chapter 3 : Because of rival

72 12 0
                                    


Tangan Hyun Ah bergetar mencoba membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Perlahan Hyun Ah meraba tubuh bagian atasnya.

Bajunya? Hyun Ah baru menyadari bahwa dirinya sudah tidak mengenakan sehelai benang pun.

"Tidak... Apa yang ku lakukan...." lirih Hyun Ah, tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Hyun Ah turun perlahan dari ranjang berusaha tidak membangunkan seseorang yang masih terlelap, Hyun Ah terburu-buru memakai pakaiannya.

Hyun Ah tidak tau siapa orang itu dan tidak tau apa yang akan terjadi jika ia masih di sana, jadi ia memutuskan untuk segera pergi.

Hyun Ah takut... Dan... Kalut....
Dengan cepat Hyun Ah membuka pintu, keluar dari kamar itu.

Saat membalikkan badan, Hyun Ah terkejut melihat seorang pria telah berdiri di hadapannya. Begitupun pria itu hanya sanggup terdiam melihat Hyun Ah baru saja keluar dari dalam kamar yang menjadi tujuannya tadi.

"Oppa...." lirih Hyun Ah.

Pria itu tersenyum getir. "Ku pikir aku sudah gila mempercayainya, apa yang kau lakukan disini?"

"A-a-aku... Oppa... Ini tidak sperti yang kau pikirkan oppa... Ak--" Mata Hyun Ah berkaca-kaca menatap pria di depannya.

"Cukup!! Kurasa aku sudah mendapatkan jawabannya. Trimakasih, Lee Hyun Ah." Pria itu mengusap wajahnya dan menghembuskan nafas kasar menahan gejolak emosi yang menyeruak di hati, lalu melangkah pergi meninggalkan Hyun Ah yang menitihkan air mata mendengar perkataannya.

Dengan tergesa Hyun Ah mengejar pria itu.
"Oppa."

Hyun Ah menyeka air matanya.
"Chang Wook oppa.!"

Saat akan berbelok menuju lift Hyun Ah berpapasan dengan seorang wanita. Apa? seorang? spertinya bukan. Dia bukan orang, melainkan seekor hewan, seekor rubah betina lebih tepatnya.

"Eoh. Lihat siapa ini? Apa yang di lakukan wanita 'baik-baik' di sebuah hotel pukul 5 pagi?" Wanita itu menatap sinis Hyun Ah.

Hyun Ah pun hanya diam membuang muka dan ingin melanjutkan langkahnya, tapi wanita itu menahan lengannya.
"Ahh... Biar ku tebak. Nona Lee Hyun Ah, baru saja selesai melayani seseorang demi sebuah posisi di perusahaan." Wanita itu melirik Hyun Ah dan tersenyum sinis "Sungguh menjijikan."

Hyun Ah mengepalkan tangannya geram, lalu ia menatap wanita di sampingnya itu.
Apa? Sebuah posisi? Di perusahaan? Hyun Ah tau sekarang, apa yang terjadi ialah Hyun Ah sedang di jebak. Bahkan Hyun Ah tidak tau siapa pria itu. Jangankan identitas pria itu, wajahnya saja tidak sempat ia lihat.

Hyun Ah memiringkan sudut bibirnya dan mengangkat sebelah alisnya. "Menjijikan? Apa aku harus membelikanmu kaca? Lihat, siapa yang lebih menjijikan. Mendekati pria yang jelas-jelas sudah memiliki tunangan, mengemis cintanya, merebutnya dengan cara licik. Apa tidak ada pria lain di dunia ini eoh? Atau karna tidak ada yang berminat denganmu? Ku rasa jawaban kedua lebih tepat, melihat kepribadianmu yang buruk. Sadarlah nona Jung Soojung, kau lah yang lebih menjijikan skaligus menyedihkan!" jawab Hyun Ah tak kalah menusuk.
Hyun Ah lantas menyentakkan lengannya dan kembali berjalan menuju lift, tidak memperdulikan Soojung yang berteriak marah di belakangnya.

"AKAN KU PASTIKAN KAU LEBIH MENYEDIHKAN DARIKU LEE HYUN AH.! Akan ku pastikan." Soojung menggertukkan giginya menatap nyalang punggung Hyun Ah yang berjalan kian menjauh.

...

...

Setelah keluar dari hotel Hyun Ah berlari mencari sosok Chang Wook. Pria yang di cintainya, calon suaminya.
Tapi, nihil. Pria itu telah pergi tanpa mempercayai perkataan Hyun Ah, tubuh Hyun Ah merosot terduduk di pinggir jalan. Ia menangis tersedu merutuki dirinya sendiri.

"Oppa..."

"Tidak..."

"Oppa..."

"HAH.! hahh... hahh...."
Hyun ah mengerjapkan matanya dan mengatur nafasnya. Lalu memutar pandangannya ke arah samping kiri dan menemukan malaikat kecil yang masih terlelap.

Mimpi itu lagi... mimpi buruk yang menjungkir balikkan hidupnya.
Hyun Ah selalu berharap mimpi itu dapat berganti menjadi mimpi yang indah, namun tetap saja Hyun Ah masih sering di hantui mimpi itu, sekeras apapun dia mencoba melupakan kejadian itu.
Sekarang, Hyun Ah hanya ingin melanjutkan hidupnya dengan Junso.

Hyun Ah meraih ponselnya di nakas dan melihat jam yang menunjukkan angka 6.30 AM. Hyun Ah meletakkan kembali ponselnya ke nakas lalu beralih mengusap pipi Junso
"Junso... Bangun sayang...."

Junso yang mendengar alarm pagi dari suara merdu mommynya pun perlahan membuka matanya dan langsung memeluk Hyun Ah. Dengan suara serak Junso berkata
"Good morning Mommy...."

Hyun Ah pun membalas pelukan Junso dan mencium puncak kepala Junso.  "Good morning sayang. Mandilah, Mommy akan siapkan sarapan untukmu."
Hyun Ah melepaskan pelukan Junso dan menggendong Junso ke dalam kamar mandi.

o

o

o

o

o

To Be Continued

One child two heart : Complicated love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang