p.s : pls before u read it,click follow/vote button,it means a lot for me,and always comment it,thx.
Paper Heart
"Ada apa jully?" Suara bariton berat terdengar dari ujung telfon genggam milik gadis berambut dirty blonde itu meringis kecil.
"Apa kau sibuk-hm?" Ucap gadis itu membalas dengan ragu,seakan kerongkongannya terasa berat ketika berbicara dengan pria yang bernotabene nya kekasihnya sejak 2 tahun lalu.
"Ya,kurasa 5 menit lagi akan ada meeting" jelas pria itu yang terdengar lelah,atau bahkan...malas.
Gadis itu terdiam sejenak,menghembuskan nafas berat,ia mengepalkan tangannya hingga berbekas putih dilengannya,suasana mendung di tengah kota New York sangat mendukung suasana hatinya saat ini,
"Baiklah..maaf mengganggumu" ucap gadis itu cepat dan langsung menekan tombol merah di benda pipihnya yang berwarna hitam bersamaan dengan air mata bening yang mengalir mulus di pipi tirusnya,ia menghapus air mata itu kasar hingga matanya sedikit memerah,entahlah sejak 6 bulan yang lalu hatinya tak tertata rapih seperti biasanya,dan hidupnya terasa menjadi....asing.
Jully Candy Willow view's-
Dentingan jam pada pukul 12 kini terasa sangat lambat,dan suasana di taman ini sepi daripada biasanya,mungkin karna cuaca yang mendung membuat orang orang semakin enggan untuk berkunjung ke taman kota,ya hanya aku saja yang bodoh untuk berkunjung kesini untuk ritual yang setiap bulan aku lakukan,sebut saja aku idiot karna telah melakukan ini selama 6 bulan kebelakanh sendirian,tanpa pria yang dulu selalu menemaniku untuk melihat bintang sirius dan merayakan hari jadi yang berbahagia,namun ntahlah sekarang kurasa hanya spesial untukku,hanya sendiri.
"Happy anniversarry 2 years,justin".
--------
Author view's-
"Mendung lagi?eh" suara gadis berambut hitam pekat menginterupsi jully yang masih termenung di meja design nya
"Stop it clark" dengus jully yang menghembuskan nafas kasar,clark tersenyum tipis dan terduduk di depan meja jully, "hei dengarkan aku jully,cinta adalah kuatmu dalam bertahan,tetapi lepaskanlah ketika kuatmu tidak dihargai".
"Ah astaga,aku tidak ingin menangis di siang hari clark" ucap jully gamang dan berusaha tersenyum,perkataan clark tadi seakan sengatan listrik yang menyentrum seluruh tubuh jully
Sebagai sahabat karib,clark merengkuh tubuh model jully hingga tangis jully pecah,seakan hatinya pecah berkeping,sakit.perih.
"Ia melupakannya lagi clark" ucap jully disela tingisannya yang memuncak,seakan seorang semut yang tertimpa oleh batu kerikil,sangat sakit dan terlalu berat untuk dipikul
"Kau tadi malam ke taman kota lagi?" Tanya clark dengan nada sedikit terkejut dan merengganggkan pelukannya,menatap jully tak percaya
"Maafkan aku" ucap jully getir dan menundukkan kepalanya,clark menghembuskan nafasnya berat,ayolah clark hanya khawatir jika jully kesana sendirian dan hasilnya pasti mengecewakan.
"Baiklah,jangan menangis lagi jully" ucap clark menepuk bahu jully sekilas dan tersenyum samar.
-----
"Permisi nyonya jully" suara lara menginterupsi jully yang tengah menggambar design baju terbaru musim dingin,kaki lara terasa enggan untuk memasuki ruangan jully terlalu dalam,"masuklah lara" balas jully yang ikut menatap lara dengan rambut yang diikat dan kacamata berframe hitam
Lara mulai mendekati meja jully yang disambut senyuman oleh jully,"ada titipan untukmu nyonya" ucap lara yang mulai menyimpan kotak tipis berwarna hitam putih elegant yang mewah di meja jully
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart (bieber love story one shoot)
FanfictionI love you,and i always will.