-2-

23 1 0
                                    

"RYUJIN SAYANKKK" Lisa memanggil temannya yang berada di kantin itu.
"Oy!" Ryujin melambaikan tangannya ke Lisa.
Tiba-tiba saja...


BYAAAAAARRRRRRRRR!!
"Aduh,sori.." kata seorang siswa (siswa ya, bukan siswi).
"Aduh, baju gue basah nih.." Ryujin menatap bajunya dengan pandangan tidak suka.

"Aelah, lu kan punya jaket. Kenapa gak tutupin aja sih? Ribet amat dah.." Kata siswa yang menyiramnya dengan es teh.

"Eh, lu bukannya minta maaf baik-baik malah nyolot." Ryujin menatap siswa itu sinis.
Tetapi yang sekarang ia tatap adalah...
















Lai Guan Lin, idola semua cewek di sekolah Bini Banyak.













Mata Ryujin sekarang melotot karena syok. Bukan karena merasa bersalah karena sudah memarahinya, melainkan karena ia takut Kak Jimin (AOA), ketua kelabang disekolahnya yang menyukai Guan Lin, langsung menindasnya karena kejadian ini.
Dan benar saja, Jimin sedang memerhatikan Ryujin sinis.

"Awas lu.." Bisik Jimin dari kejauhan. Walaupun Ryujin tidak mendengarnya, ia tahu kata itu dari gerak-gerik mulutnya.

"Udah si, pake aja jaket lu napa.." kata Guan Lin sinis.

Ryujin langsung menuruti perintah Guan Lin, ia takut akan terjadi banyak masalah.

Lisa dan Chaeyoung mengahampiri Ryujin.
Chaeyoung menatap Guan Lin. Mengisyaratkan dia untuk pergi.

Saat Guan Lin pergi, Kak Jimin dan genk-nya mendobrak meja Ryujin.

"MAKSUD LU APAAN MARAH-MARAH KE GUAN LIN?!" Tanya Kak Jimin dengan suara cempreng nan serak itu. Yang lain menatap Ryujin sinis, kecuali Kak Seolhyun. Ia memang sahabat kecilnya Ryujin.

Chaeyoung langsung menghalangi Mina(AOA) untuk melakukan aksinya. Tetapi nihil, Chaeyoung menjadi korban jambakan Kak Mina. Lisa juga mulai ditampar oleh Kak Hye-jeong karena telah menenangkannya.

"OY ADA APA?!" Tanya Dahyun yang langsung mendorong Kak Mina. Sialnya, Kak Choa menjambak rambutnya.

Kak Jimin dan anggota grupnya,AOA, memang ganas. Hanya ada satu saja yang baik hati, Kak Seolhyun. Well, setidaknya hanya ke Ryujin dan sahabatnya. Kalau yang lain berurusan dengan dia atau gengnya, ia langsung bisa membuat mereka terluka dengan satu pukulan. Tetapi kalau dengan Ryujin, ia tak sanggup. Ia menganggap Ryujin sebagain adiknya.

"OY SEOLHYUN! LU NGAPAIN CUMAN DIEM AJA?! CEPETAN TAMPAR RYUJIN!" Teriak Jimin yang sudah menahan kedua tangan Ryujin.

Seolhyun mendekat, memasang wajah sangar. Siap-siap untuk menampar.

Ia pun makin mendekat,














"Maaf Jimin, lu terlalu keterlaluan.." Seolhyun berakhir dengan menampar Jimin.

Tentu yang lain terkejut, termasuk Ryujin.

Suasana kantin yang tadinya ricuh, menjadi tenang. Kak Mina melepas jambakannya, begitu juga dengan Choa dan yang lainnya.

"SEOLHYUN LU APA-APAAN?!?!" Teriak Kak Chanmi.

"MENURUT LU BAGUS GITU UNTUK NAMPAR ORANG YANG UDAH GUE ANGGAP SEBAGAI ADIK?!" Teriak Seolhyun tak kalah keras.

Ia langsung menarik lengan Ryujin,Chaeyoung,Lisa dan Dahyun. Somi dan Jennie tidak berada disitu karena memang ada tugas lain.














"Makasih kak.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Troublemaker; Guan LinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang