I Catch You

501 59 19
                                    

" Ayah, Ibu aku berangkat!!!"

Glek...uhuk-uhuk

Kedua orangtuaku hampir saja tersedak dengan setangkap roti yang ada ditangan mereka, jika saja malaikat lupa untuk mengembalikan kesadaran mereka.

" Ommo....yeobbo benarkah itu suara Jiyeon, apa itu benar anakmu? "

Mendengar pertanyaan ibu, ayahku yang sudah setengah tua segera meraih kacamata tebal yang lebih mirip pan**t botol itu dari meja makan dan memakainya terburu-buru, sepertinya ia ingin memastikan bahwa seseorang yang baru saja melesat itu adalah aku anaknya.

" Jiyeon-ahhh, apa kau tidak sedang dalam keadaan tidur berjalan " ucap ibuku yang tidak sabar karena ayah masih kesulitan mengaitkan gagang kacamata ditelinganya, ibu tergopoh-gopoh untuk menyusul dibelakangku dengan piyama yang sudah lusuh dan roll rambut yang masih melekat dikepalanya.

" Eoh, ibu hari ini aku lupa mengerjakan pekerjaan rumah, aku ingin menyalin milik Jieun " ucapku agar ibuku merasa tenang dan yakin tidak ada yang berubah dari anaknya.

" Woaahh, syukurlah kau masih Park Jiyeon anak kami, baiklah hati-hati dijalan " ucapnya berteriak dan melambaikan tangan ke arahku.

Hah, tebakanku benarkan ? ibu dan ayahku itu lebih senang melihat anaknya tetap aneh, tapi tidak apa setidaknya mereka sudah sangat memahamiku dan tidak ada keinginan untuk merubahku menjadi anak yang sempurna seperti para orangtua lainnya.

Hai, namaku Park Jiyeon, gadis berwajah biasa-biasa saja berumur 18 tahun, aku duduk di kelas 3 SMA, disekolah aku tidak memiliki prestasi akademis yang bisa dibanggakan oleh orangtuaku, bahkan aku tidak memiliki satu orangpun yang bisa aku sebut sebagai teman disana.

Tunggu!!!! baiklah aku berbohong, ada Lee Jieun yang duduk disampingku, ia selalu setia bersamaku, itupun dikarenakan kami sudah bersahabat sejak kecil, meski rumah kami tidak berdekatan.

Tuhan menciptakanku memiliki wajah yang terlihat seperti pemeran antagonis dalam sebuah drama dengan garis mata tegas yang menambah kesan galak pada diriku, mungkin itu alasan tidak ada seorangpun selain Jieun yang mau berteman denganku, tapi kurasa mereka semua salah menilaiku.

Aku anak pertama dari dua bersaudara, adikku Park Jiso berumur 8 tahun, ia duduk dikelas 2 SD, aku tidak tau alasan ayahku Park Yochun dan ibuku Kim Taehee menjadwalkan kelahiran kami dengan jarak yang sangat jauh, mungkin dulu hanya ingin memiliki satu anak saja, tapi melihatku sendiri mereka kasihan juga kepadaku.

Menyebut nama adikku otakku mendadak menjadi kram, adikku itu adalah musuh utamaku dirumah. Aku bahkan lebih memilih dikasihani orangtuaku dengan kesendirianku, dibanding memiliki adik sepertinya.
...

" Tumben sekali kau sudah datang, apa jam dinding dikamarmu rusak lagi ? " ucap Jieun yang pagi itu terbengong-bengong melihatku.

Aku hanya cuek dan menaruh sembarang tasku, mata Jieun masih belum lepas menatapku dengan pandangan aneh, ia masih berharap aku memberikan alasan.

" Aku tidak mau terlambat di jam pertamaku " jawabku sekenanya agar Jieun tidak lagi penasaran.

Heol~ aku yakin ia tidak percaya begitu saja, binggo!!! mulutnya bahkan sekarang menganga lebar dengan mata yang mengerjap-ngerjap layaknya baru saja mendengar berita bahwa ibuku berhasil mendapatkan cinta Lee Dongwook aktor pujaannya.

" Jeongmal ? bukan karena jam pertama kita adalah Kim seonsangnim ? " tanya Jieun yang sontak membuatku yang baru saja mengalirkan air dari botol ke sepanjang leherku tersedak.

Ppfftttt.....

" Issshhh pabboya!!! Mengapa reaksimu berlebihan sekali, apa kau sudah menyikat gigimu dengan bersih, mengapa baunya tidak sedap begini " protes Jieun yang tidak terima dan jijik ketika air dalam mulutku berhasil menyembur wajahnya, ia lalu panik mencari apapun untuk membersihkan wajahnya, hah salah sendiri mengapa tebakannya 100% tepat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 08, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Catch YouWhere stories live. Discover now