hampir pun, tidak.

7 0 0
                                    

ini cerita tentang hariku didua tahun lalu. ketika aku pernah bermimpi untuk bersama-sama dengannya sampai ke batas akhir. aku, pernah hampir sampai ke batas akhir, sampai akhirnya aku menyadari; dirinya tak lagi disampingku. aku berpaling dan menengok ke belakang. "mungkin dia terjatuh" pikirku. aku berhenti. aku kembali mundur. aku mencoba mencari dimana dia terjatuh. aku mencari tanpa ada sedikitpun keraguan. namun ini yang kudapati; bahwa bukan terjatuh seperti yang kupikirkan, namun dirinya memutuskan untuk menjatuhkan diri. ada sosok lain yang ia coba bantu untuk berdiri. "aku pikir aku satu-satunya", sekeras mungkin aku menahan agar kata-kata itu tidak keluar dalam hatiku. namun apa daya? aku memutuskan untuk kembali berlari. dan sejak saat itu. aku tak pernah berpaling dan menengok kebelakang lagi. kupikir aku berhasil. namun sampai detik ini. aku mendapati diriku tetap berada pada posisi berlari. entah berlari menjadi kesukaanku. atau menjadi sebuah alasan penutup hariku didua tahun lalu itu. sampai akhirnya aku menyadari. aku memang tak akan pernah berhasil sampai kebatas akhir itu.

hampir pun, tidak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 13, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

#OneDayStoryWhere stories live. Discover now