Alarm yang berbunyi di handphonenya terus berbunyi dan itu membuat bundanya merasa kesal dengan anak perempuannya yang tak kunjung bangun.
Dan mau tidak mau bundanya harus mengeluarkan teriakan andalannya agar anak perempuan itu bangun
Akan tetapi teriakannya bukan hanya membangunkan anak gadis nya melainkan teriakannya menggema di seluruh penjuru rumah
" DARRA, BANGUN!! UDAH SIANG!"
Namun yang dipanggil cuman bergerak kesana kesini dikasurnya, seolah masa bodo dengan sekolahnya.
Tok tok tok tok!!!
"Darra, bangun!" karena tidak ada sahutan dari dalam, mau engga mau Gita pun memutuskan masuk ke dalam kamar putrinya tersebut.
"Dara kamu tidur atau apasi? Buruan bangun"
Sedangkan yang dibangunkan hanya menguap dan tertidur lagi
Gita yang sudah lelah dengan sifat putrinya itu dan kasar menguncangkan tubuh anaknya itu berkali-kali " buruan bangun Dar, mau bunda siram pake air?"
"Apasi bunda Dara masih ngantuk ini, 5 Menit lagi deh Bund" Ujarnya sambil menarik selimutnya kembali
"Kamu engga inget sekarang hari pertama kamu sekolah? Kamu mau dihukum gara-gara telat sekolah? Yaudah bunda engga peduli kalo begitu!"
Hening
5 Detik kemudian Darra baru tersadar dan dia segera bangkit dari posisi tidurnya lalu berjalan kearah kamar mandi dengan tergesa-gesa.
"Ih Bunda kenapa baru bangunin Darra?" Teriak Darra dalam kamar mandi dan tergesa-gesa untuk mandi
Gita hanya menghela nafas berat," Yampun! Ngidam apa dulu aku sampai punya anak begitu. " Gumamnya pelan dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamar anaknya
🍂🍂🍂
Dara melangkahkan kakinya menuju ke gerbang SMA Pelita Harapan yang saat ini sudah tertutup rapat oleh pagar hitam yang ada didepan nya ini
Dara saat panik, ia bingung harus bagaimana "Ah sial, tau gitu gua engga bakal nonton drakor sampai pagi" gerutunya sambil memegang ranselnya
"Tapi seru drakornya jadi gimana dong? Ah Bunda Dara mau pingsan aja deh" Lanjutnya sambil menatap gerbang didepan nya dengan berkaca-kaca
Saat ia sedang meratapi nasibnya yang telat, tiba-tiba terdengar suara motor yang sangat berisik dibelakangnya.
Iya betul, motor ninja dengan warna merah saat ini sedang mengebut dan hampir menabrak dirinya yang saat ini sedang berdiri ditengah-tengah gerbang
"Woy! Minggir lo! Lo mau mati ha?" Ujar seorang laki-laki yang saat ini sedang menatap tajam di dalam helm fullsetnya
Saat ini Dara hanya mengidipkan matanya saja, ia bingung apa yang dikatakan oleh laki-laki ini
"Sorry lo barusan ngomong apa?" Tanyanya bingung kepada laki-laki itu
"Lo minggir, gua mau lewat" Tunjuk laki-laki itu kepada dara dengan sedikit kesal
"Kalau lo engga minggir, gua tabrak saat ini juga" Lanjutnya dengan dengusan kesal kepada gadis didepan nya
"Engga mau, lagian juga kalau gua minggir gerbang juga engga bakal dibukain" Sahutnya yang masih kekeh di depan gerbang
"Udah tau gerbang engga bakal dibukain, ngapain lo masih di depan sini bego"
"Yakan siapa tau satpamnya mau bukain"
"Mendingan lo minggir deh, engga guna juga gua ngomong sama lo" Katanya sambil turun dari motor dan menggeser badan gadis itu
"Apaansi lo ah segala megang-megang, suami gua aja belom nyentuh gua juga" Kesal gadis itu sambil mengusap baju yang telah dipegang oleh laki-laki yang ada didepannya
🍂🍂🍂
Setelah panjangnya berdebat dengan laki-laki yang ada didepan gerbang tadi, akhirnya Dara bisa masuk kedalam sekolah barunya
Iya Dara adalah siswi baru yang pindah dari Bandung ke Jakarta
Alasan ia pindah yaitu mengikuti kedua orang tuanya yang saat ini bekerja di Jakarta
"Hai Dar, mau ke kentin bareng engga?" Ujar teman sebangkunya yang beberapa menit ia berkenalan dengannya
"Eh bareng dong Cha, bentar gua lagi nyalin ini dulu" Sahutnya sambil meringkas tulisan yang ada dipapan tulis
"Cuss, kita kekantin sekarang"
Ocha yang saat ini sedang bermain handphonenya tiba-tiba menengok kearah Dara "Eh udah? Kirain masih banyak nulisnya"
"Udah kok tadi cuman sedikit doang, Ayo kekantin gua udah lapar nih" Ajaknya sambil menarik Ocha keluar kelas
🍂🍂🍂
"Dara pulang" Ujarnya sambil memasuki kakinya kedalam rumah
Bunda yang saat ini sedang menonton tv tiba-tiba menengok kearah pintu "Kalau masuk tuh ngucapin salam"
Dara yang saat ini sedang deket bundanya hanya terkekeh " Eh iya Bunda, Dara lupa"
"Lupa kok jadi kebiasaan, yaudah sekarang kamu ganti baju abis itu langsung makan"
Dara hanya mengacungkan jempolnya dan tersenyum lebar, dan setelah itu ia langsung naik ke atas untuk menunju kamarnya
Setelah selesai membersihkan badannya, ia langsung turun kebawah untuk makan siang bersama dengan bu danya
Karena ayahnya sedang berada dikantor jadinya ia dan bundanya hanya makan siang berdua saja
Iya Dara adalah anak tunggal, ia tidak mempunyai adik ataupun kakak
Sepi sih, tapi karena sudah terbiasa jadinya ia terlihat lebih enjoy dengan semuanya
Suka engga dengan ceritanya? Kalau suka coba dong kasih komen+vote juga ya and
See you next part 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain And Me
Teen FictionSemakin lama semua ketakutan itu akan terjadi Cepat atau lambat, kau akan semakin jauh Bukan aku yang menginginkannya Tapi, waktu Waktu merubah segalanya Lambat laun juga pasti akan ada yang hadir lagi Namun, adakah yang seperti kamu? Yang pasti har...