Part 2

4.4K 82 12
                                    

Setelah kau dan Jinhwan mandi, kau beristirahat untuk satu ronde yang hot tadi. Tubuhmu terasa lelah, dan kau ingin segera tidur. Sesaat kau menutup mata, kasur disampingmu tergerak, menandakan Jinhwan telah berbaring disampingmu. Deru nafasnya menerpa kulitmu, sangat hangat.

Jinhwan memelukmu erat. Mengalirkan kehangatan dari tubuhnya karena dia tahu kau kedinginan. Jinhwan membelai rambutmu, sampai sebuah kecupan mendarat dikeningmu, membuatmu tersenyum tipis.

"Belum tidur, hm?" Ucap Jinhwan dengan suara husky-nya.

Sebuah fikiran terlintas di otakmu.

"Jinhwan. ." Panggilmu yang masih menutup mata.

"Iya babe?"

"Bagaimana jika aku hamil?"
Jinhwan tersentak, dan kau merasakan itu.

"Jika, Jinhwan.. kau tidak perlu sekaget itu"

". . Ntahlah. Mungkin aku akan menyuruhmu menggugurkannnya"

Sekarang, kau yang tersentak.
"Bukan begitu maksudku. . Kau tahu, aku masih menikmati hidupku sebagai idol dan aku masih ingin bersamamu. Jika agensiku tau kau hamil karenaku, kemungkinan yang terjadi ada dua. ." Jinhwan menggantung kalimatnya, membuatmu penasaran apa yang akan ia ucapkan selanjutnya,

"Aku meninggalkanmu, atau aku meninggalkan agensi"
Jinhwan benar adanya. . Tapi haruskah dia berbicara terlalu jujur seperti tadi? Menggugurkan kehamilannya?

"Sudahlah jangan difikirkan. Tidurlah, babe" sesaat setelah Jinhwan mengatakan itu, kau menutup mata, dan tertidur.

Sekarang, Jinhwan yang memikirkan ucapanmu. Membuatnya terjaga sampai jam tiga dini hari.

-

Kau sudah terjaga daritadi, dan sedang sarapan saat ini. Tentu saja sendirian lagi. Jinhwan sudah kembali ke agensi tepat jam enam tadi, saat kau masih berkelana di alam mimpi.

Memikirkan jawaban Jinhwan tadi malam. Cukup untuk membuatmu tidak bernafsu makan. Ntahlah apa yang kau fikirkan, sehingga membuatmu bertanya seperti itu kepada Jinhwan.

Siang ini kau putuskan untuk keluar sebentar, membeli beberapa bahan untuk memasak. Karena kau tidak bisa menyetir mobil, kau putuskan untuk keluar dengan memesan taksi.

Hujan turun di kota Seoul. Entah kebetulan atau apa, kau tidak membawa payung. Membuatmu rela basah-basahan ketika keluar dari taksi, dan masuk ke rumah sakit yang kau kunjungi.

Ya, rumah sakit.
Kau putuskan untuk konsultasi ke dokter kandungan, karena masa datang bulanmu terlambat seminggu.

"Dok, masa datang bulang saya terlambat satu minggu,"

"Apakah anda pernah melakukan hubungan intim?"

". . . Pernah dok, tapi tidak pernah di dalam"

"Untuk saat ini, kita asumsikan saja masa datang bulan anda telat. Jika anda tidak datang bulan dalam waktu seminggu lagi, mohon konsultasikan ke saya kembali"

"Baik dok"

Kau hanya bisa berharap, semoga daam waktu seminggu kedepan, kau datang bulan.

Sepulang dari rumah sakit, kau putuskan untuk ke Lotte mart, belanja kebutuhan sehari-hari. Mulai dari sayur, daging, dan camilan kau beli semua. Kau juga membeli payung karena hujan semakin deras di luar sana. Kau akan membayar total belanja ketika handphonemu bergetar di dalam tas.

Jinhwan menelefon.
Jarang sekali dia menelefon duluan?

Hallo ?

-Kau dimana ?

Hot Shower | Jinhwan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang