02

13.2K 1.4K 82
                                    

"Ya ampun Jaemin!!"

"Kenapa Ra?" Tanya Jaemin khawatir

Ara menatap Jaemin dengan tatapan horor, "Tugas gue... ketinggalan"

"Lah, kok bisa?"

"Gue lupa masukin ke tas" Ara mulai panik, sementara Bu Jinae sudah masuk ke dalam kelas.

"Yaudah salin punya gue. Cepetan" bisik Jaemin.

"Udah nggak ada waktu lagi Jaem" ucap Ara pasrah.

"Apa ada yang tidak membuat tugas?" Tanya Bu Jinae.

Dengan gugup, Ara mengangkat tangan.

"Kenapa kamu tidak membuat tugas?" Tanya Bu Jinae dengan garangnya.

"M-maaf bu, ng... tugas saya ketinggalan"

"Siapa lagi yang tidak membuat tugas?"

"Saya bu. Tugas saya juga ketinggalan"

"Jaemin?" Ara menatap Jaemin tajam.

"Kalian berdua, lari keliling lapangan 20 kali. Cepat!" Perintah Bu Jinae.

Mau tidak mau mereka harus menjalani hukuman dari Bu Indah pagi ini.

"Kok lo diem aja?" Tanya Jaemin sambil berlari.

"Gue kesel sama lo" jawab Ara datar.

"Loh? Kenapa?"

"Ngapain lo bilang nggak bawa tugas?"

"Karna gue pengen dihukum bareng lo. Ya itung-itung olahraga pagi biar sehat"

Ara berdecak, "Alasan klasik"

"Jangan marah dong cantik" goda Jaemin sambil mencubit pipi Ara.

Ara mendengus kesal lalu berlari mendahului Jaemin.

"Eh? Ara, tunggu dong" ucap Jaemin lalu berlari menyusul Ara.

"Berisik lo" sewot Ara.

"Udah gue temenin, dimarahin lagi. Salah apa sih gue sama lo?"

Ara menghentikan langkahnya, "Gue nggak ada minta nyuruh lo buat nemenin gue, dan gue nggak suka liat lo dihukum gara-gara gue"

Jaemin terdiam dan Ara kembali berlari melanjutkan hukumannya. Jaemin masih mematung di tempatnya dan menatap punggung Ara yang semakin menjauh.

Brukk

Ara terjatuh karena tersandung kakinya sendiri, Jaemin berlari menghampiri Ara.

"Ini yang gue takutin kalo lo dihukum sendirian" ucap Jaemin sambil memeriksa luka di lutut Ara.

Tanpa berpikir lama, Jaemin langsung menggendong Ara menuju UKS dan segera mengobati lukanya.




"Aw! Pelan-pelan Jaem!" Teriak Ara sambil memukul lengan Jaemin.

"Iya, ini udah pelan-pelan cantik" ucap Jaemin. "Makanya jangan marah-marah mulu, gini kan jadinya."

Ara tidak menanggapi perkataan Jaemin, ia hanya diam menatap Jaemin yang sedang sibuk mengobati lukanya.

"Kenapa? Gue tau gue ganteng, nggak usah diliatin kayak gitu" ucap Jaemin tanpa menoleh.

Ara menjadi salah tingkah saat ketahuan memperhatikan Jaemin dan akhirnya suasana pun menjadi canggung.

"Jaem?" Panggil Ara pelan.

"Hm?"

"Makasi ya"

Jaemin tertawa, "Pfft hahaha kesambet apaan lo tiba-tiba bilang makasi sama gue?"

"Ihh Jaemin gue serius!" ucap Ara sambil memukul Jaemin pelan.

"Iya iya gue serius"

"Makasi udah selalu jagain gue Jaem"

"Yaelah santai aja kali Ra, kayak baru kenal gue aja lo" ucap Jaemin. "Ke kantin yuk?"

Ara mengangguk.

"Lo bisa jalan kan? Gue capek gendong lo" ucap Jaemin.

Ara terkekeh pelan, "Bisa kok bisa"

Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin dan duduk di salah satu meja kantin.

"Pesenan udah datang" ucap Jaemin sumringah dengan bakso di tangannya.

"Makasi Jaemin ganteng" ucap Ara.

Jaemin mengibaskan rambutnya, "Jaemin emang ganteng setiap hari"

"Duh, kumat lagi deh" gumam Ara.

"Apa lo bilang?"

"Eh? Gue nggak bilang apa-apa kok. Yaudah, yuk makan"

Mereka pun menikmati makanan mereka dengan aman, tentram dan damai.

"WOY!!" Teriak seseorang yang tiba-tiba muncul di depan Jaemin dan Ara sambil memukul meja.

Sontak mereka pun terkejut dan menoleh ke sumber suara.

"Buset dah, mau ngajak berantem lo Chan?" Tanya Jaemin.

"Eh? Enggak kok hehe. Gue boleh duduk disini nggak?" Tanya orang tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Haechan.

"Nggak boleh!" ucap Jaemin ketus.

"Boleh ya Jaem, mejanya udah penuh semua tuh" ucap Haechan sambil menunjuk seisi kantin.

"Yaudah sih duduk aja Chan, nggak usah peduliin ni orang" ucap Ara.

Jaemin menatap tajam kearah Ara.

"Kenapa sih?" Tanya Ara pada Jaemin. "Sensi banget lu sama Haechan"

"Iyanih, si Jaemintong lagi pms ya? Sensi banget" umpat Haechan.

Jaemin mendengus kesal, "Diem lu dekil, udah bagus gue bolehin duduk disini"

"Eh kok lo sendiri? Temen lo kemana?" Tanya Ara.

"Tu liat tu temen lo kerdus banget dah" Ucap Haechan sambil menunjuk meja yang ada di sebelahnya.









Tbc...
Jangan lupa vommentnya yeorobunnnnn💚

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang