Keberkahan Hidup

87 34 11
                                    


Berkah yakni karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.

=================================

Kebahagiaan itulah yang sekarang ia rasakan bersama keluargannya. Hidup berbahagia bersama kehadiran keluarga baru, yang tak lain hanyalah titipan Tuhan Yang Esa.
Ia adalah seorang Ibu dari dua anak kembarnya yang baru saja hadir dalam kehidupannya. Ia menjadikan rumahnya sebagai surganya di dunia bersama seorang suami dan anak – anaknya. Ia yakni Ibu yang bernama Hanum Sa’adah, suami yang juga mendapat gelar baru yakni seorang Ayah yang bernama Ahmar Muarih, dan si kembarnya yang tak lain adalah anaknya yang menjadikan kehidupan barunya seperti surga dunia, mereka bernama Fajar Sidiq dan Zanara Kiyara.

“I...B’U”, kata si Sulungnya yang mulai belajar untuk bicara, Hanum sangat senang karena dia pertama kali mendengar anaknya memanggil dirinya dengan Ibu.

“Iya nak, kau hebat sekarang coba ucapkan sekali lagi Ibu ingin mendengarnya”, Hanum berceloteh ria kepada anaknya, meskipun ia sendiri tau mungkin anaknya masih belum biasa mengerti ucapanya.

“Assalamu’alaikum, Dek... Mas pulang.”, tiba – tiba terdengar suara Ahmar yang baru saja pulang dari kerjanya dan langsung masuk menuju kamar si kembarnya.

“Wa’alaikumsalam, kok jam segini udah pulang Mas ? Bolos kerja lagi yaa?”, kata Hanum dengan tebakkan bahwa suaminya akan bolos kerja setengah hari karena ingin menemui anaknya.

“Kamu kok tau saja, Gini saya tadi kan udah menyelesaikan semuanya, jadi pulang saja daripada disana sendirian, toh kamu juga seneng kan saya pulang cepet.” Jawaban yang masuk akal Hanum menerima alasannya dan kini malah Ahmar yang menggodanya akhirnya hanya anggukan yang di dapat oleh Ahmar dari sang Istrinya itu.

Dan sekarang Hanum mengingat kejadian yang barusan terjadi, Ia tampak tersenyum kepada suaminya.

“Kenapa dek senyum – senyum gak jelas ?.” Katanya dengan penuh harap akan jawaban.

“Ehmmmm” dehaman yang hanya Hanum lontarkan sambil melirik si kembarnya.

“Kenapa sih dek, jangan buat mas bingung !?!?.” Katanya sambil pasang muka kesel.

“TADI AKU DIPANGGIL IBU OLEH SI SULUNG KITA.” Jawaban dengan penuh antusias diiringi dengan teriakan tak kalah girangnya dengan Ahmar, ia pun juga ikut senang mendengarnya.

"Subhanallah.. " ucapnya sambil bersujud sebagai ungkapan syukur atas karunia Tuhan -Nya.

"Apakah Mas tidak iri denganku ?."

"Tidak, mas tidak iri kepadamu. Kamu pantas di panggil duluan oleh anak - anak kita. Aku malah berterima kasih padamu kau telah menjaganya dengan baik. Suatu saat nanti mereka juga akan memanggilku dengan "Ayah" tapi tidak untuk sekarang, kan semua ada masanya dek." Ahmar menjawab nya dengan jawaban yang sangat-sangat bijak yang membuat mata Hanum memandangnya tanpa beralih.

"Kaulah memang imamku yang kudambakan dalam setiap doaku, kau pemimpin ku dan pemimpin anak - anak ku, ku mohon jadikanlah anak - anak ku seperti mu jangan jadikan mereka sepertiku yang masih banyak kekurangan ini."

"Kau tak perlu merasa begitu kaulah sebaik - baik pembimbingku dan anak - anakku. Ku mohon jangan berfikir seperti itu lagi."

"Maafkan aku mas, mungkin saya dapat membimbing mereka tapi tidak sebaik kamu, maafkan isterimu yang lemah ini mas..."

"Sssstt jangan berfikir begitu dek, mas tadi kan sudah ngomong jangan di pikirkan, sudah mas laper nih bikinin makanan gih!!"

"Iya bentar, jagain si kembar kita yaa, saya masakkan kamu dulu."

"Okay siap, hapus dulu air matanya masak istri mas cengeng sihh."

"Iya iya ini juga mau di hapus, sono jagain si kembar awas kalau kenapa-kenapa entar saya nyesel masakin kamu.", Si Hanum yang mengiyakan perintah suaminya sekaligus mengancam suaminya itu, dan suaminya hanya membalas dengan mengangguk pasrah.

Tak lama kemudian istrinya datang dengan membawa makanan yang sudah di disiapkannya dan Ahmar langsung melahap nya kerana dia sudah kelaparan dari tadi. Sedangkan Hanum hanya melihatnya, bagi Hanum kebahagiaannya jika melihat orang lain di sekelilingnya merasa bahagia dengan kehadirannya. Setelahnya Hanum memberi Asi kepada buah hati nya yang telah merasakan lapar juga seperti ayahnya.
Setelahnya mereka sholat berjama'ah menunaikan ibadah sholat dhuhur yang menjadi kewajiban seorang muslim.

Mereka menjalankan empat raka'at nya di rumah dengan berjamaah, Hanum sebagai makmum dan Ahmar imamnya. Kebiasaannya dulu kalau salat selalu berjamaah di masjid tetapi mereka sekarang lebih memilih jamaah di rumah kerana mereka memiliki momongan yang harus di jaga.

Setelahnya mereka berdoa dan Hanum yang mengaminkan setiap doa yang terlontar dari mulut sang suaminya.

Bagi Hanum saat inilah yang ia dambakan dari dulu, dengan memiliki suami yang sholeh yang akan membawanya dan anak - anaknya menuju Jannah Allah. Semuanya telah terwujud,ungkapan syukur  berkali - kali  ia ucapkan dalam setiap doanya.

Begitupun dengan Ahmar yang merasa ini semua nikmat, berkah dari Tuhan Yang Esa yang tak kan dapat di dustakan oleh siapa pun. Hanya ucapan syukur yang menjadi pemenang jiwa ini ketika menghadap kepada Tuhan.

~Keberkahan adalah nikmat terbesar bagi orang-orang yang merasa bersyukur~

#Slm_Efh🔏
=================================
Vote and comment

Thanks

   
     

Si Bungsu Pembawa Hati||💟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang