Sharla tidak menyangka jika rencana indah yang sudah ia susun dengan sematang mungkin akan berakhir semenyedihkan ini. Sejak satu jam lalu, matanya terus disuguhi pemandangan yang menyesakkan perkara Amelia yang ternyata ikut juga dalam kegiatan olahraga pagi ini. Mereka sudah ada di taman komplek usai berlari cukup jauh dari kediaman Elina.
Sharla sudah berusaha mendekati Andres di sepanjang jalan. Mulai dia yang menerobos masuk—memisahkan Amelia dan Andres yang lari berdampingan. Kemudian gadis itu juga sempat pura-pura keseleo tapi akal bulusnya bisa dengan mudah dibongkar Andres.
Memang aneh juga Sharla ini, bisa-bisanya dia main intrik di hadapan polisi yang kesehariannya memecahkan trik kejahatan. Sekarang mood Sharla hancur total, bahkan minuman segar di tangannya yang ia beli sewaktu istirahat tadi tak kunjung membuat isi kepala dan hatinya adem. Oh perasaan ini sungguh menyiksa!
"Kamu kenapa gak bilang sih El kalau mas Kim olahraganya suka sama mbak Amel," protes Sharla pada Elina, lagi-lagi si cantik Elina yang jadi kambing hitam.
"Kamu enggak nanya," jawaban enteng itu membuat kadar kesal Sharla semakin naik.
"Ya inisiatif bilang dong, El, aku kan bisa nyiapin rencana buat misahin mas Kim sama mbak Amel. Kalau gini kan jadi aku yang sakit huhh huhh huhh."
Desahan napas efek dari kegiatan lari masih terasa memberatkan tapi Sharla tetap ingin menuntaskan rasa kesalnya. Ya, minimal ada tempat untuk menyalurkan itu semua, siapa lagi kalau bukan Elina.
"Hhh, kamu emang hobi cari penyakit, Shar. Nih, kalau kata aku ya mending kamu cari pacar yang seusia kamu ajalah. Masku udah 30 tahun tahu, hitungannya udah masuk om-om kalau buat kamu yang masih 19 tahun."
"Kalau om-omnya kayak mas kamu sih aku ikhlas, El. Kapan lagi coba bisa deketin om ganteng berprestasi? Mana omnya sholeh lagi, enggak neko-neko. Disuguhi anak gadis nginep semalaman di apartemennya aja enggak dimacem-macemin. Idaman banget itu, sudah lulus teruji!"
Elina berdecak, "Tapi masalahnya mas aku kelihatan enggak suka sama kamu. Aku enggak mau ya kamu patah hati terlalu dalam sama dia."
"Iya, aku paham kekhawatiran kamu, El. Ini juga kan lagi usaha, makanya kamu bantuin aku dong supaya aku ada momen berdua gitu sama mas Andres. Sedih banget dari tadi jadi penonton ngenes aku tuh."
"Kalau usaha kamu tak kunjung membuahkan hasil gimana?"
"Ya aku gak bakal nyerah sampai hasilnya sesuai keinginanku."
Elina lalu menjeda larinya, Sharla ikut berhenti walau dia sempat melirik ke depan—melihat Andres dan Amelia masih berlari menjauhi mereka.
"Kenapa El, itu mas kamu keburu jauh tau. Yuk, lanjut lagi," ajak Sharla.
"Sebentar, aku mau tanya sesuatu dulu sama kamu. Sebenarnya kamu ini beneran suka enggak sih sama masku? Atau cuma obsesi doang?"
"Jelas aku beneran suka dong, El, gimana sih. Kamu pernah liat aku seniat ini deketin cowok?" tanya Sharla, Elina berpikir sejenak lalu menggeleng.
"Iya kan, karena emang aku gak pernah sesuka ini sama cowok. Ya paling kagum biasa yang ilangnya cepet banget. Tapi kalau sama masmu itu beda, El, di otakku udah kebayang aja kalau aku berjodoh sama dia pasti hidupku akan lebih terarah terus aku juga bakal bahagia banget, gitu loh."
"Kok kamu bisa seyakin itu, Shar?"
"Kata orang kalau kita ketemu seseorang terus ada merasa 'teg' di hati maka artinya itu jodoh kita. Hati kita kayak tahu gitu siapa pemiliknya yang sejati."
Elina mengernyit, omongan Sharla masih tidak bisa masuk ke dalam pikirannya.
"Pemilik hati kita yang sejati itu Allah Swt!" tegas Elina.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Love Me (TAMAT)
RomanceSharla Kalunarisa (So Eun) terobsesi untuk mendekati kakak dari sahabatnya yang memiliki rentang usia 10 tahun lebih tua darinya. Andreas Kim, namanya. Berbagai upaya Sharla lakukan untuk bisa mendapatkan Andreas, sayang seribu sayang, semakin kuat...