Prolog

50 3 0
                                    

Apa yang bisa ku ceritakan tentangmu?

Tentang perasaan yang ku simpan rapat-rapat yang hanya kuceritakan pada orang-orang yang mempercayaiku?

Atau tentang seseorang yang merubah hidupku. Yang bisa dibilang hal terindah dan bisa juga dibilang hal terburuk yang pernah ada dalam hidupku?

Ketika kau berkeluh kesah dengan dunia maya mu itu, semua kau tunjukan tidak lain untuku. Yaa. Semua tulisan blog mu adalah untukku. Dan kau tau? Itu sangat menyakitkan. Kau seakan-akan membicarakan keburukanku didepan orang banyak. Bisa kah kau bicara langsung kepadaku? Mungkin, rasa gengsimu melebihi perasaan yang kau tunjukan padaku.

Entahlah,, mungkin sudut pandangku yang salah. Berpikiran negatif tentang mu. Karena memang, saat pikiran dan hatiku ini semuanya tertuju padamu, aku tidak bisa mencegah itu.

Kau tau? aku melampiaskan rasa ini kepada orang yang tidak bersalah. Orang yang tidak tau apa-apa. Seseorang yang rela menungguku sampai aku benar benar menuruti keinginannya. Ketahuilah, awalanya aku pikir dia orang pemberani yang berterus terang tentang perasaannya padaku. Tidak seperti mu! Yang secara sembunyi-sembunyi mencurahkan rasa mu dengan hal-hal yang membuatku bingung.

Tapi pada akhirnya hatiku tetap berlabuh padamu. Entah sejak kapan dan sampai kapan perasaan ini muncul dan musnah.

Ku ucapkan terimakasih karena kau telah membawa perubahan besar bagiku. Kala itu kau berjanji akan kembali... dan bodohnya aku menunggumu. Sedangkan kau hanya membawa harapan palsu pada ku.

Manusia macam apa aku? Yang berharap pada Makhluk-Nya padahal ia sama sekali tidak memperdulikanku.

Dan pada saat itu aku tau, apa yang harus aku lakukan dengan perasaan abstrak ini. Aku sadar harus berpihak pada siapa. Sampai pada akhirnya kau dan aku memilih jalan yang berbeda.

July, 2017

Jalan Menuju HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang