bingung untuk menyeleksinya. Semua benar-benar menguntungkan bagi keuangan dan kemajuan karier Chihiro-kun ke depannya. Kemarin saja aku hanya minum dua gelas, Sei-kun. Itu pun aku curi-curi waktu sembari menemani Chihiro-kun syuting drama tv kejar tayang."
"Aku baru dengar ada kasus anemia yang disebabkan kekurangan minuman instan berperisa vanila. Tetsuya tak sekalian minum susu formula saja? Biar Tetsuya bisa sehat dan juga montok."
"Hush, Seijuurou-kun. Aku akan marah jika kau mengolok-olokku terus. Bukannya yang perlu susu formula agar bisa tumbuh tinggi itu bukan aku saja. Sei-kun juga perlu. Kalau perlu porsinya dilipatgandakan."
Lalu hening, di luar gerimis mendadak turun. Payung warna-warni dibuka nyaris serentak oleh para pejalan kaki. Ada juga beberapa yang memilih masuk kafe atau sekadar berteduh di beranda pertokoan. Yang jalan saja tanpa berteduh dan membuka payung pun ada, mungkin terlalu malas untuk merogoh tas—mungkin juga lupa bawa.
Tetsuya menumpu dagu pada telapak. Sikunya menekan pada meja. Manik biru berpendar bosan, ia datang ke sini lewat curi-curi waktu yang aslinya tak seberapa. Mungkin Chihiro-kun pun akan memaklumi, manajer sekaligus kekasihnya pun butuh istirahat sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
NETURIU
FanfictionApa namanya itu? Selingkuhan? Pacar kedua? Pokoknya Seijuurou memang bukan yang utama dan satu-satunya. Ia hanya menempatkan diri sebagai tempat singgah bagi Tetsuya di kala si biru muda bosan. Ia memang yang kedua, tapi Tetsuya adalah yang pertama...