01. NO NAME

21 2 1
                                    

   Pertemuan adalah awal dari sebuah harapan yang ingin melukiskan cerita

-PROSPECT-

Pagi hari yang cerah dengan pemandangan alam yang indah. Terdapat air danau yang jernih, banyak pepohonan yang membuat udara sejuk dengan embun pagi yang menghiasinya, tak lupa terdapat rumah pohon yang sederhana tetapi sangat berarti bagi seorang lelaki yang sedang duduk dirumput dengan memandangi air danau yang jernih.    Seragam sekolah masih melekat ditubuhnya yang terlapisi jaket, tak lupa sebatang rokok yang ada ditangan kanannya baginya merokok adalah salah satu cara untuk menenangkan fikirannya. Inilah kebiasaannya jika malas berangkat kesekolah atau sedang banyak masalah, berdiam ditempat ini dengan rokok yang menemaninya.

"Kenapa kamu ngerokok ditempat ini?" Tanya seorang cewek dengan rok dan baju yang terlapisi cardigan.

"Lo siapa?" Tanya balik cowok itu.

"Kalau kamu mau tau aku siapa, bisa buang dulu rokoknya"

Entah kenapa lelaki itu menurut saja diperintah seperti itu. Ada dorongan didalam dirinya untuk mengenal cewek itu lebih dalam dengan cepat dia membuang rokoknya dan menginjaknya.

Perempuan itu duduk disampingnya sambil menatap kedepan lebih tepatnya kearah danau dengan menghirup udara segar yang ada disini membuat lelaki itu terpesona dengan kecantikan yang dipancarkan oleh perempuan itu dengan rambut panjangnya yang berterbangan .

"Aku suka udara disini, jadi tolong kamu jangan ngerusaknya ya"

Lelaki itu terkesiap sambil terus memandangi wajah cantik menenangkan disampingnya."Maksud lo ngerusak? Apa?"

Perempuan itu menoleh dan secara tidak langsung mata mereka saling bertubrukan membuat lelaki itu betah menatap mata hitam bening milik perempuan itu.

"Dengan cara kamu ngerokok, secara gak langsung kamu bakal ngerusak udara disini" Ucapnya lembut.

"Ada hak apa lo ngelarang gue?"

"Aku emang gak ada hak apa-apa buat ngelarang kamu, tapi aku cuma sayang sama udara disini sejuk dan menenangkan kasian kalau dirusak"

"Lo siapa sih tiba-tiba dateng dan nyeramahin gue dan kenapa lo tahu tempat ini?"

"Aku orang baru dibandung aku pindahan dari jakarta, aku kesini cuma mau cari udara yang menenangakan yang gak aku dapetin dijakarta"

Terdengar helaan nafas dari cewek itu sebelum akhirnya dia melanjutkan ucapannya"Dan aku gak bermaksud buat ceramahin kamu, aku hanya ingin memberi tahu kamu kalau enggak bisa menjaga seenggaknya jangan merusak cukup diam dan nikmati aja"

Perkataan perempuan itu membuatnya terdiam, entah kenapa ucapannya terasa menenangkan.

"Bisa janji sama aku?"

"Apa?" Hanya itu yang bisa lelaki itu ucapkan setelah sekian lama terdiam.

"Jangan pernah rusak udara disini yah. Seenggaknya kalau kamu gak bisa janji sama aku berjanjilah sama diri kamu sendiri"

"Maksudnya?"

"Iya, berjanji sama diri kamu gak bakal ngerusak udara disini dengan rokok dan secara gak langsung kamu menjaga tubuh kamu Sendiri" Hatinya berdesir tak kala perempuan itu mengucapkan kalimat barusan, entah kenapa dia merasa didalam ucapan perempuan itu terdapat rasa peduli terhadap sekitar juga terhadap...Nya, mungkin?

"Oke, gue bakal janji sama diri gue sendiri juga sama lo"

"Makasih. Boleh aku minta bukti suatu saat nanti?"

"Kapan?"

"Nanti kalau kita bisa bertemu lagi dan kalau aku masih diizinkan tetap disini"

"Emang lo mau pergi lagi? Sekaya apa sih papah lo sampai pindah tempat mulu" Perempuan itu terkekeh pelan mendengar ucapan lelaki yang baru ditemuinya beberapa jam yang lalu dan dia tidak tahu bahwa kekehannya membuat kedua sudut bibir lelaki itu terangkat.

"Papah aku gak sekaya itu kok. Eh iya kok kamu masih pake seragam sekolah, kamu bolos yah ?"

"Iya, lagi males sekolah" Jawabnya.

"Menurut aku orang males itu adalah orang yang gak bertanggung jawab" Perempuan itu kembali mengalihkan pandangan nya kedepan.

"Kenapa lo bisa berekspetasi kayak gitu? Kalau lo aja gak tahu apa alesannya"

"Aku tahu alesannya, karena pelajarannya membosankan, gurunya galak, atau karena sedang ada masalah" Dan lagi-lagi ucapan perempuan itu benar.

Entah darimana datangnya perempuan ini, Perempuan aneh dengan segala kelembutan dan tutur katanya yang menenangkan. Perempuan yang seketika mampu membuatnya nyaman dan ingin bertemu lagi setelah hari ini.

"Apapun alesan kamu, jangan pernah bolos lagi yah. Kamu beruntung masih bisa sekolah, diluar sana masih banyak yang pengen sekolah kayak kamu"

"Kenapa kesannya lo peduli banget sama gue?" Tanya lelaki itu dengan hati yang berdebar seolah barusan dia menyatakan perasaan cinta dan sedang menunggu jawaban dari sang gadis. 'Oh ayolah, ini cuma pertanyaan biasa?' pikirnya.

"Karena ini awal untuk kamu menata masa depan, dengan sekolah dan tunjukkin kalau kamu bisa sukses kelak untuk kebahagiaan kamu dan orang-orang yang kamu cintai" Ucap perempuan itu dengan senyuman manis mengakhirinya.

"Aku pulang yah , takut dicariin" Kemudian perempuan itu berdiri membenarkan rok nya sebelum akhirnya melangkahkan kaki menjauhi lelaki itu.

"Tunggu"
"Apa gue boleh tahu nama lo?" Tanyanya kemudian setelah perempuan itu menoleh.

"Aku akan kasih tahu kalau nanti kita ketemu lagi, bye" Ucap perempuan itu dan kembali melangkahkan kakinya yang sempat terhenti.

Dia. Lelaki itu tersenyum memperhatikan setiap langkah yang diambil perempuan yang beberapa jam lalu ia temui. "Gue harap akan ada pertemuan-pertemuan kita lagi setelah ini".

*****
Jangan lupa vote+komentar

PROSPECTS Where stories live. Discover now