Cinta adalah Hal yang bisa membuat seseorang menjadi galau, sedih, maupun senang. Banyak orang bilang sih katanya Cinta Itu Indah disaat mereka saling mencintai satu sama lain tapi ada juga sebagian orang yang mengatakan bahwa cinta adalah hal yang paling dibenci karena didalam nya pasti ada yang tersakiti.
Begitu juga aku yang mempunyai cinta untuk seseorang yang sangat aku cintai tetapi tanpa diketahui oleh orang-orang (Cinta Yang Terpendam) maupun orang yang aku cintai itu. Yang tahu hanyalah aku dan tuhan.
Awal kisahku yaitu dari awal aku masuk kelas 9 di sekolah SMP Negeri 11, Pasuruan. awalnya memang aku tidak mengenalnya bahkan aku tidak tahu yang mana anak nya. aku baru mengetahui dia pada saat aku dan dia mengikuti latihan paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Kebetulan aku dipilih untuk menjadi anggota termasuk dia karena dia anaknya tinggi. Dia bernama Zidan disaat itulah aku mengenalnya dengan dekat. Pada saat latihan kita sering bercanda bareng.
"Anak ini gapernah bicara. Emangnya lo gabisa bicara ya?" kataku kepada Zidan sambil tertawa.
"Sembarangan aja aku ini bisa bicara ya." Balasnya kata bercanda ku ke dia.
" salah kamu sendiri gapernah biacara sama aku" aku membalas kata** dari Zidan
"Gimana mau ngomong sama lo, gue aja gapernah kenal sama lo. Masak udah mau ngomong aja. Nanti disangka nya gue sok kenal sama sok dekat lagi sama lo." Jawabnya dengan Irama yang santai.
"Iya juga sih, yaudah kita kenalan dulu." Balasku ke Zidan
"Oke, Namaku Zidan. Namamu siapa?" Dia menanyaiku
"Namaku Uswattun panggil aja Uswa." Jawabku dengan bersalaman bersama Dia.
Setelah berkenalan Guru kami pun memanggil seluruh anggota paskibra untuk latihan karena hari sudah mulai petang. Kebetulan Zidan bertembat di sebelahku barisannya. Kita pun mulai latihan dengan serius. Hari pun mulai petang dan guru kami menyudahkan latihan tersebut. Anak-anak pun satu persatu mulai Pulang akan tetapi banyak juga yang gak pulang karena masih menunggu ayahnya untuk menjemput mereka. Awan terlihat sedang mendung Akhirnya aku pulang dengan ditemani oleh Zidan Dan Saudaranya yang juga mengikuti paskibra. Zidan memakai sepeda motor saudaranya karena sepeda motornya sendiri rusak akibat belom diservice. Setelah beberapa lama kita pulang bersama Akhirnya kita terpisah karena rumah kita berdua beda arah Zidan belok ke kiri, sedangkan aku belok ke kanan.