CHAPTER 6

1.4K 170 18
                                    

Tok tok tok

"Hyung. Ayo ke bawah makanlah dulu. Tadi siang juga kau langsung ke kamar tanpa keluar lagi untuk mengisi perutmu. Aku tak ingin sampai kau sakit, hyung."

"Ya hanya dia saudaraku. Maafkan aku eomma."

Taehyung bergegas membuka pintu. Di sana sudah ada Jungkook yang berdiri tegap lengkap dengan wajah khawatirnya.

"Hyung kau bangun tidur?"

Taehyung mengangguk sebagai respon.

"Kau bahkan belum mengganti pakaianmu?" menatap Taehyung dari bawah sampai atas.

Taehyung mengangguk lagi.

"Sekarang kau lapar hyung?"

Lagi-lagi ia mengangguk namun dengan aegyonya.

"Aishh. Cepatlah ganti hyung lalu ke bawah temani aku makan. Kau tega aku makan sendirian?"

Taehyung menautkan kedua alisnya.

"Jimin hyung sedang ada kerja kelompok dengan Hoseok hyung di rumah Namjoon hyung." Jawab Jungkook yang bisa dikatakan peka haha.

"Ahh... aku akan segera ganti baju. Tunggulah sebentar di sini aku tidak akan lama."

Taeyung langsung menutup pintu dan bergegas mengganti bajunya tanpa mendengar persetujuan dari Jungkook. Sekitar semenit pintu kembali terbuka menampakkan Taehyung yang sudah mengenakan baju rumahan.

Mereka lalu menuju lantai bawah tepatnya ke ruang makan untuk makan malam.

-8-

"Ahh... JINJJA?!" teriak Hoeseok.

"YA!! KEUMANHAE!!!" sahut Namjoon.

"Bisakah kalian diam?" tanya Jimin dengan santainya dan senyum yang begitu manis. Namun aura keseriusannya meluap. Membuat Hoseok dan Namjoon langsung menutup mulut rapat-rapat.

Namjoon yang sedari tadi sedang mengerjakan tugas kambali pada aktivitasnya semula. Sedang Hoseok yang tadinya bermain game mengganti aktivitas, mengerjakan tugas juga.

Jimin tipe sosok yang menakutkan saat ia sedang serius. Namjoon yang dewasa dan dermawan juga akan diam saat Jimin sedang serius. Dan Hoseok ia memilih bermain game nanti daripada namanya tidak tercantum (lagi) dalam hasil tugas kelompok mereka.

Setengah jam mereka berkutat dengan tugas yang akhirnya dapat mereka selesaikan dengan cepat karena kekompakan dan kerja sama mereka.

"Ya! Hoseok-ah jika kau serius dan telaten seperti tadi kan tugasnya cepat selesai." tukas Jimin dengan santai. Kali ini benar-benar santai tak seserius tadi.

"Nde, arraseoyo." jawab Hoseok yang sudah kembali berkutat dengan gamenya.

Jimin hanya memutar bola matanya jengah. Sedang Namjoon hanya mengedikan bahunya. Seperti itulah Hoseok, ia pintar namun terlalu malas. Teman-temannya sampai sudah angkat tangan untuk menasihatinya agar giat belajar.

"Namjoon-ah, aku mau ke mini market dulu." ucap Jimin sembari beranjak dari duduknya.

"Aku titip snack ya?" celetuk Hoseok antusias, yang rela mangabaikan gamenya untuk sementara.

"Aishh.. dasar." Jimin menatap Hoseok malas.

Namjoon tiba-tiba ikut berdiri, "Aku ikut. aku juga ingin membeli sesuatu".

Jimin dan Hoseok sontak menatap Namjoon. Jika Jimin dan Namjoon pergi ke mini market bersama itu artinya Hoseok sendirian di rumah Namjoon mengingat sedari tadi hanya ada mereka bertiga. Sebenarny Namjoon adalah seorang yang sangat cerdas dengan IQ nya yang tinggi itu namun terkadang ia bo— bukan bodoh tapi konyol. Hanya dia yang mengerti pemikirannya sendiri.

You Stay I Go (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang