CHAPTER 2

41 3 0
                                    


"Buruan naik"

"Bentar kenapa sih"

"Kalo suka ya bilang sono ngapain sih dipendem jadi  borok baru tau rasa lo"

"Nih cowo bisa diem gak sih!"

"Ngapain diem? Sariawan lo?" ucap Bara sambil menempelkan tangannya di jidat Gisel

"Aku gak sariwan Bar lagian aku juga gak demam" balas Gisel dengan suara lesu

"Siapa yang bilang lo demam?"

"Itu tadi tanganmu ngapain nempel di jidat aku? Kalo gak ngecek demam trus namanya apa?"

"Ngecek aja sahabat gue ini masih waras atau gak"

"Ya masih lah. Udah deh kamu diem aja aku lagi fokus liatin MyFuture"

"Buruan naik. Gue capek dari tadi nungguin lo"

"Gak"

"Naik!"

"Gak!"

"Marsson!" teriak Bara. Cowo yang dipanggil itu pun menoleh dan mengangkat sebelah alisnya yang mempunyai arti -apa?-

"Sini deh ada yang mesti gue omongin" ucap Bara sambil tersenyum penuh arti karna Mars berjalan menuju mereka

"Heh, kutil badak ngapain kamu manggil Mars? Aduh pulang aja yuk. Duh aku dekil nih? Eh Bara liat aku sini udah rapi belum rambut aku ? Ya Allah. Astagfirullah. Allahu Akbar" Ucapan Gisel semakin menjadi saat Mars semakin dekat dengan mereka

"Lo brisik banget. Lagian lo mau ketemu sama Marsson bukan sama setan"

"Ada apa?" tanya Mars

"Tes pendengaran aja" balas Bara dengan cuek

Bara membalas ucapan Mars dengan sangat cuek bahkan seperti merasa tidak punya salah sedangkan Gisel melongo melihat aksi Bara. Gisel tahu bahwa Mars dan Bara bersahabat sejak SMP jadi mereka sudah sangat akrab.

"Muka lo pingin gue gampar"

"Sans, ntar malem ke rumah gue kuy. Bokepan bareng. Yang lain diajak juga"

"Orang tua lo gak ada?"

"Gak ada rumah gue sepi. Makanya gue ajak kalian"

Mars hanya mengangguk dan segera meninggalkan Gisel dan Bara.

"Buruan naik"

Gisel baru tersadar dari arah pembicaraan 2 cowo tadi. Itu tandanya Bara mengajak Mars dan yang lainnya untuk menonton film bokep di rumah Bara.

"Aduh, kok gue dipukul sih?" ucap Bara karna lengannya dipukul oleh Gisel dengan keras

"Kamu ngapain ngajak sesat Marsson?"

"Marsson sendiri mau kenapa lo yang sewot? Emang lo pacarnya? "

"Fine"

----88----

-Semoga hausmu jadi hilang karna minum ini. Semangat terus -

Entah sudah berapa banyak Mars mendapatkan Stick Note dengan berbagai banyak perhatian di dalamnya. Marsson ini cowo yang populer di sekolah dan banyak sekali perempuan yang mengantri. Tapi, bagi Marsson cinta itu Bullshit

Sudah cukup masa lalunya tersakiti dan dia tidak mau semua itu terulang kembali. Maka dari itu dia tidak ingin mengetahui siapa seseorang yang memberikan perhatian lebih untuknya. Karna yang ada dipikirannya perempuan itu menjengkelkan.

"Si Bara ntar malem ngajak bokepan ?" tanya Saga

Marsson hanya menganggukkan kepala, tangannya masih sibuk memandangi stick note tadi. Saga yang hanya dicuekin pun tiba tiba menjadi gerah. Ia langsung mengambil secara cepat botol mineral yang berada ditangan Marsson dan meneguknya hingga tandas tanpa sisa.

"Punya gue"

"Gue tau. Tapi, mubazir kalo cuma lo liatin"

"Serah lo!" Jawab Mars dengan ketus

----88----

"Kamu beneran mau bokepan sama Marsson?"

"Iya lah. Emang kenapa sih?"

"Kamu itu harusnya tobat Bara. Inget neraka itu kejam. Banyakin sholat sama ngaji. Kalo Bunda tau gimana? Kamu mau Bunda kecewa sama perilaku kamu? Kamu mikir dong Bar"

"Lo itu ngomong apaan sih?"

"Perilaku maksiat kamu lah"

"Emang lo tau Bokepan artinya apa?"

"Ya ituu" jawab Gisel dengan gugup

"Hahaha. Itu artinya Bobo Keren Pangeran" jawab Bara dengan gemas sambil mencubit pipi Gisel

"Ihh apaan sih malu tau" Gisel kesal karna Bara mencubit pipinya seperti anak kecil.


--------------------------------------

Gimana gimana? Belum greget ya? 

Sabarr ceritanya dijamin seru kok. Updatenya gak mesti ya :)

See you guys.

ESPERAWhere stories live. Discover now