chapter 1 :
nice to meet you, where you've been?
Rian memandang lapangan futsal dengan bosan. Sesekali dia gerakin kaki kirinya yang terasa kaku karena gips, atau meminum greenteanya, atau sesekali mengecek notifikasi hapenya yang sepi-sepi saja.
Sebenernya, June yang ngajak ke sini. Katanya daripada bosen di rumah mending nonton anak-anak futsal. Tapi nyatanya? Dia hampir mati bosan juga di sini.
Kecelakaan motor seminggu yang lalu membuat Rian mengalami patah tulang di kaki kirinya. Jujur sih dia jarang sakit yang bikin harus istirahat total. Makanya, sekalinya sakit begini dan harus diem di rumah rasanya bosenin banget.
"Eh, elo Rian ya?"
Rian refleks menoleh begitu seseorang memanggilnya. Seorang cewek berponi berdiri di samping meja, nampak kebingungan.
Namun yang membuatnya langsung fokus adalah style 'berbeda' cewek itu.
Mingyu langsung mikir baju cewek itu mirip kaya... seragam yang dipake anggota JKT48?
Entah di bagian mana yang mirip, tapi itu Rian langsung blingbling. Dalam pandangannya sekarang, cewek di depannya ini adalah member JKT48 yang kayanya baru aja jatuh dari langit.
Wota gitu loh???
Ini menjurus ke ekstrim sih. Walaupun tipe Rian emang cewek-cewek kawaii, tapi, yah, mau kuliah apa mau cosplay coba mba.
"WOI!"
"Eh woi iya woiㅡeh iya apaan??"
Cewek itu gantian memandang Rian aneh. Soalnya dari tadi cowok yang gak dikenalnya itu mandangin tubuhnya dengan ekspresi aneh siapa yang gak merinding???
"Lo Rian?" ulang si cewek, kali ini dengan nada jutek.
Rian berdeham sekali, berusaha menghilangkan rasa gugupnya yang tiba-tiba datang entah dari mana. "Iya, kenapa?"
"Ezra nyuruh gue ke sini," jawab si cewek, mempertahankan nada juteknya, dan kemudian duduk di depan Rian.
Rian mengangguk-angguk saja. Mungkin cewek ini temen atau pacarnya Ezra, temen sekelasnya yang juga suka ngumpul bareng dia dan June. Tapi kalau bener pacarㅡdayum, Ezra dapet cewek jelmaan anggota girlband jepun gini dari mana.
"Oh, itu Ezranya masih main," sahut Rian, menunjuk asal ke arah lapangan tempat June dkk bermain.
Cewek itu menoleh ke lapangan, dan saat menemukan Ezra di tengah lapangan, dia cuma mengangguk.
Kemudian diam. Suasana awkward kentara sekali di antara keduanya. Antara Rian yang memang tak bisa mencari topik obrolan atau karena si cewek yang asik sendiri sama hapenya.
Biasanya dia kurang pedulian soal topik obrolan. Tapi kalau cewek di depannya model begini sih ya hnggggg. Tanpa sadar Rian jadi menilai; cewek di depannya ini cantik tapi cuek. Persepektifnya berkata begitu.
"Eh Yan, di sini ga dapet wifi ya?"
Rian menoleh ke arah cewek di depannya. Nampak ekspresi suntuk di wajah si cewek yang masih memandangi layar hapenya. Buru-buru Rian ngecek hapenya sendiri dan mengaktifkan mode wifinya.