Sinopsis : Yuki dan kedua orangtunya tinggal di tengah hutan. Awalnya, kehidupan mereka biasa saja, namun, semenjak ayah yuki sering pulang larut malam sambil sesekali membawa beberapa orang ke rumah, kini kehidupannya berubah.
Penulis Cerita : Fujiwara Yuki
Keluargaku adalah keluarga yang sederhana, kami tinggal di sebuah gubuk kecil di tengah hutan. Ibuku bilang,di hutan ini tidak akan ada yang bisa menyakitiku. Aku adalah anak mereka satu satunya,jadi wajar saja kalau mereka sangat khawatir kepadaku.
Tapi,akhir-akhir ini ayahku sering pulang larut malam sambil berjalan dengan sempoyongan. Terkadang,ayah juga membawa pulang satu atau dua orang temannya ke rumah. Aku pernah melihat orang itu memberikan sejumlah kertas kepada ayahku yang sedang asik mengisap sesuatu berasap. Setelah ayah menghitung kertas itu,ayah mempersilakan orang tersebut masuk ke kamarnya.
Setelah orang itu masuk dan menutup rapat pintu kamar, aku dengan rasa penasaran lalu memberanikan diri untuk menghampiri ayah. Aku lalu menarik-narik baju nya dan bertanya,
"Ayah..! Ayah...! Kenapa orang itu masuk ke kamar ayah dan ibu? " Tanyaku sambil menunjuk pintu kamar yang tertutup rapat.
Ayah lalu menunduk dan menatapku, lalu ia mengembuskan asap yang ada di mulutnya ke wajahku hingga membuatku batuk.
"Uhuk uhuk..."
" Huh, bocah sepertimu tidak usah ikut campur urusan orang dewasa. Masuklah ke kamarmu, dan tidurlah!" Bentak ayah dengan suaranya yang berat dan keras.
Dengan mata yang mulai berkaca-kaca,aku kemudian berjalan ke kamarku dan mengunci pintunya. Sambil menangis lirih, aku duduk bersandar ke pintu sambil memeluk kedua lututku. Selang beberapa saat kemudian,aku mendengar suara ibu mengerang.
Aku takut... Aku lantas menutup kedua telingaku dengan tangan. Terlintas di pikiranku kalau ibu sedang disiksa di dalam sana, tapi aku tidak bisa memastikan karena aku tidak melihatnya secara langsung.
"Sebenarnya, apa yang terjadi pada keluarga kecilku... " Gumamku lirih sambil terisak.
Keesokan harinya, seperti biasa aku selalu pulang sore setelah bermain atau sekedar menangkap ikan di sungai. Ku kira, semuanya baik-baik saja. Tapi,ternyata perkiraanku salah. Sepulangnya aku dari sungai, aku tertegun menyaksikan ayah dan ibuku sedang bertengkar hebat. Ayah tampak memukuli ibu dengan cambuk sambil membentak-bentak dengan kata kata kasar yang aku bahkan belum pernah mendengarnya, dan ibu hanya bisa tersimpuh sambil menangis di lantai saat ayah menghukumnya.
Walaupun aku tidak mengerti dengan masalah mereka, tapi aku merasa panas melihat ibuku diperlakukan seperti itu. Aku lalu menjatuhkan beberapa ikan yang ada di tanganku, ku kepalkan kedua tanganku dan dengan cepat berlari menghampiri mereka. Ku dorong ayahku dengan sekuat tenaga hingga dia tersandar di dinding yang ada di belakangnya.
"Hentikan....!!!! Apa yang ayah lakukan kepada ibu? Kenapa ayah sampai tega menyiksa ibu seperti itu?" Tanyaku sambil berdiri di depan ibu. Ku lihat ada amarah di matanya saat kulakukan itu padanya. Ia kemudian mendekatiku dan,
PLAKKK...!!!
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipiku ,membuat pipiku memerah dan terasa panas.
"Sudahlah sayang, jangan lawan ayahmu.... " Pinta ibu sambil memeluk kakiku.
Tapi, entah mengapa ada rasa benci yang seolah-olah langsung tumbuh dan menguasai hatiku.
" Tidak ibu.. Aku tidak terima ibu diperlakukan seperti ini, aku tidak terima....!!!!" Teriakku dengan lantang disertai tangis.
YOU ARE READING
MOMMY
HorrorYuki dan kedua orangtunya tinggal di tengah hutan. Awalnya, kehidupan mereka biasa saja, namun, semenjak ayah yuki sering pulang larut malam sambil sesekali membawa beberapa orang ke rumah, kini kehidupannya berubah.