saat aku memandangi rembulan, aku tahu bahwa aku jauh
berpikirku sepintas saja, kelak aku akan mendekat kepadamu
bila kau tau, perasaan ini membunuhku
mendorongku berjalan dalam ruang hampamu, bulan
saat aku menghirup udara, aku tahu bahwa aku akan mati
maka aku buka lubang hidupku ini, lalu masuk engkau ke dalamnya
aku ingin angin yang menghidupkanku, engkau
terus menerus mengalir dalam darahku, hidupku
saat aku menyentuh kulitku, kurasakan betapa lembeknya diriku
aku sodorkan tanganku, kuucapkan seuntai kata.
sebagai tulang ku, maukah kau membuat diriku tegak?
kulitku ini, sebagai benteng hidup matiku untukmu