Hari sudah semakin sore, cahaya jingga mulai menghiasi langit yang bersih tanpa mendung sedikitpun. Pemandangan matahari terbenam menemani perjalanan Yoongi. Saat ini dia sedang duduk manis di bus kota menuju ke stasiun. Dia harus pergi ke Ilsan menemui kakaknya yang sedang menyiapkan pernikahan.
Hari yang sangat melelahkan bagi Yoongi, sebagai mahasiswa tingkat dua, banyak sekali kegiatan organisasi yang diikutinya dan hari ini semuanya mengadakan rapat, ditambah lagi praktikum dan yang pasti kuliah.
Menikmati senja adalah salah satu healing untuk lelahnya saat ini. Yoongi sengaja mengambil kereta sore karena memang hanya waktu itu dia bebas. Sebenarnya Yoongi bisa saja naik kereta pagi esok hari, tapi karena dia tau dia akan merasa sangat malas jika sudah merasakan kasur nyamannya, jadilah dia memilih sekarang.
Menunggu sendirian di stasiun bukanlah hal yang menyenangkan, apalagi jika kau sedang lelah, akan semakin menyebalkan rasanya.
5 menit lagi keretanya akan datang, sekali lagi Yoongi mengecek tiketnya, untuk memastikan dia tak akan salah masuk gerbong dan tempat duduk.
Yeoja manis itu berharap semoga bangku di sampingnya kosong, atau setidaknya jika memang ada penumpang, orang itu adalah orang yang tau diri, jadi tak akan mengganggu Yoongi. Yeoja berkulit putih seputih susu itu hanya ingin menikmati waktu istirahatnya di kereta.
Saat memasuki gerbong kereta, Yoongi merasa bersyukur penumpang di sampingnya adalah namja tampan. Meskipun dia belum tahu bagaimana kelakuan namja itu tapi setidaknya wajah tampan namja itu bisa menyegarkan matanya.
Namja itu mempersilahkan Yoongi duduk di tempatnya, disamping jendela. Yeoja itu memang paling suka duduk di samping jendela, agar bisa melihat pemandangan katanya, yah walaupun sekarang hari sudah gelap.
Hampir 20 menit Yoongi bisa menikmati perjalan itu dengan tenang. Namja disampingnya nampaknya kelelahan, karena sejak kereta mulai berjalan namja itu juga mulai tidur.
Ingat jika dia membawa bekal tadi, Yoongi mengeluarkannya, berniat untuk menyantap makan malamnya. Gadis itu hanya membawa beberapa potong ayam goreng yang dibelinya di salah satu restoran cepat saji di dekat kampusnya.
Yoongi menikmati makan malamnya dalam diam. Sesekali meminum air yang dibawanya dalam botol minum ungu, saat dia merasa tenggorokannya kering.
"Boleh aku memintanya sedikit?"
Suara barithone yang berasal dari sampingnya membuat Yoongi seketika menghentikan kunyahannya dan menoleh ke sumber suara.
Namja tampan di sampingnya memandangnya dengan tatapan berharap. Sepertinya namja itu memang kelaparan.
Dengan pelan Yoongi mengangguk dan menyodorkan kotak makanannya. Namja itu pun tersenyum manis dengan dimple yang nampak dari kedua pipinya. Mengambil satu potong ayam dan melahapnya setelah mengucapkan terima kasih pada Yoongi.
Mereka berdua menikmati makan malam itu dengan tenang. Namja itu benar-benar hanya meminta 1 potong saja.
"Kau turun mana nanti?" Namja itu memulai percakapan setelah melihat Yoongi selesai makan.
"Ilsan, kau?"
Jawaban yg sangat singkat, khas Yoongi sekali."Sama, Ilsan juga. Apa kau berasal dari Ilsan?"
Namja itu sepertinya tak terganggu dengan jawaban singkat yg di lontarkan Yoongi tadi."Tidak, aku berasal dari Daegu."
"Lalu ada acara di Ilsan?"
"Hmm. Kakakku akan menikah di Ilsan."
"Jadi kakakmu di Ilsan dan kau di Seoul, sedangkan kalian berasal dari Daegu?"
Namja itu menebak.Yoongi kembali menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate || NAMGI
FanfictionJodoh itu suatu hal yang unik, kita tidak akan tahu kapan kita bertemu, dimana kita bertemu dan siapa orangnya.