Twenty Five

4.7K 483 6
                                    

"Kenapa kau tidak pernah mengatakan hal ini sebelumnya?" Ucap Jisoo sedikit meninggikan suaranya pada Jihoon yang menunduk ketakutan.

"Eonni, jangan berteriak padanya. Dia masih kecil." Ucap Rosè dan membawa Jihoon ke dalam pelukannya.

Jisoo menutup wajahnya dengan kedua tangannya, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri setelah mendengar cerita dari Jihoon tadi.

"Aku tidak bisa diam disini saja." Ucap Jisoo dan beranjak pergi, sebelum ditahan oleh Jennie yang memang berdiri paling dekat Jisoo.

"Eonni, tenanglah."

"Bagaimana aku bisa tenang? Seokjin Oppa bisa saja dalam bahaya. Rosè bahkan bilang pada kita jika Ibu Hyejeong itu adalah perempuan yang kasar. Dia bahkan menyiksa putrinya sendiri selama ini tanpa ampun. Lalu bagaimana dengan Seokjin Oppa nanti? Ia bahkan yang membuat Ibu Hyejeong diusir oleh Ayah Rosè. Bisa saja dia kan mempunyai dendam dengan Seokjin Oppa?"

"Eonni--"

Jisoo tidak menghiraukan panggilan Jennie dan berlalu pergi dengan menarik Jihoon bersamanya.

"Eonni, kau mau kemana?"

Jisoo tetap tidak menghiraukan mereka dan memberhentikan sebuah taksi lalu masuk dengan cepat ke dalam taksi itu bersama Jihoon.

"Eonni, bagaimana sekarang? Aku bahkan tidak pernah melihat sisi Jisoo eonni yang seperti ini." Ucap Rosè pada Jennie.

"Ya, ada apa dengan Jisoo tadi? Kenapa dia sangat terburu-buru tadi?"

Kedua wanita itu menoleh secara bersamaan dan mereka bisa melihat Jimin, Yoongi dan Namjoon yang berjalan ke arah mereka.

"Oppa, kita harus cepat. Jisoo eonni bisa saja dalam bahaya."

.

.

Jisoo keluar lebih dulu dari mobil taksi itu dan setelahnya menarik Jihoon untuk keluar juga dari dalam mobil taksi itu.

"E-Eomma, aku--"

"Diamlah."

Jihoon tersentak mendengar nada dingin Jisoo padanya. Apalagi tatapan wanita itu padanya juga tidak selembut seperti hari-hari sebelumnya.

Ketakutan semakin bertambah saat Jisoo menariknya dengan cepat memasuki panti asuhan itu.

Saat memasuki halaman panti, Jisoo bisa melihat seorang wanita yang baru saja keluar dari panti itu. Wanita itu -Eunji- menghentikan langkahnya saat melihat Jisoo. Raut wajahnya seketika berubah terkejut setelah melirik ke arah Jihoon yang saat ini masih digenggam oleh Jisoo.

"Jihoon--"

"Dimana Seokjin Oppa?"

Langkah Eunji terhenti saat Jisoo lebih dulu mengintrupsinya, membuatnya kini menatap bingung pada Jisoo.

"Maaf, tapi--"

"Kau akhirnya datang juga."

Ketiga orang yang ada disana mengalihkan pandangannya pada suara itu yang ternyata adalah Ny. Shin.

"Dimana Seokjin Oppa?" Tanyanya kembali kali ini dengan tidak begitu sabaran.

"Tenanglah. Suamimu itu baik-baik saja. Karena kau sudah menuruti permintaanku dengan membawa Jihoon, maka aku akan menepati janjiku padamu juga."

Ny. Shin beralih menatap Eunji dan menyuruh gadis itu melalui tatapannya untuk mengambil Jihoon dari Jisoo.

"Katakan dulu dimana Seokjin Oppa. Maka aku akan memberikan Jihoon padamu." Ucap Jisoo semakin mendorong Jihoon agar bersembunyi di belakang tubuhnya.

Back To 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang