LATE !!

146 27 1
                                    

Temaram jingga lampu malam menemani langkah demi langkah pemuda mungil yang terisak dibawah rinai hujan kota Seoul. Bibir biru, wajah pucat, hidung merah dan mata bengkak yang basah cukup untuk mendeskripsikan bahwa pemuda tersebut sedang dalam keadaan hati yang hancur, sangat hancur bahkan!!

Melangkah sambil menunduk, tak menghiraukan setiap pasang mata yang menatapnya iba. Tubuhnya begetar, kakinya seakan mati rasa. Tiga jam berjalan di bawah derasnya hujan dan kencangnya terpaan angin bersuhu dingin -hanya dengan memakai kaus biru muda dan sweater abu-abu serta celana levis warna hitam- membuatnya siap membeku sebentar lagi.

Dan benar saja, saat ini pemuda mungil itu jatuh tersimpuh dengan tubuh yang bergetar hebat. Bibirnya semakin membiru dan wajahnya bertambah pucat. Pemuda itu mencoba berdiri meski kakinya menolak.

Pemuda tersebut kembali berjalan tak tentu arah. Sejenak terlintas bayangan kejadian tiga jam lalu yang membuatnya terlihat sangat mengenaskan sekarang.

_
_
_
_
_
_
_
_
_

_

_

" Percayalah, aku tak mencintainya. Aku hanya memanfaatkan kecerdasannya dalam membuat lagu untuk kepopuleranku, bukan karena aku mencintainya." Ucap seorang pemuda bermata sipit yang tengah menjadi perbincangan hangat di dunia permusikan Korea.

" Benarkah ? Apakah kau benar-benar tak mencintainya Soon ? " Tanya sang lawan bicara, Seokmin.

" Eum " Gumam Soonyoung sembari mengangguk

" Aku hanya mencintaimu Min, sungguh !! " Lanjutnya mantap

Tanpa mereka sadari sesosok pemuda mungil yang menjadi bahan pembicaraan mereka tengah berdiri mematung didepan pintu apartement sang kekasih idolnya sedari tadi, matanya memanas seakan siap menumpahkan semua air mata yang sedari tadi ditahannya.

PLUK

Dua sosok pemuda tadi langsung mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tadi dan bola mata mereka hampir saja melompat dari tempatnya ketika mendapati sosok pemuda mungil yang mematung disana.

" Jihoon " Ucap mereka serempak

" Aku bisa jelaskan " Ucap Soonyoung panik

" Cukup .. Terimakasih untuk segalanya. Kau Soonyoung, mulai sekarang kita akhiri hubungan ini, dan kau Seokmin kita bukanlah sahabat lagi. Aku tak bisa berteman apalagi bersahabat dengan orang yang telah menghancurkan kepercayaanku " Jihoon berucap panjang lebar menumpahkan segala kekecewaan yang ia rasakan.

Jihoon berlari, melupakan niatnya untuk mengembalikan jaket milik kekasih upss milik mantan kekasihnya yang tertinggal di studio latihan tadi. Sedangkan Seokmin dan Soonyoung hanya mampu mematung sembari meresapi perkataan Jihoon tadi. Butuh waktu beberapa detik untuk Soonyoung tersadar dari keterkejutannya.

" JIHOON " Teriak Soonyoung

" Ayo kita kejar dia sebelum dia jauh " Usul Seokmin lalu pergi

_

_

_

_

_

Jihoon terus berjalan seperti seorang mayat hidup, Hingga .........

BRUK

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

Breaking News !!!

Telah terjadi tabrak lari di daerah Myeongdong, korban tewas ditempat dan sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Pelaku tabrak lari masih dalam pengejaran polisi. Demikian laporan terkini, Sohye melaporkan langsung dari tempat kejadian perkara.

PIP

Soonyoung bergerak gelisah, pikirannya tertuju pada Jihoon. Tanpa pikir panjang Soonyoung meraih jaket dan menyambar kunci mobil yang tergeletak dimeja ruang tengah, berusaha secepat mungkin menuju rumah sakit.

Sesampainya Soonyoung dirumah sakit pemuda itu berlari keruang jenazah setelah sebelumnya bertanya kepada perawat yang berjaga. Soonyoung membuka pintu ruangan itu dengan kasar.

Perlahan ia menghampiri jenazah korban kecelakaan tadi malam, jantungnya berdetak kencang. Soonyoung meraih kain yang menutupi tubuh kaku itu, menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, bersiap untuk menerima segala kemungkinan yang mungkin saja terjadi.

Soonyoung membuka kain penutup yang ia genggam dengan perlahan, dan detik itu juga jantungnya seakan berhenti berdetak, nafasnya tercekat di tenggorokan, matanya memanas dan detik selanjutnya liquid bening sudah membasahi pipinya, ia menangis. Mimpi buruknya terjadi. Jihoonnya, pemuda mungil yang diam-diam ia cintai terbujur kaku didepan matanya.

Mata yang dulu menatapnya dalam itu kini tertutup dengan rapat, bibir merah muda yang dulu selalu tersenyum hangat kepadanya kini bungkam dan membiru, tangan mungil dan lembut nan hangat yang dulu selalu mengusap kepalanya penuh kasih itu kini terlihat kaku dan sangat dingin.

Bolehkah Soonyoung menyesal ?

Bolehkah Soonyoung berharap waktu diputar kembali ?

Soonyoung menangis, ia merasa sangat menyesal sekarang. Sangat !! Soonyoung menyadari satu hal.

Penyesalan selalu datang di akhir dan penyesalan tak akan dengan mudah berlalu. Apalagi penyesalan atas kesalahan yang kita perbuat kepada orang yang kita cintai.

THE END

SORRY, YOU LATE !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang