Karena lagi-lagi Tuhan memberikan mu sebuah memori dan memunculkan nya kembali disaat kamu memang masih belum siap untuk menerimanya. Tuhan tidak salah tapi kamu yang salah mengartikannya, pikirkanlah
_________________________________________
"Haahhh membosankan banget, hidup gue engga ada menariknya dari orok" Gumam Diva mendramatis. David hanya melirik sekilas lalu memasukkan beberapa bukunya ke dalam tas sambil berdiri dari bangkunya. Sedangkan Diva masih asik dengan dunianya sendiri sambil menelungsupkan kepalanya diantara kedua tengannya. Itu semua dikarenakan David yang disaat pelajaran Ma'am Ratna tidak mau membagi buku paketnya kepada Diva, Diva pikir David masih dendam dengan dia setelah apa yang telah terjadi dilapangan pagi tadi tapi sebenarnya bukan itu yang membuat David tidak ingin membaginya. Alasannya adalah Diva menarik buku David secara paksa untuk dikuasai seorang diri David yg tidak terima menarik kembali dan terjadilah tarik menarik buku paket b.inggris, alhasil mereka berdua ditegur oleh Ma'am Ratna dan itu membuat Diva sangaatttttt malu sekali baru masuk aja uda di marahin apa lagi berbulan-bulan bisa diusir dia sama satu sekolah.
"Minggir" ucap David dingin dengan muka flatnya, Diva yang mendengarnya hanya mengabaikan tanpa berniat menyingkir agar David dapat keluar.
"Rasain loe muka papan cuci hihihihihihi..." ucap Diva dalam hati sambil tetap mempertahankan posisinya seperti tadi, kali ini dia ingin menjahili musuhnya yang wajahnya tidak ada ekspresi sama sekali seperti mayat hidup saja.
David yang merasa diabaikan pun semakin kesal, dengan sigap dia naik keatas meja dan lompat keluar dari mejanya, Diva yang melihat itu hanya bisa terkejut beberap detik lalu berlari mengikuti David yang pergi keluar kelas.
"Sialan banget sih loe Dav ninggalin gue" gerutu Diva sambil berusaha menyamai langkahnya dengan David yang menurutnya terlalu cepat itu.
David hanya diam tanpa berniat menjawab, dia ingin pergi ke suatu tempat disamping sekolahnya tempat dimana dia menenangkan diri dari masa lalunya.
Diva hanya diam dan memperhatikan David yang duduk diatas bangku kayu panjang disamping sekolahnya tempat yang hijau karna ada beberapa pohon, rumput, dan bunga. Diva melihat David yang duduk membelakanginya lalu dia berjalan perlahan kesamping David, dia memperhatikan pandangan David yang kosong dia seperti menerawang masa lalunya, pikir Diva.
Lalu tanpa meminta izin Diva duduk disebelah David, David tidak menanggapinya dia hanya memandang kedepan sambil melipat kedua tangannya ke depan dan menyandarkan tubuhnya disenderan kursi kayu itu.
"Loe lagi memikirkan sesuatu?" Tanya Diva pelan sambil melihat kedepan juga, apa yang David lakukan mengingatkannya kepada seseorang yang pernah mengalami hal seperti yang dilakukan David.
Tak ada jawaban dari bibir David, untuk beberapa saat suasana berubah menjadi hening Sifat Diva yang bawel hilang begitu saja.
"Loe tau engga Dav, loe mengingatkan gue kepada seseorang dia sama terlalu memperhatikan masa lalunya tanpa berniat mengenang tapi sekarang dia udah bisa mengenang dengan waktu" ucap Diva dengan senyum tipis, David diam tetapi dia mendengarkan dengan saksama
"Kita engga pernah tahu kapan waktu akan bawa kita pergi dari dunia fana ini Dav" sambil memandang kedepan Diva mulai diam, David menoleh lalu terdiam sesaat
"Setiap gue mau mengenang, memori itu muncul berulang kali. Mungkin Tuhan engga mau gue bahagia" gumam David pelan, Diva langsung menoleh kearah David. Terkejut? Ya, itu lah yang menggambarkan perasaannya karena untuk pertama kalinya David berbicara panjang kepadanya. Diva tersenyum lalu menoleh kembali ke depan
"Tuhan sayang banget sama ciptaannya, loe mau tahu kenapa Tuhan mengirimkan memori itu berulang kali?" David menoleh seolah ingin tahu kelanjutan dari apa yang dibicarakan Diva kepadanya
"Karena Tuhan sengaja mengirimkannya, Tuhan berulang kali memberikan loe sebuah memori dan memunculkan nya kembali disaat loe memang masih belum siap untuk menerimanya, jika loe memang sudah bisa menerima apa yang terjadi di masa lalu mungkin sekarang loe engga bakal mempermasalahkan itu. Tuhan engga salah tapi loe yang salah mengartikannya, pikirkanlah" setelah itu Diva pergi menuju kelasnya meninggalkan David sendiri dengan segala pertanyaannya.
_________________________________________
"Sttttt Dav, pinjem pensil dong pensil gue patah nie" bisik Diva kepada David yang sedang asik mengerjakan soal kimia, David hanya diam tanpa ingin menjawab. Diva yang kesal karena diabaikan oleh David pun menarik paksa pensil yang sedang David pakai alhasil pensil itu berpindah tangan ke tangannya. David hanya diam lalu mengambil pensil lagi didalam tasnya, Diva yang melihat itu hanya terbengong menatap David yang menurutnya sangat 'aneh' itu.
"Dav loe kok engga marah sih, awas loe kalau nyumpahin gue dalam hati gue tendang loe ke pluto" bisik Diva lagi sambil menyenggol David yang sedang menulis, David menatap Diva tajam lalu kembali menekuni soal yang diberikan oleh gurunya itu Diva yang melihat itu pun kembali diam dan mulai mengerjakannya.
"Sstttt Dav gue lihat nomor 8 dong pening nie pala gue, pake acara lupa bawa kalkulator lagi. Iiiii Davvv dengerin gue dong anjirrr loe ya" greget Diva karna lagi-lagi diabaikan oleh David
Sreeekkkkk...
Diva menarik paksa buku latihan yang dikerjakan David, dengan cepat dia menyalin jawaban David. David hanya bisa diam sambil menjatuhkan kepalanya diatas meja melihat sifat pemaksa Diva, dia tidak menyangka ada cewek yang seberani ini padanya tapi mau apa lagi David tidak mungkin menariknya lagi karna akan terjadi adegan tarik menarik dengan cewek pemaksa yang disebelahnya ini yang ada nanti bukunya yang menjadi korban seperti buku paket B.inggrisnya.
22 mei 2018❤
_________________________________________Haaahhhh i'm back gaissss😂
Jangan lupa vote ya gaissss😉
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVID
Teen FictionKarena kesalah pahaman dimasa lalu, David menutup hatinya karena kesalahan seseorang yang dulu menjadi alasan dia menyukai "cinta" Tapi apakah hati yang telah ia tutup selama bertahun-tahun ini akan terbuka kembali karna ulah seorang gadis yang men...