Disebuah taman, terlihat seorang gadis cantik yang sedang duduk dibawah pohon. Punggungnya dia sandarkan ke batang pohon itu, kedua mata indahnya tertutup, rambut panjang berwarna cokelat yang tertiup angin sore dia biarkan begitu saja, walaupun rambutnya mengenai wajahnya dia tidak merasa terganggu sedikitpun.
Dia menghirup udara sore dalam-dalam, dan menghembuskannya dengan kasar, dia terus mengulanginya agar hatinya tenang.
Tiba-tiba air mata menetes dari kedua matanya, dia menggigit bibir bawahnya dengan kencang, agar air matanya berhenti mengalir. Bukannya berhenti, air mata nya justru semakin mengalir dengan deras. Dia memegang ujung bajunya, meremasnya dengan kuat.
Gadis itu tidak bisa menahannya, kedua bahunya bergetar hebat, dia memeluk kedua kakinya, menundukan kepalanya dalam-dalam. Suara tangisannya sangat memilukan, bagi siapapun yang mendengarnya pasti yakin beban yang di pikul gadis itu sangat berat.
"Alana, mau sampai kapan kamu seperti ini?" Alana tersentak waktu mendengar suara wanita paruh baya yang mengejutkannya.
Alana Care adalah nama gadis yang sedang duduk dibawah pohon taman itu. Dia gadis yang cantik, mempunyai senyum yang manis, siapapun yang melihat senyumnya akan dengan mudah jatuh cinta kepadanya, memiliki rambut cokelat panjang yang indah, hidungnya yang mancung dan kulit putihnya yang bersih seperti susu.
Alana termaksud gadis yang pendiam, penyabar dan murah senyum. Dia tidak mudah terbawa amarah, walaupun dia sering dijaili oleh teman-temannya, gadis itu hanya mendiamkannya dan tidak membalasnya, dan tidak memberontak.
Dulu Alana adalah gadis yang ceria, sangat cerewet dan mudah tertawa. Dia tinggal bersama Paman dan Bibinya. Mereka hidup bahagia, kedua orang tuanya? Bibinya bilang kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan diusianya yang menginjak umur satu tahun. Dan Alana diserahkan kepada adik Ayahnya yaitu Pamannya.
Alana bisa mendapatkan apa saja yang dia mau, kasih sayang, dan dia hidup penuh dengan kemewahan. Paman dan Bibinya sangat menyayanginya, karena mereka tidak mempunyai anak dan Alana sudah mereka anggap seperti anak kandungnya sendiri.
Tetapi, suatu peristiwa terjadi. Perusahaan Pamannya hangus terbakar api, sehingga membuat Pamannya mendapatkan kerugian yang besar.
Bibinya bunuh diri karena stres, dia tidak bisa hidup susah. Dan Pamannya berubah menjadi pria berantakan, sering mabuk-mabuk an dan berjudi. Hutang Pamannya menjadi selalu meningkat karena kalah dari berjudi.
Karena tidak memiliki uang untuk membayar hutang yang semakin banyak Pamannya memberikan Alana kepada seorang pria yang tidak dikenalnya. Pamannya bilang pria itu adalah teman dekatnya dan berjanji akan memberikan apa saja yang Alana minta.
Alana yang waktu itu berusia lima belas tahun tergiur dengan janji itu dan menuruti permintaan Pamannya untuk tinggal bersama pria yang tidak dikenalnya.
Setelah tinggal bersama pria yang mengaku teman Pamannya, Alana tidak mendapatkan janji yang Paman dan pria itu janjikan kepadanya. Alana sering disiksa dan dicaci maki karena menurut pria itu Alana tidak berguna.
Sehingga suatu peristiwa terjadi, yang membuat Alana kini berakhir di panti asuhan yang berada di pinggiran kota New York. Suatu peristiwa yang membuat Alana menjadi gadis yang pendiam, murah senyum adalah topeng untuk menutupi masa lalu kelam yang dialaminya, menutupi semua kesedihannya.
Peristiwa itu tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya, peristiwa yang membuat masa depannya hancur, dan merubah dia menjadi gadis yang tidak sempurna.
Alana mendongakan kepalanya, dengan cepat dia menghapus sisa-sisa air mata diwajahnya. Alana menarik sudut bibirnya hingga terlihat senyuman hangat disana, membuktikan kepada orang didepannya kalau dia baik-baik saja. Wanita paruh baya yang berada didepannya menatap Alana dengan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE
RomanceAlana Care. Gadis sederhana yang jauh dari kata sempurna. Tetapi, ketidak sempurnaannya tidak membuat Alana menjadi gadis yang lemah, pengecut dan selalu meratapi ketidak sempurnaannya itu. Dia gadis yang percaya akan takdir, dia sangat yakin suatu...