aku mencintaimu

157 15 2
                                    

malam ini sama seperti malam malam yang kemarin.

tetap aku lalui bersama sahabat sehidup sematiku Park Chanyeol, bolehkah aku berharap lebih dari sahabat?

"hyung?" dia yang masih bersandar di pahaku mengadahkan kepalanya menatapku yang masih fokus pada komik bacaanku.

biar aku jelaskan, posisiku saat ini tengah berbaring nyaman di sofa panjang dengan Chanyeol duduk di karpet dengan setoples cemilan coklat di pangkuannya dan kepala yang menyender di pahaku.

"hm? apa?" aku masih sibuk membaca komik dan kadang sedikit tertawa melihat bagian yang lucu.

"mmm bisakah kita bicara berdua?" tanyanya dengan nada yang terkesan ragu.

"saat ini kita sedang bicara berdua Chanie" aku sedikit menggeser posisi komik ku, hingga wajahku menatap wajah Chanyeol, yang harus kuakui tampan, cantik, menggemaskan, dan polos disaat bersamaan. uhhh aku ingin menerkamnya (yak! hentikan pikiran kotormu Kris!!)

"hmm yah.. hanya kita berdua disini" dia sedikit tersenyum tipis di akhir kalimatnya.

memang benar hanya kami berdua di rumah ini, ini rumah Chanyeol dan orang tua nya pergi keluar kota. jangan tanyakan kemana para maid, karena sistemnya maid akan pulang saat malam demi keprivasian keluarga park (katanya) dan hanya tersisa satpam di bagian gerbang.

"kau tahu? kita sangat dekat, teramat sangat dekat hyung..." kulirik dia yang mentap sendu kearah karpet.

"iya, aku tahu. kita seperti tak terpisahkan dari kecil bukan?" ini seperti pernyataan dan pertanyaan sekaligus yang berujung kenyataan.

"Suho menyangka kita gay"
ujarnya membuat ku terekejut, tidak menyangka dia akan mengatakan ini padaku. hanya sebentar dan aku mencoba menormalkan diri dan bersikap biasa (meski sebenarnya tidak sebiasa itu)

"aku sahabatmu Chan, kita bersama sejak kecil. jadi bukan tidak mungkin diluar sana banyak yang salah presepsi tentang kita" aku mencoba menenangkannya dengan perkataan ku (meski sebenarnya aku pun tidak tenang).

"kita sahabat, kita sesama lelaki. aku pikir jika diantara kita seorang wanita, mungkin kita sudah menikah sekarang hyung" katanya dengan nada getir yang sedikit kentara.

"kau benar" aku hanya menjawab seadanya dengan tatapan kosong.

aku mencintai Chanyeol seperti cinta kepada seorang kekasih. tapi apakah ini benar? kami sesama lelaki.

dan setelah aku sadar, mungkin inilah cinta yang salah (tepatnya keadaan yang salah) aku mencoba menampik pikiran ku sendiri, mengingkari perasaanku sendiri. mencoba berpikir dengan naif, jika yang aku rasakan bukan cinta seperti itu, hanya cinta pada seorang sahabat atau saudara.

"benarkah aku? jika aku..." ada sedikit jeda disana, aku akan menunggunya.

"aku mencintaimu hyung, lebih dari kita yang sekarang" ucapnya lirih yang mampu membuatku mencelos mendengarnya.

"a-pa? Chan? ini bukan waktu yang tepat untuk bergurau" kataku mencoba meyakinkan diriku jika Chanyeol tidak serius akan ucapannya.

"aku mencintaimu, sejak lama. aku lelah menampiknya, aku tidak seharusnya mencintaimu dan kau tidak seharusnya dicintai lelaki sepertiku" suaranya sedikit bergetar, aku tahu dia menahan tangisnya.

"lalu bagaimana jika aku mencintaimu?" tubuhnya menengang seketika.

"lalu bagaimana jika akun ingin memilikimu? melamarmu? menikahimu? membuat keluarga bersamamu?" dan itu sukses membuat Chanyeol meneteskan setitik air matanya perlahan.

aku bangkit lalu duduk berdampingan dengan Chanyeol, kugenggam tangannya erat dan menatap matanya dalam penuh keyakinan disana. tak pernah aku seyakin ini di 20 tahun hidupku.

"aku tahu ini semua salah, kita salah tapi bukan cinta kita yang salah. tapi sebesar apapun kesalahan ku ataupun dirimu, kita berhak bahagia Chan. aku mencintaimu dan kau mencintaiku, lalu apa yang kedua orang saling mencintai lakukan jika bukan hidup bersama?" aku semakin menggegam erat tangannya, sedikit merematnya. aku ingin Chanyeol merasakan keyakinanku.

"hiduplah bersamaku, aku tau kau takut dan aku juga terlalu takut. jadi mari bersama untuk menghilangkan ketakutan kita" kutorehkan senyum teduh menatap wajahnya yang terlihat terharu.

"aku mencintaimu, menikahlah denganku"

tanpa menunggu jawaban kurengkuh tubuh Chanyeol, memeluknya erat dan mengecup pucuk kepalanya lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

we are gay. what false?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang