Chapter 4

30 7 0
                                    


Verena masih terkejut dengan fakta yang diketahuinya bahwa laki laki yang menyebalkan itu adalah adik dari sahabat kakaknya.

"Loh mau sampek kapan bengong?" kata gevin

Verena terkejut "hah, jangan sok tau, gue gak bengong" elak verena

"Nggak usah bo'ong sama gue, loh kenapa, kaget ya gue adik dari kak gery?" tanya gevin

"Gimana gue gak kaget coba, masak cowok setampan dan seasik kak gery punya adik ngeselin kayak loh" batin verena

"Nggak tuh biasa aja" jawab verena dengan ketus

"Loh tu emang ya cewek aneh" ujar gevin

Verena tidak menggubris perkataan gevin dan bergegas pergi untuk mencari keberadaan kakaknya, verena kesal kepada gevin karena selalu membuat dia naik pitam, entah apa penyebab ia sangat sensi kepada laki laki itu.

cewek aneh loh mau kemana?" tanya gevin sembari melangkahkan kakinya mengejar verena yang berlalu begitu saja

"Loh bisa diem gak, lama lama gue sumpel juga tu mulut" balas verena kesal

"Ternyata selain aneh dan cerewet loh juga temprament ya, gak nyangka gue kalau kak rendy bisa punya adek kayak loh" ejek gevin

Kata kata gevin membuat gadis cantik itu naik pitam, amarahnya sudah berada di ubun ubun, tangan mungilnya siap melayangkan bogeman kepada laki laki yang menyebalkan itu, tapi niatnya itu ia wurungkan karena ia ingin menghormati kak gery sahabat kakaknya, verena tudak ingin membuat kakaknya malu karena ulahnya yang memukul adik dari sahabat kakaknya itu.

"Gini deh, loh bisa gak pergi gak usah ganggu gue, kehadiran loh tu cuma bikin gue emosi terus tau gak" kata verena dengan melempar tatapan tajam kepada laki laki itu

"Gue juga pengennya kayak gtu, tapi mau gimana lagi kakak gue nyuru gue nemenin nenek lampir disini, mau gak mau gue harus nurut" papar gevin dengan tatapan mengejek yang menyebalkan

"Loh..... Aghhhh" kata kata verena seketika berhenti karena sosok kakak yang dari tadi ia cari datang menghampiri verena

"Hey kayaknya kalian lagi seru ya ngobrolnya?" tanya rendy yang sudah ada diantara verena dan gevin

"Seru apanya, dari tadi rasanya aky pengen nabok orang kak" gerutu verena dalam hati

Gevin tersenyum mendengar perkataan rendy, yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan itu.

2 jam telah berlalu, acara yang diadakan oleh gery sudah berakhir rendy dan verena bersiap untuk pamit kepada gery untuk pulang.

"Ger gue cabut ya, udah malem nih" pamit rendy

"Oke thanks ya bro udah dateng" balas gery dengan memeluk sahabatnya itu

"Sama-sama kapan kapan kita kumpul bareng lagi oke" ucap rendy

"Pasti bro, oh ya makasih ya verena udah mau dateng ke acara kakak" papar gery

Verena tersenyum "sama sama kak"

Rendy dan verena bergegas meninggalkan rumah gery, menuju mobil yang terparkir di teras rumah gery yang terlihat megah itu. Rendy melajukan mobilnya dengam kecepatan sedang, rendy melirik adiknya yang sepertinya merasa kelelahan karena acara tadi.

"Kamu capek ren?" tanya rendy pada verena

"Nggk kok kak cuma laper" jawab verena

"Ya ampun ren kamu tu bisa nggk 1 jam aja gak laper, apa kita mampir ke cafe dulu buat makan?" tanya sang kakak

"Ahh, gak usah deh kak rena pengen makan bubur bikinan bik surti" jawab verena

"Ohh, oke kalau gitu" rendy terus melajukan mobilnya tidak lama kemudian mereka berdua sudah sampai di depan gerbang rumah mereka, satpam yang menjaga rumah rendy dan verena membukakan pintu gerbang untuk majikannya tersebut, mobil hitam itupun masuk dan berhenti setelah memasuki teras rumah. Verena dan Rendy turun untuk masuk ke dalam rumah
Sesampainya di dalam verena memanggil bik surti

You're My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang