imagination 🎶

56 8 16
                                    

"Gimana gue gak mau mandi hujan, hujan itu seru tau, shower yang paling gede yang gue tau" Bantah vina yang sedang bermain hujan kepada sobat karibnya.

" iya gue tau, ntar lo sakit sini teduh dulu." Teriak sobatnya.

"Gak mau week." Vina mengeluarkan lidahnya. "Kalau lo mau gue teduh sini kejar, tangkep sini" vina mencipratkan air hujan kepada Reyhan.

"Lo bawel ya, awas lo." Rey mengejar vina, mereka berlarian, bercanda tawa selalu bersama, mereka menikmati hujan yang turun begitu deras.

"Vin udahan yuk tambah deras ni"

"Lo aja gua sih enggak mm--"

"AAA--" sontak vina terkejut dan memeluk Rey saat petir datang.

"Lo sih nakal, udah ya ni hujan kyak nya gk bakal berenti, yuk teduh." Rey membawa vina yang masih memeluknya ketempat parkir, tempat motor Rey terparkir.

"Udah udah petir nya gak ada lgi kok, bentar ya gue ambil jaket di jok motor gue" Rey melepaskan pelukan vina dan segera mengambil jaketnya.

"Nih, pake lo kedinginan banget, pake acara main hujan hujan segala" Rey meletakkan jaket nya di tubuh Vina.

"Kan seru kali Rey, lo aja main." Vina menggerutu dan bimoli ( bibir monyong 5 centi)

" ya iyalah seru kan gue mainnya ma lo." Rey mencubit hidung vina hingga merah.

"Iihhh Rey mah, sakit tau! Pasti nih idung gue dah merah"

"yaa ampun vin, idung lo sumpah kayak badut, hahahaha."

"Ih biarin, au ah bete" Vina memalingkan wajah nya dari Reyhan.

"Vina jangan ngambek dong" jahil Rey kepada Vina

"Gue mau pulang!" Bentak Vina kepada Rey

"Mau pulang ya? Hmm pulang sama siapa neng?" Rey menusuk nusuk pipi kiri vina.

"Ya ama elo lah, sama siapa lagi!" Ujarmya.

"Ada syaratnya." Sambil mencubit pipi gemes vina.

"Ciaelah, pake syarat segala, apaansih?" Vina mencubit pinggang Rey karena Rey mencubit pipi Vina.

"Sss aw, sakit neng, Gak boleh ngambek, senyum atuh neng, yah neng."

"Hmm" vina langsung senyum terpaksa dan mentapa Rey biar puas.

"Gitu dong" Rey membalas senyum Vina.

Gue senyum kepaksa kali rey malah lu bales.batinya

Dan hujan telah berhenti, vina melirik arloji berwana biru di pergelangan mungil nya yang menandakan hari sudah pukul 5 sore.

"Rey udah jam 5 nih, antar gue cepetan ntar nyokap gua marah liat gua pulang telat, cepetan Rey." Cemas vina.

"Iya ya." Rey langsung menghidupkan motornya dan memberi helm kepada vina.

Rey membawa motor dengan kecepatan rata rata, dan akhirnya mereka telah sampai di rumah vina.

"Rey, gue masuk duluan ya, gak papa kan gua takut nyokap gue marah, makasih ya Rey." Vina berlari dan melambaikan tangan kepada Rey dan di balas oleh Rey.

"MAKASIH BUAT HARI INI REY, SENENG BANGET GUE" teriak vina yang sedang berlari kedalam pekarangan rumah nya.

"IYA SAMA SAMA, GUE JUGA SENENG" Rey membalas ucapan vina tadi

Gue seneng banget malah vin, apalagi gue mainnya ama lo. Batinnya

Rey dan vina sahabat yang sangat mengerti satu sama lain, hanya saja mereka mempunyai kehidupan yang berbeda.

Do Not Go My FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang