1

48 8 0
                                    

Thania Pov

Ini bukan hanya kisah tentangku namun juga kisah tentang cara tuhan membuat Arsen masuk ke kehidupanku, tentang cara seorang Arsen mengisi hatiku dan mengenalkanku akan "apa itu cinta? ",  hingga manis dan pahitnya cinta, hingga kisah Alfa yang datang dalam hidupku seolah sebagai obat untukku lepas dari keterpurukanku

---

Aku menangkap beberapa potret yang ku anggap bagus dengan benda yang ku pegang ini. Sesekali aku berdecak kagum saat melihat hasil potret yang kudapatkan, ada yang terlihat lumayan saja bagiku namun tidak mengecewakan dan ada pula yang sangat bagus menurutku hingga aku berdecak kagum.

"Than udah selesai foto-fotonya?" Tanya orang yang sendari tadi menemaniku ditaman ini.

"Udah kok" Jawabku sambil tersenyum kepadanya.

Ia adalah Arsen Alfansyah sahabatku dari kecil lebih tepatnya kami mulai berteman pada saat TK hingga sekarang masa putih abu-abu. Arsen itu orangnya dingin gak bisa tersentuh sama siapapun tapi sifat dingin itu sekejap bisa hilang saat bersamaku malah sifat jahilnya yang tak banyak diketahui orang kecuali keluargaku dan keluarganya pun keluar begitu saja saat kami bersama yang terkadang membuatku sebal namun terlalu banyak sikap manis yang pada akhirnya membuatku merasakan perasaan nyaman dan terlindungi menjalar pada diriku. Hingga muncul kekagumanku padanya hingga perasaan suka dan berakhir cinta yang aku rasakan padanya, aku tak tahu letak tempat waktu pastinya bagaimana perasaan ini bisa muncul padaku yang aku tahu "Aku mencintainya"

Arsen Pov

Than udah selesai foto-fotonya?" Tanyaku pada ia sahabatku dari kecil yang dari tadi asik dengan dunia fotonya itu.

"Udah kok" Jawabnya sambil tersenyum kepadaku.

Kesan pertamaku saat melihat senyum itu adalah "Manis"

Itu adalah kata-kata yang selalu terucap dihatiku saat melihat senyum itu. Thania Aurelya Gamasyah satu orang yang berhasil membuatku memunculkan sifatku yang lainnya yang hanya dapat dilihat oleh orang tertentu saja. Ingin melindungi itulah yang aku rasakan padanya, ia adalah peri kecil yang selalu ingin kujaga.

"Terus mau kemana lagi Than abis ini?" Tanyaku.

"Hmm... Pulang aja deh kayaknya tapi makan dulu yah laper nih" Ujarnya sambil mengelus perutnya yang keroncongan.

Aku terkekeh melihatnya yang menurutku menggemaskan.

"Ya udah ayo" Ucapku langsung menggenggam tangannya.

"Yeayyyy makaaannnn" Teriak girangnya sambil mengayun-ayunkan tangannya yang kugenggam.

Kami berjalan bergenggaman menuju mobil langsung menuju lestoran sea food favoritnya.

***

Thania Pov

Arsen memanggil salah satu pelayan, kami lalu memesan makanan pada menu yang diberikan pelayan.

"Kamu mau pesan makanan apa?" Tanya Arsen masih sibuk dengan menu makanan.

"Aku mau udang bakar gak pakek lama" Jawabku sambil nyengir setelah mengucapkan pesananku.

"2 udang bakar mbak" arsen menyebutkan pesananku dan pesananannya.

"Minumnya mau pesan apa mas?" Tanya pelayan itu.

"Orange jus aja 2 "

"Saya sebutkan ulang ya mas pesanannya tadi 2 udang bakar dan 2 orange jus" Ucap pelayan itu.

"Iya mbak makasih" Ucap Arsen.

Arsen mengajakku berbicara tentang novel yang sedangku tulis yang masih tahap awal sambil menunggu menunggu pesanan datang.

"Gimana novel kamu lancar nulisnya? " Tanya Arsen.

"Lancar kok cuma kadang rada males" Jawabku nyengir kuda mengggaruk tengkuk tak gatal.

"Jangan males Than, aku udah gak sabar pengen baca karya kamu jadi gak usah males. Kalau ada yang kamu perluin kasih tau, pasti bakal aku cariin apa aja buat kamu" Ujarnya mengelus lembut tanganku.

"I-iya Ar" Jawabku sambil menunduk agar ia tak dapat melihat rona merah diwajahku akibat ucapan dan perlakuannya itu

Mati dah. Tambah cinta gue kalau dia gini

"Permisi mbak, mas ini pesanannya" Ujar pelayan yang menantarkan pesanan kami sekaligus sebagai penolongku saat ini, kalau gak ada ini pelayan udah abis ini pipi merah kek tomat.

Pelayan itu menaruh makanan kami lalu kembali mengantarkan pesanan yang lainnya. Aku langsung memfokuskan diri kepada salah satu makanan kesukaanku.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Artha #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang