One

244 34 2
                                    

Namjoon merapikan dasi yang melingkari lehernya, sebelum kakinya melangkah memasuki lapangan SMA Harapan Kamu.

Mata sayunya menyipit kala bibirnya yang tebalnya tersenyum kecil ketika melihat temannya dari SMP tengah melambaikan tangan ke arahnya. Setelah membalas lambaian dari temannya itu, ia langsung berjalan menghampiri barisan dari gugusnya tersebut.

"Mata lu napa sepet bener dah joon?" Kata Jin, selaku teman SMP dan teman satu gugusnya.

Namjoon mengucek matanya, hidungnya mengembang dan mengempis, karena ia baru saja menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. "Tadi malem gue download bokep nih, terus gue   langsung nonton."

Jin menoyor kepala Namjoon, membuat si pemilik kepala berdecak kesal. "Gobs sih jadi manusia, kagak ada tobat-tobatnya."

Sebelum Namjoon membalas perkataan dari Jin, suara dengungan mic membuat para murid baru menutup telinganya. Setelah itu, pengumuman bahwa upacara akan segera dimulai, membuat lapangan dari SMA Harapan Kamu langsung hening

--

Lee seunghyun atau yang akrab disapa Seungri, selaku ketua osis dari SMA Harapan Kamu, menyuruh murid-murid baru kelas 10 untuk tetap berada di lapangan setelah melaksanakan kegiatan upacara.

"Jadi, untuk adek-adek kelas baru yang ganteng dan cantik, dimohon untuk tidak meninggalkan tempat berdiri, karena mau saya kasih tau perihal tentang kelas yang bakalan kalian tempati selama kelas sepuluh ini." Ketua osis dari SMA Harapan Kamu itu berdeham sejenak, setelah itu melanjutkan perkataannya, "Jadi karena kalian udah ngikutin tes psikotes sama tes kejurusan, kalian bakalan langsung dimasukkin ke masing-masing kelas dengan jurusan yang sesuai. Terus tiap jurusan itu ada dua kelas ya kecuali kelas bahasa, cuman satu."

Seungri mengambil beberapa lembar kertas yang diberikan oleh wakil ketua osis, Choi Sooyoung, kemudian ia berkata, "Yaudah langsung aja ya, buat kelas ipa satu," ia berdeham, "Jongin, Sehun, Nayoung, Jihoon, Soonyoung, Seungcheol, Yoongi, Jimin, Mina.."

Jimin melihat teman satu gugusnya yang telah ia kenal selama 1 minggu itu dengan tatapan kecewa, "Yah kook, kita kagak sekelas." Ucapnya.

Tangan Jungkook terangkat, ia memegang dagunya, "Ya gue sih udah memperkirakan, soalnya yang matematika gak gue isi sama sekali."

"Yaudah, itu yang gue sebutin mendingan sekarang langsung bikin barisan terus jangan berisik" kata Seungri, "Lanjut ya.. ipa dua, langsung pada buat barisan ya."

"Joohyun, Namjoo, Sally, Seongwoo, Haebin, Minghao, Minhyun, Sowon, Jin, Taehyung.." lanjutnya.

Jin langsung menoleh ke arah Namjoon yang sedang mengucek matanya, kemudian ia berbisik, "Joon, lu kok gak masuk ipa?!"

Namjoon yang masih mengantuk hanya menggedikkan bahunya acuh tak acuh. Jin memukul pundak Namjoon pelan sebelum ia memasuki barisan untuk ipa 2.

"Untuk ips satu, Chaeyoung, Jiwon, Moonbyul, Doyoung, Taeyong, Seulgi.."

Gadis bermata monoloid bernama Seulgi menatap temannya dengan wajah memelas, ia meremas tangan sahabatnya itu dan berkata, "Wen..."

"Udah, tenang aja, walaupun kita kagak sekelas, gue sering deh main ke kelas lu." Balas Seungwan.

Seungwan atau yang akrab disapa Wendy itu langsung mendorong sahabatnya untuk bergabung bersama teman-teman baru yang kebetulan sekelas dengannya selama kelas 10 ini.

Setelah meminum beberapa teguk air putih dari Sooyoung, Seungri kembali melanjutkan pengumumannya, "Terus buat Ips duanya, Eunbi, Junhoe, Jiho, Jungkook, Hoseok.."

Jungkook langsung memasuki barisannya  sembari memainkan jari tangannya. Lelaki itu terlalu malu untuk memulai percakapan duluan dengan teman-teman barunya.

"Eh eh, ini ips duakan?" Tanya seorang lelaki berwajah panjang pada Jungkook.

Jungkook mengerjapkan matanya, kemudian mengangguk pelan, "Iya."

"Wah, oke deh, ntar kita duduk sebangku ya, kagak ada yang gue kenal nih di kelas ini, btw nama lu siapa?"

"Jungkook, lu?"

"I'm your hope, i'm your angel, J-hope, sebenernya nama asli gua Hoseok, tapi nama beken gue J-hope."

Lah meuni ada nama beken segala, batin Jungkook. Tetapi ia membalas perkataan J-hope tersebut dengan kekehan pelan.

"Buat Bahasa satu, Jaehyun, Jennie, Soojung, Johnny, Kyungsoo, Joshua, Vernon, Naeun, Jackson, Yunhyeong, Inseong, Hwetaek, Dawon, Eunwoo. Udah itu doang mungkin." Kata Seungri.

Seungwan yang namanya belum dipanggil langsung menggaruk rambutnya asal.

"Oh iya, buat yang namanya belum dipanggil, Seungwan sama Namjoon harap ke ruang kepsek ya, terus yang udah pada dapet langsung ke kelas yang udah ditempelin nama kelas sesuai dengan yang kalian dapetin, saya pamit undur diri!" Ucap Seungri sebelum meninggalkan lapangan.

Seungwan yang sedang panik langsung menghampiri laki-laki yang matanya setengah terpejam itu dengan jalan yang cepat. Tanpa basa-basi, gadis itu memukul pundak dari lelaki tinggi di depannya, hingga lelaki tersebut terperanjat.

"Lu yang namanya Namjoonkan?" Tanya Seungwan.

Namjoon yang bingung hanya menganggukkan kepalanya pelan, "kena- eh anjir lu mau bawa gue ke mana?"

Karena dilanda rasa panik yang begitu besar, Seungwan buru-buru menarik lengan lelaki bernama Namjoon itu ke arah ruang kepsek. "Kita berdua doang yang belum dapet kelas!"

Rasa kantuk yang menyerang Namjoon tadi langsung menghilang ketika mendengar perkataan Seungwan, "Sumpah?!"

Karena Namjoon ikutan panik, kini malah ia yang menarik lengan Seungwan ke arah ruang kepsek.

Bahkan suara teriakan Jin dan Seulgi gak direspon oleh Namjoon dan Seungwan, karena rasa panik membuat mereka berdua budek.

Namjoon dan Seungwan memasuki ruang kepsek dengan napas yang berat, karena mereka jalan cepat untuk sampai ke ruangan ini.

"Eh, Namjoon dan Seungwan?" Tanya Bu Boa, selaku kepala sekolah di SMA Harapan Kamu ini.

Mereka berdua saling bertatapan, kemudian mengangguk.

"Duduk dulu sini." Kata Bu Boa ramah. Setelah melihat dua murid di hadapannya sudah duduk tepat di hadapannya, beliau langsung berkata, "Pasti kalian ke sini karena gak dapet kelas ya?" Tanyanya sembari mengambil dua buah map berwarna hijau di tumpukan buku di samping mejanya.

"Iya bu, kami panik nih gak dapet kelas," jawab Namjoon.

Bu Boa hanya tertawa kecil kemudian menyodorkan map tersebut ke anak muridnya, "Jadi, nilai kalian bener-bener sempurna." Kata Bu Boa.

"Nilai di masing-masing jurusan kalian seratus semuanya, terus kalian bukan termasuk anak beasiswa di sekolah ini, makanya ibu gak tau kalian mau masuk jurusan apa."

Seungwan dan Namjoon langsung menoleh, bertatapan dan tersenyum lebar, membuat kepsek dari SMA tersebut tertawa kecil.

"Jadi.. saya persilahkan kalian memilih di antara tiga jurusan yang tersedia di sekolah-"

"Bahasa!" Jawab Seungwan dan Namjoon bersamaan. Setelah itu mereka langsung tertawa bersama dan berhigh five.

Dan di hadapannya, ada Bu Boa yang tersenyum canggung sedang misuh di dalam hatinya.

Untung anak pinter, batin bu Boa.

-

Nulis apaan sih gue wkkw

THE SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang