Pagi yang sangat indah untuk memulai aktivitas. Cahaya matahari yang melewati celah korden, menerobos masuk ke kamar Yeoja cantik yang masih terlelap dalam mimpinya. Hawa dingin yang memaksa masuk melalui celah jendela membuat Yoongi -yeoja pemilik kamar itu- kembali mengeratkan pelukannya pada selimut nya.
Tok tok tok
"Yoongi bangun, ada Seokjin di luar."
Suara khas sang kakak membuat Yoongi mau tak mau mulai membuka matanya."Masuk saja tak apa, dia pasti masih bergelung dengan selimutnya." Namja tampan itu mempersilahkan Seokjin masuk, yang di ikuti oleh yeoja manis bergigi kelinci di belakangnya.
"Yunki unnie aku rinduuuu.... " Jungkook -yeoja bergigi kelinci itu- segera menerjang Yoongi yang masih bersembunyi di balik selimut. Memeluk Yoongi dengan erat sambil menyamankan diri di kasur itu.
Seokjin yang melihat tingkah adik manisnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Hei gadis pemalas, ayo bangun. Kita harus memilih gaunmu untuk pesta pernikahan kakakmu."
"Nanti saja, kalian mengganggu mimpi indahku." hanya suara tanpa ada pergerakan apapun.
"Apakah mimpi tentang namja yang mengantarmu kemarin unnie?"
Jungkook menatap Yoongi -yang masih terbungkus selimut- dengan kedua bola mata yang mengerjab imut.Seketika yeoja pucat itu bangun dan menatap Jungkook penuh selidik.
"Darimana kau tau kelinci bongsor?""Kihyun oppa yang bilang kalau kau di antar namja semalam."
Seokjin yang menimpali."Unnie, apa namja itu tampan?" mata jungkook terlihat berbinar, menandakan bahwa yeoja imut itu tertarik dengan topik ini.
"Memangnya kenapa kalau dia tampan? Kau akan berpaling dari Taetaemu?" kembali Seokjin yang menjawab.
"Ish, Jinseok unnie, aku hanya bertanya siapa tau Yoongi unnie tertarik, kan biar unnie nggak jomblo lagi." Jungkook sedikit merajuk.
Yoongi yang di olok jomblo pun menatapnya dengan garang.
Sadar jika sang unnie mungkin sedikit tersinggung Jungkook cepat-cepat bangun dan lari dari kamar itu.
"Mian unnie... " teriak Jungkook sambil berlari.
Seokjin terbahak melihat tingkah kedua sahabatnya yang sudah di anggap sebagai adiknya itu.
"Mandilah nanti kita berangkat ke salah satu butik setelah sarapan. Aku akan menunggu di bawah. Oiya jangan lupa nanti cerita seperti apa namja yang mengantarmu semalam." Seokjin memberikan wink andalannya kemudian keluar meninggalkan Yoongi sendirian.
Mengingat kejadian kemarin membuat Yoongi tersenyum sendiri. Namja itu, namja bertubuh bak model dengan dimple yang tersemat indah di kedua pipinya saat tersenyum. Sangat tampan dan gentle. Yoongi akui namja itu memang sempurna, untuk saat ini. Tapi karena ia belum tau keseluruhan sifat namja itu maka jika harus di nilai dia akan memberikan nilai 75 untuk namja itu.
Yoongi segera beranjak ke kamar mandi dia harus segera siap-siap sebelum kedua manusia heboh itu masuk lagi ke kamarnya dan mengganggu pagi indahnya.
Yoongi keluar bertepatan kakaknya yang menyelesaikan masakannya. Seokjin dan Jungkook juga sudah duduk manis di kursi masing masing. Yoongi pun melangkahkan kaki mendekati oppanya dan memberikan kecupan selamat pagi di pipi sang kakak. Mereka sangat dekat dan sudah terbiasa melakukan itu. Kedua sahabat Yoongi pun sudah tahu tentang kebiasan itu.
"Yoongi nanti eomma dan appa akan datang sore hari, jadi kau harus kembali sebelum makan malam arra. Dan jangan lupa ambilkan sekalian baju untuk eomma dan appa di butik milik teman eomma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate || NAMGI
FanfictionJodoh itu suatu hal yang unik, kita tidak akan tahu kapan kita bertemu, dimana kita bertemu dan siapa orangnya.