Cling...cling....cling.Suara pedang yang saling berbenturan.
Didalam gelapnya malam terlihat seorang gadis berambut perak berdiri antara tubuh orang orang yang sudah tak bernyawa.
Partikel cahaya beterbangan dari lengan kirinya yang hilang. Dengan sebilah katana ditangan kananya dia memasang pose siap untuk bertarung."Boss monster memang berbeda dengan monster lainnnya...dia kuat"
Sesosok monster muncul dari balik bayangan pepohonan dengan kecepatan yang nyaris take terlihat memiliki tinggi 4 meter dengan sepasang sayap hitam kelelawar. Dia memiliki sepasang tangan dan kaki dengan kuku panjang diujung jarinya yang setajam pedang.Dengan aura hitam yang menyelimutinya dia tampak berbahaya.
"Roooooar.."raungan monster itu yang tampak marah.
Terlihat 3 bar Hp monster yang menunjukan dia sudah terluka cukup parah.
"Maaf ya...akan kuahiri sampai disini"ucap gadis berambut perak.
Seketika aura merah darah menyelimuti gadis itu darah pada tubuhnya menyatu pada pedang ditangan kananya hingga mengubah warna pedang menjadi merah.
Dengan kaki kanan di depan dan menarik kaki kiri di belakang dia berpose seperti samurai yang akan mencabut pedangnya.
[Ashute]
Secepat kilat dia mengayunkan pedangnya secara horizontal pada leher monster itu dan menyebabkan darah bercucuran keluar dari leher monster ituTudak membiarkan monster itu beregenerasi gadis itu melancarkan serangan lanjutan.
[War cry]
Aura putih menggantikan aura merah gadis itu dan kemudian...[Phantom slash]
Dia melesat secepat kilat dan melakukan serangan bertubi-tubi pada bagian leher, lengan kiri, bahu kanan dan, Kali kiri monster itu. Hp monster itu berlahan berkurang hingga setengah bar."Akanku akhiri dengan ini...!!"
Gadis itu mengambil katana yang menancap ditanah dengan mulutnya dan dengan pedang ditangan kanan dan mulutnya dia melesat sambil memutar tubuhnya.
[Twin Slash]
Serangan mematikan dengan kedua senjatanya dapat ditangkis dengan dengan kuku tajam monster itu.Gadis itu terus berputar sambil menebas lengan monster itu, tapi itu percuma karena pertahanan kuku monster itu.
Crank..!!
Pedang pada mulut gadis itu pun patah. Monster yang dalam keadaan bertahan tidak melewatkan peluang itu. Monster itu melancarkan pukulan dengan kuku tajamnya dan membuat gadis itu terpental beberapa meter.
Tidak cukup sampai disitu monster itu melesat dan melancarkan serangan mertubi-tubi ditempat gadis itu terjatuh.
Tapi tiba-tiba gadis itu ada dibelakang monster itu dan bersiap menggunakan skill pamungkasnya.
[Sword Tempest]
Atribut angin menyelimuti pedangnya dan dengan satu tebasan vertikal monster itu berubah menjadi partikel cahaya."Fyuu... boss lantai 20 kah, aku berhasil membuat karakter pemedang yang dapat mengalahkan boss lantai 20"
Gadis itu mengarahkan pandanganya pada lebatnya pepohonan hutan yang mulai menghilang menjadi partikel cahaya.
"Sudah berahir kah, dalam hitungan detik game ini akan dimatikan dan aku harus mengucapkan selamat tinggal pada karakter ini dan juga karakterku lainya"
Dalam game ini setiap player dapat membuat tiga karakter dalam akun yang sama. Tapi setiap karakter yang baru dibuat selalu mulai dari level 1.
"Padahal karakter penyihirku sudah mencapai level 105, tapi yah apa boleh buat"
Setelah itu gadis itu membuka jendela menu dan menekan logout.
Tapi sebelum dia logout ada peringatan aneh yang bertuliskan .
[Fungsi logout telah ditiadakan disarankan melakukan logout dari dunia nyata]
Tapi tanpa membacanya player itu telah memilih yes dan player itupun tertelan kegelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World Online
FantasyMenceritakan seorang laki-laki yang terdampar di dunia lain dengan karakter gamenya yang seorang perempuan.