Bab 3

196 35 1
                                    

Elina baru datang ke kelasnya, mepet sepuluh menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elina baru datang ke kelasnya, mepet sepuluh menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Bukan tanpa alasan dia datang agak terlambat hari ini, banyak drama yang terjadi di rumahnya tadi pagi.

Mulai dari Elina yang terlambat bangun, ibunya yang salah cuci pakaian—jadi baju batik yang seharusnya dipakai hari ini malah dicuci alhasil sekarang Elina pakai seragam putih abu biasa.

Belum lagi ban mobil kempes yang membuat mang Diman harus keliling cari tempat tambal ban. Untung Elina berinisiatif pesan ojek online, jika tidak, hhh sudah dipastikan dia akan kena omel bu Margareta.

"Selamat pagi adik ipar, aku telponin dari tadi kok enggak dijawab, sih?" sambut Sharla dengan senyum ceria.

Entah malaikat kebaikan jenis apa yang tengah mengitari diri gadis yang baru menginjak 19 tahun itu, yang jelas auranya cerah sekali. Berbanding terbalik dengan aura Elina yang sudah seperti mega mendung. Elina duduk di kursi tepat bersebelahan dengan Sharla. wajahnya ditekuk, dia menyimpan tas agak dihentak ke atas meja saking kesalnya.

"Jangan ngajak ribut Shar, aku lagi bete pagi ini," jawabnya ketus.

"Ya Allah, ya Allah, adik ipar kesayangan aku kenapa? Cerita sama kakak sayang, siapa yang bikin kamu bete biar kakak pites lehernya."

Elina mendesah berat, dia menoleh ke samping dan menatap sahabatnya dengan penuh pertanyaan. Kenapa tingkahnya jadi aneh begini sejak diborgol bareng Andres?

"Kamu diapain masku sih? Kok jadi gini?" heran Elina, iya dia tahu sih Sharla agak gila tapi sepanjang sejarah kegilaannya Sharla belum pernah bertingkah semenggelikan ini.

"Belum diapa-apain kok sumpah!" Sharla memasang tanda peace dengan kedua jarinya, Elina melongo.

"Gendeng! Kamu ngarep diapa-apain sama masku gitu?"

"He he, sempet kepikiran sih tapi katanya belum boleh. Aku masih di bawah umur."

Elina mengeluarkan buku catatan matematika beserta buku paket, juga perlengkapan menulis lainnya. Dia geleng-geleng tak habis pikir mendengar jawaban Sharla. Elina punya firasat hidupnya tidak akan tenang setelah ini.

"El, El, mas Kim itu beneran masih jomlo, kan?"

"Enggak tahu, tanya aja sendiri sama orangnya."

"Udah ih, malam itu aku nanya ke dia tapi jawabannya cuma hm hm doang. Bikin salting brutal sih. Untung aku kuat iman."

"Kamu enggak usah macem-macem deh, Shar, jangan banyak bergaul sama masku. Dia orang aneh, enggak suka cewek kayaknya."

"HAH, MAS ANDRES GAY?!" sentak Sharla keras, sontak saja seisi kelas memusatkan perhatian padanya.

Elina melotot kejam sedangkan Sharla spontan menutup mulut sambil menunjukkan gestur meminta maaf pada teman-teman sekelasnya yang sedang sibuk dengan buku mereka. sekadar informasi, Sharla dan Elina ini merupakan siswa dari kelas unggulan. Yang mana hampir seluruh penghuninya gila belajar dan ambisius. Lihat saja pemandangan sekeliling, sebelum guru datang, mereka sudah sibuk belajar mandiri.

The Way You Love Me (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang