Bagian Satu

31 2 1
                                    

Seperti biasa, pulang sekolah aku langsung pergi ke kamar, tak lupa ku kunci pintu agar tak ada orang yang masuk. Dinding yang penuh dengan coretan, kapas penuh darah bertebaran dimana mana, rambut berceceran. Mana betah orang yang liat. Ini gua, terserah gua. Hidup hidup gua, kamar gua, lo jangan ngusik kehidupan gua.
"Valery, sini makan nak!" teriak mama dari bawah.
Oh shit! Apaan lagi sih, capek gini. Yelah, lagian laper juga.
"Nak, ini makanannya."
"Thanks mam."
....
Hari pun berganti, mood gua berubah dari kemarin. Asli, aku hidup pake mood, gak selamanya gua cengo, gak selamanya gue bego, emang jujur gua ingin dapetin segala yang gua mau, tanpa terkecuali. Elu!
...
Cantik, iyaa ini aku. Dan karena itulah, semua iri padaku. Salah aku apa coba?
Make up tak lupa aku ulaskan sebelum berangkat sekolah, bodo amat dikira ciwi centil, lah gue kan dah bilang, ini gua. Bukan elu pade.
Tajir? Yelah so pasti?
Pinter? Not bad lah mesing gua suka cengo wak.
Dah lah gas gua naik motor otw sekolah.

Vommentnya qq, biar ada kemajuan nehh. Sorry newbie, kritik dan saran amat dibutuhkan😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PsycochicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang