"Chan, lo dateng kan?" Itu adalah pertanyaan ke sekian dari Jeno untuk Haechan hari ini.
"Iya Jeno," dan itu tadi jawaban Haechan untuk setiap pertanyaan yang sama dari Jeno.
Jeno dan Haechan sedang berjalan beriringan di koridor kampus. Dengan Jeno yang terus memberondong Haechan dengan pertanyaan untuk memastikan sahabat manisnya ini datang ke acara ulang tahunnya.
"Lo udah janji loh Chan. Awas kalo sampe ga dateng," Jeno berhenti di hadapan Haechan dan otomatis Haechan pun menghentikan langkahnya.
"Ngerti Lee Jeno. Rewel banget sih lo," Haechan memandang Jeno dengan malas. Jeno tersenyum lalu mengacak pelan rambut Haechan.
"Gitu dong dari tadi. Yaudah, gue mau ke tempat anak-anak dulu oke," Jeno sekali lagi menepuk pelan kepala Haechan lalu berlalu dengan sumringah.
Haechan mendengus melihat kepergian Jeno.
"Kok bisa sih Chan lo temenenan sama manusia kaya Jeno," Haechan berkata pelan pada diri sendiri. Ia menggeleng pelan dan tersenyum.
Iya, Haechan bingung dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia dan Jeno yang berbanding terbalik 180 derajat bisa menjadi sahabat dalam waktu yang sangat lama. Haechan seseorang yang ceria, ramah, perhatian, tipe mahasiswa teladan dan pandai, tapi jahil dan cerewet. Sedangkan Jeno adalah seorang berandalan, pembuat onar, tukang minum, 'playboy', yang sayangnya pintar, kaya, dan berwajah sangat tampan.
Ya, dunia ini memang penuh dengan ketidakpastian.
*********
Suara bising memenuhi rumah Jeno yang saat ini menjadi tempat berpesta unutk merayakan ulang tahun seorang Lee Jeno. Semua orang yang ada di sana terlihat menikmati jalannya pesta. Tentu saja, mereka semua sama seperti Jeno. Kecuali satu orang, Lee Haechan. Lelaki manis yang terpaksa datang ke pesta menjijikkan (menurutnya) ini karena pemilik pesta ini adalah sahabat tercintanya.
Haechan mendengus kesekian kalinya melihatJeno yang sedang meminumkan satu botol alkohol ke setiap tamunya. Mereka semua terlihat senang. Mereka tertawa, berteriak dan kemudian berpelukan setelah meminum minuman dari botol yang di bawa Jeno. Sampai akhirnya Jeno sampai di depan Haechan.
"Ayok Chan lo harus minum juga," Kata Jeno dengan cengiran khasnya.
"Nggak. Lo tau gue nggak mau minum itu. Mending gue ga minum apapun di pesta lo," Haechan mengomel sambel memasang muka cemberutnya.
"Hahaha, lo ga harus minum deh. Bagian lo gue yang minum. Tapi pelukannya masih wajib," Jeno tersenyum lembut lalu merentangkan kedua tangannya.
Haechan ikut tersenyum lalu berdiri untuk memeluk Jeno. Jeno membalas pelukan Haechan dengan erat.
"Makasih ya lo beneran dateng di pesta gue. Padahal gue yakin lo udah pengen muntah aja dari tadi," Jeno berkata sambil tetap memeluk Haechan.
"Ngerti juga lo kalo gue terpaksa dateng. Demi lo doang ini," Haechan membalas sambil tertawa.
Mereka melepaskan pelukan itu dan tertawa bersama.
******
"Sekarang Jeno potong kuenya, terus kue pertama kasih ke orang spesial," seru Renjun yang bertindak sebagai MC dadakan saat acara tiup lilin dan potong kue.
Jeno memotong kuenya lalu berjalan ke arah Haechan.
"Nih, buat temen termanis yang gue punya," Jeno tersenyum tulus pada Haechan sampai mataya membentuk garis yang indah.
'WOOOOOOOO' terdengar teriakan membahana dari teman-teman Jeno yang lain.
"Thanks," Haechan hanya tersenyum lalu menerima kue dari Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good and Bad Boy
ФанфикKata siapa bad boy akan selalu jahat? Nggak! ini ada yang baik. Banget malah. Ini B x B ya, yang gasuka silahkan mundur perlahan daripada muntah bacanya.