Imaginary friend

1.1K 29 2
                                    

There was a crooked man and he walked a crooked mile

He found a crooked sixpence upon a crooked stile

He bough a crooked cat, which caught a crooked mouse

And they all lived together in a little crooked house

*****

  Sepasang mata terbuka perlahan, melihat orang orang yang berlalu lalang, Matahari tampak bersinar di langit, membuat pagi ini begitu terlihat cerah. Sementara itu, pemilik sepasang mata yang terus mengawasi keramaian orang orang itu, kini berpaling menatap langit biru yang cerah. 

  " Ini sudah pagi, ya?" Tanyanya kepada seorang anak perempuan yang tengah duduk di sampingnya

  " Iya, sudah lama sekali aku tidak menyaksikan pagi hari" Ucap anak perempuan itu, lalu mendongakkan kepalanya dan menatap langit biru yang cerah

  Pria yang berada di sebelah anak itu hanya menggangukkan kepalanya sekilas, lalu merebahkan tubuhnya di atas karpet. Kini matanya menatap tubuh anak itu yang masih berjongkok di teras bangunan. Rambutnya yang dikucir dua itu tampak bergoyang goyang tertiup angin. Lucu, hanya saja tubuh anak itu tampak seperti sebuah bayangan yang tak kasat mata. Seperti hantu anak kecil yang penasaran, namun anak itu bukanlah hantu atau semacamnya. Hanya sebuah imajinasi belaka saja yang tak akan pernah muncul di dunia nyata.

  Pria itu tersadar, lalu bangkit dan melipat karpet kusamnya. Ia menatap anak itu sekilas, lalu mengemasi barang barang berharganya ke dalam tas dan menepuk pundak anak itu pelan.

  " Kau mau ikut berpetualang bersamaku atau menetap di bangunan tua itu?" Tanya pria itu sambil memiringkan kepalanya ke kiri

  " Ah, tentu saja aku ikut bersamamu" Jawab anak itu dengan riang, lalu menggandeng tangan pria itu dengan erat.

  Mereka berdua berjalan bersama, menapaki jalanan beraspal dan sesekali bercanda ria. Seperti seorang bapak dan anaknya yang tengah berjalan pagi. Namun, tidak untuk orang orang sekitar. Pria itu tampak berjalan dan terkikik sendiri, seperti orang tak waras tepatnya. Dan mereka  berdua atau lebih tepatnya pria itu berhenti di salah satu kedai es krim. 

  " Kau mau yang rasa apa?" Tanya pria itu sambil menundukkan kepalanya, menatap anak itu yang tampak kebingungan

  " Hmm... aku mau yang rasa stroberi" Jawab anak itu sambil menunjuk salah satu gambar es krim yang berwarna pink

  " Oh, yang stroberi satu ya" Ucap pria itu kepada seorang penjual es krim 

  " Ah baiklah, rata rata anak memang menyukai rasa stroberi dan coklat" Ucap penjual es krim itu, lalu mengambilkan sebuah es krim berwarna pink dan menyerahkannya kepada pria itu.

  Pria itu segera menyerahkan beberapa lembar uang kepada penjual tadi. Ia lalu menyerahkan es krim itu kepada anak yang masih berada di sebelahnya, tapi anehnya anak itu hanya berdiri diam di sana. Ia seperti tak berani untuk menerima es krim itu dan hanya berani menatap wajah pria itu dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

  " Terimalah es krim ini." Ucap pria itu datar, lalu kembali menyodorkan es krim itu dan melepaskan genggamannya.

  Plukk..

  Es krim itu jatuh menembus dari telapak tangan anak itu dan mendarat di jalanan beraspal. Anak itu masih menampakkan tatapan anehnya. Sementara itu, sang penjual es krim pun melototkan matanya dengan kaget ketika menyadari bahwa tidak ada seorang pun disebelah pria itu. 

  " Kau harus menggengamnya dengan erat, aku tidak akan membelikan es krim lagi jika kau kembali menjatuhkannya." Ucap pria itu, tidak menyadari bahwa si penjual es krim masih menampakkan tatapan shock nya 

Manusia bengkokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang