HATI YANG DINGIN

1K 132 13
                                    


Prem POV

Aku tidak melepaskan pandanganku dari mahasiswa baru yang menarik perhatianku beberapa hari ini. Iya sekarang aku lagi diam-diam mengikuti wad. Aku tahu kalian akan mengatakan itu tak tahu malu dan tidak beralasan. Tapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukannya. Aku ingin tahu lebih banyak tentang wad, siapa saja yang bergaul dengannya dan apa yang dia lakukan saat dia tidak memiliki kelas. 

Tepat seperti perkiraanku, wad tidak dekat dan berniat berinteraksi dengan siapapun. Hanya sekali aku melihatnya mengangguk kecil ke kongpob saat kongpob menyapanya dan hanya itu. Bukanlah hal anehkalau  seseorang menjadi intovert. Tapi bagaimana bisa dia berada ditempat yang ramai tanpa berbicara dengan satu orangpun?

Dia bahkan tidak bergabung  olahraga dengan murid lainnya. Dia hanya bermain basket saat tidak ada orang dilapangan. Aku juga menemukan anak ini tinggal di asrama. Sekali atau dua kali aku tertangkap basah olehnya saat memperhatikannya, dan secara cepat juga aku membuang muka. Tidak, ini tidak mengintai. Aku hanya 'penasaran'.

Seminggu kedepan akan dilakukan pertandingan penyambutan mahasiswa baru antar setiap fakultas di universitas kami.  Siang ini aku dan para hazer lain hendak memeriksa meja pendaftaran pertandingan di aula fakultas, dan betapa kecewanya kami antusias dari mahasiswa baru angkatan ini  sangat kecil tidak banyak yang mendaftar. Kalau begini bisa dipastikan fakultas teknik akan kalah sebelum bertanding. ini tidak boleh dibiarkan karena fakultas kami tidak pernah kalah  bila ada pertandingan antar fakultas sebelumnya. Kami memanggil para mahasiswa baru yang ada diruangan untuk mendekat dan memberitahukan kalau kali ini kami ingin mereka menang dan tidak mengecewakan fakultas teknik. 

Lagi dan lagi mahasiswa baru aneh itu menjawab senior. Aku hampir saja memukulnya kali ini, jika bukan karena tindakan 'sok pahlawan' kongpob, aku pasti akan memukulnya dan mendapat masalah. 

Wad benar, aku tahu itu, pertandingan ini hanya untuk meningkatkan keharmonisan dan kesatuan mahasiswa baru antar fakultas. Tidak ada alasan bagiku untuk membuat komentar yang melibatkan 'ibu'. Aku hanya tiba-tiba merasa jengkel karena melihat bagaimana wad melihat ke 0062 itu. Aku melihat senyuman di wajah wad dan wajah itu seolah memberi tatapan sayang kepada pria 0062 itu.

Hmm wad mulai menjadi misteri yang lebih dan lebih. Reaksi wad terhadap perkataanku memberi sebuah kesan. Cara wajahnya berubah karena komentar 'ibu' -ku yang tidak perlu itu tidak biasa menurutku, tapi perkataan itu memang tidak pantas untuk dikatakan. Aku tidak tahu mengapa, kali ini aku menyadari kalau aku salah. Aku terlalu marah untuk meminta maaf atas perkataanku. Aku merasa kesal,  khususnya cara kongpob menahan wad. Ada apa dengan keduanya? Apakah mereka berkencan? Eitt lebih tepatnya ada apa denganku? Kenapa aku begitu marah melihat mereka berdua?

...........................

Wad POV

Ini sudah tidak terkendali lagi. Prem, senior itu benar-benar menguntitku sekarang, lucunya apa dia berpikir dia tidak akan ketahuan, tentu saja aku mengetahuinya. Setiap kali aku melihat sekeliling, aku juga menemukan senior tersebut disekitar tempat itu. "dia selalu mengikutiku, apa yang dia coba dapatkan? Apakah dia mencoba merencanakan sebuah kejahatan yang absurd dan mengeluarkanku dari universitas?". Terkadang juga senior itu bahkan mengikutinya ke asrama. Aku berusaha sangat keras untuk mengabaikannya. Aku tidak melaporkannya pada siapapun, aku tidak ingin lari ke dekan dan mengadu seperti anak kecil yang cengeng. Tapi ini menakutkan, aku berharap aku akan  tahu apa yang terjadi dengan senior itu dan apa yang diinginkannya dariku.

Hari ini dikelas aim dengan sopan memintaku untuk bergabung dengan tim bola basket untuk fakultas teknik. Aku tidak tahu bagaimana Aim tahu bahwa aku adalah pemain tim basket yang yah cukup handal. 'Apakah maprang bergosip tentang aku?'. 

IT'S YOU (BAHASA INDONESIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang