Part.9

568 50 19
                                    

Jennnggg jengggggg
Udah jam 1 dan baru
selesai hemm
Karena ada yang nungguin
Jadi sambil maltis aku kerjain next chapnya ini eheeheh
Semoga masih nyambung yahh~
Enjoyyy!!!!

××××××××××

Terdengar suara hujan deras di luar membiarkan mereka berada di keheningan

Seungcheol merasakan jeonghan mengeratan pelukannya pada tubuhnya

"Kau kenapa" suara lirih seungcheol membuat jeonghan hendak melepaskan pelukannya
Dalam hatinya mungkin seungcheol risih karena dia memeluknya secara langsung

Belum sempat jeonghan melepaskan tangannya
Seungcheol berbalik dan memeluk jeonghan dari depan

"Kau baik-baik saja" tanya seungcheol lagi sambil megeratkan pelukannya

"Seungcheol kau tidak melihatnya?" itu suara jeonghan membuat seungcheol hanya mengelengkan kepalanya

"Apa yang kau maksud dengan melihat? Hujan?" seungcheol mengatakan demikian karena seungcheol hanya melihat hujan di balik jendela kamar inap jeonghan

"Ahhhh , tidakk iyahh maksudku hujan" setelah mendengar seungcheol mengataka hal tersebut wajah jeonghan berubah 180°

Jeonghan sangat kesal karena Seungcheol tidak dapat melihat sayapnya

"Kau tidak ingin makan?" ucap seungcheol memecah keheningan

Jeonghan segera melepaskan pelukan seungcheol lalu kembali ke ranjangnya dengan wajah kesalnya

"Opppaaaaaaaa~"

Gadis berponi itu dengan temannya yang bernama kwon soonyoung terlihat basah kuyup di seluruh badannya

"Astagaaaa kenapa kau teriak dan kenapa kau basah kuyup terutama kau" tunjuk seungcheol pada teman adiknya itu

"Aku meminjamkan jaketku untuk seunghan tidak mungkin aku membiarkannya kehujanan" soonyeong lagi - lagi menunjukan mata sipitnya

"Oppaa bisa kah kau pinjamkan baju pasien untuk ku dan soonyeong" seunghyun berlali ke arah seungcheol yang berdiri di depan ranjang jeonghan

"Kenapa harus aku" seungcheol tak terima

"Oppa jangan pura pura , kau kan pandai merayu wanita hemmm" seunghan memang tau semuanya tentang seungcheol apalagi soal yang satu ini

"Astagaaa , haruskah kau mengataknnya di depan jeonghan! Baiklah tunggu disini"

Entah kemana arah pergi seungcheol setalah keluar dari pintu dia tidak terlihat lagi

=========

"Ini terlalu besarrrr"

"Kalau kau tidak suka , kenapa kau pakai ? Lebih baik tidak memakainya kan? Ahahahah" seungcheol hanya mengucapkan dengan nada se rendah mungkin

"DASAR CHOI MESUM SEUNGCHEOL" karena tidak terima seunghyun melemparkan tas sekolah soonyoung ke arah Seungcheol dan bersarang di kepalanya

"Jangan berteriak lagi ini di rumah sakit" nada lembut jeonghan memang tidak salah lagi

"Aku mintaa maaf" dengan tidak sengajanya seunghang mengucapkan itu dengan mengpoutkan bibirnya lucu

"Jangan seperti itu aku bisa memangsamu" itu suara si sipit soonyoung

"DASAR KWON SOONYOUNG MESUM"

Teriakan seunghyun sangat mengema bahkan sampai ke dalam tangga darurat

==========

"Cheolah~ Apa mereka baik-baik saja ini masih hujan dan mereka harus pulang"

"Biarkan saja siapa suruh berteriak seperti itu"

Jeonghan dan seungcheol hanya menghabiskan waktu mereka dengam berdiam diri

Seungcheol yang sibuk dengan ponselnya
Dan jeonghan yang pura pura tidur di ranjangnya

"Cheol-ahh aku lapar" suara jeonghan lah yang memecah keheningan mereka

"Kau ingin makan apa? Biar aku belikan di kantin" seungcheol hanya membalas dengan nada yang sangat malas

"Tidakk , aku tidak jadi lapar aku ingin tidur saja" jeonghan kembali lagi pada posisinya

Jeonghan sangat tau bahwa seungcheol terlihat kesal dan saat orang kesal biasanya tidak ingin melakukan seseuatu

Jam memang sudah menunjukkan pukul 11 malam
Seungcheol sudah tertidur di sofa dan jeonghan masih terjaga

"Aku benar - benar lapar"

Jeonghan perlahan-lahan menurunkan kakinya di lantai lalu berjalan pelan keluar kamar sambil mengendap-endap

Setelah menutup pintu kamarnya dengan pelan
Jeonghan berlari-lari kecil menuju lantai dasar tempat kantin rumah sakit berada

"Ahh perutkuu" jeonghan yang merintih kelaparan pun sampai di depan kantin dan melihat beberapa menu di sana

Setelah menemukan menu yang hanya roti saja itu pun dengan terpaksa jeonghan membelinya

"2 donat strawberry dan satu green tea dingin" ucap Jeonghan pelan karena dia tidak memiliki tenaga lagi

"Tidak , grean tea hangat dan Berikan aku kopi lalu tambah 4  donat coklatnya"

Jeonghan membalikkan wajahnya kesamping saat mendengar suara seungcheol yang berada di sebelahnya

"Dia kekasihmu tuan?" seorang pelayan tempat kantin itu bertanya pada seungcheol

"Iyaaa , dia sepertinya takut membangunkanku dan berjalan sendri kesini padahal dia sedang sakit" ucap seungcheol masih menatap jeonghan begitupun sebaliknya Jeonghan lebih terkejut dengan ucapan seungcheol

============

"Kenapa tidak kau makan?"  Jeonghan masih setia memandang wajah seungcheol

"Tentu saja aku akan makan" dengan cepat jeonghan mengambil donat rasa favoritnya dan memakannya dengan cepat juga

Setelah selesai memakan donatnya jeonghan meremas perutnya yang masih lapar

Seungcheol diam-diem juga meliahatnya dan mengeser donatnya ke arah Jeonghan lagi

"Makan semuanya aku membelikannya untukmu juga"

Lagi-lagi jeonghan hanya heran dengan sikap seungcheol padanya

"Tidurlah jika selesai makan" seungcheol lalu berlalih ke sofa yang ia tempati sebelumnya dan membaringkan badannya dengan melipat tangannya lalu memejamkan matanya

"Terimakasih cheol~ah"
Setelah melihat seungcheol tertidur nyenyak baru Jeonghan berani menagatakan terimakasihnya

---------

Gimana?
Masih ada yang nungguin kan?
Karena maltis di tempat ceyi makanya ceyi di landa kegabutan dan bisa bikin Langsung next storynya^^

Makasihh buat semuanya yang masihh setia nunggu story ceyi yahh^^

typo pasti masih bertebaran
Maaf atas ketypoan ceyi yahh^

Next?

Thanks yahhh
Ceyi👏👏 /jakk jakk jakkk

YOON ANGEL [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang