Reina POV
Suasana ini masih sama , udara yang kuhirup juga terasa sama . datar dan membosankan , setiap hari hanya mengulangi rutinitas yang sama , tak ada yang menarik sama sekali. Padahal aku sudah berada di tahun akhir sekolah menengah pertama tapi aku masih tidak mengetahui tujuanku.
Aku pun menghela nafas panjang ketika mataku memandang lapangan yang kosong dari balik jendela dengan tangan kiriku yang menopang dagu. kulihat jelas kenanganku beberapa tahun kebelakang seolah itu baru saja terjadi kemarin. untuk seseorang yang pendiam seperti ku , menjalani sebuah hubungan pertemanan rasanya sangat mustahil , jika saja aku tidak masuk ke tim volly sekolah.
Meski aku terbilang pasif saat semua tim berkumpul , tetapi aku senang saat kami bekerjasama dilapangan dan mengenal beberapa orang.
"Reina...hei,Reina !" panggil seorang gadis yang suaranya tidak asing bagiku. ku putarkan kepalaku ke arah samping , gadis itu telah duduk di sampingku. dia adalah Freya , teman sebangkuku
"kamu akan melanjutkan sekolah kemana...? apakah kamu akan kembali ke korea ?"
"entahlah......." jawabku malas"apa? upacara kelulusan tinggal beberapa hari lagi dan kamu belum memutuskan mau melanjutkan sekolah dimana...? benar juga , dengan IQ-mu itu kamu bisa diterima di sekolah manapun, berbeda denganku." ucap Freya dengan kepala tertunduk diakhir kalimatnya.
Kembali ke Korea..? aku menanamkan pertanyaan itu di benakku, sudah hampir 3 tahun aku dan keluargaku pindah ke Ohio, dengan alasan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Orang tua ku beranggapan bahwa masa depan yang terjamin menjadi satu-satunya tujuan, selain itu tidak ada yang penting bahkan teman sekalipun.
"jangan membuang waktu sia-sia, fokus saja belajar". kata kata itu terus saja mereka ucapkan padaku"Aku pulang...." ucapku saat kubuka pintu rumah.
hanya keheninganlah yang menyambut kepulanganku , ibu tengah sibuk berkutat dengan dokumen-dokumen yang menumpuk, sedangkan ayah selalu lembur di kantornya , dan adikku ? dia selalu saja mengurung diri dikamar sibuk berselancar di dunia maya.Ku rebahkan tubuhku dikasur setelah mengganti pakaian , ku tatap langit-langit kamar dengan lekat seolah cat putih polos disana terlihat sangat menarik bagiku.
Dering ponselku memecah keheningan , ku raih ponsel yang terletak di meja samping kasur.
mataku membulat sempurna ketika layar ponsel menampilkan notifikasi chat masuk dari Diana Han , teman masa kecilku. dia juga menjadi salah satu alasan kepindahan kami ke Ohio"kak.....ayo makan, ibu bilang kakak tidak boleh terlambat minum obat lagi." ucap Ghea , adik perempuanku yang telah berumur 11 tahun.
"ya...ya....ya." jawabku malas sambil berjalan keluar menuju meja makanKulahap beberapa sendok nasi untuk mengganjal perut ku yang kosong sejak tadi pagi.
"ini..." ucap ibu sembari menyodorkan botol kaca kecil berwarna coklat yang berisi obat-obatan.lalu kuambil beberapa butir pil dan langsung menelan nya dengan bantuan air putih. aku dan ibu terdiam sejenak. mungkin ibu menyadari tingkahku yang aneh dan seolah ingin mengatakan sesuatu namun tertahan.
Chat dari Diana terus membayangi ku. "Ayo kita ke SHS bersama" . itu adalah janji yang kami ucapkan saat kami masih di sekolah dasar dulu , jujur aku sangat ingin kembali ke Korea bertemu dengan teman-teman lamaku, aku juga sangat merindukan suasana kota Seoul , disanalah aku bisa mengekspresikan hobby ku dengan leluasa
yah...hobby ku adalah menari , aku menyukai, ah..sangat suka malahan. tetapi hobby itu telah ku tahan dan ku sembunyikan selama 3 tahun.
"Ibu..aku....ingin kembali ke Korea" ucapku
ibu hanya terdiam , akupun hanya bisa menundukkan kepala , tanpa dijawab pun aku sudah tau kalau ibu pasti sedang menahan amarahnya yang mulai memuncak. tanpa sadar airmata mulai menggenang di pelupuk mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass Bead
Fanfictionaku ingin menggapai impian ku dengan menggenggam tangan mereka . apakah itu mungkin ? bagaikan manik kaca yang bertaburan . satu persatu mimpi tercerai berai menjadi serpihan beling yang terasa menikam harapan . aku ingin menjaga senyuman dan persah...