Waktu itu hari menjelang sore saat aku sedang berada dibelakang rumah ku lihat sampah sudah menumpuk untuk dibakar, maklum di daerah kontrakanku tidak ada petugas yang mengurusi sampah jadi kami harus membakar sampah sendiri. Aku pun berteriak memanggil adikku dan mengajaknya untuk membakar sampah, kami biasa membakar sampah di area pemakaman cina didekat kontrakan.
Hanya butuh waktu sebentar untuk mencapai tempat tersebut, saat adikku sedang mencari daun-daun kering untuk dibakar aku hanya menunggu sambil mengumpulkan beberapa sampah yang ditinggalkan untuk sekalian kubakar. Adikku beberapa kali pergi dan kembali untuk mengambil daun-daun kering pada saat itu fokusku teralihkan. Sosok laki-laki dengan wajah khas orang cina muncul sekitar 10 meter dibelakangku, aku sempat kaget dan hanya memberikan senyum sebagai tanda menyapa tapi dia hanya diam.
Aku sempat bingung kenapa dia hanya diam saja, malah sempat berpikir kalau dia itu orang aneh karena dia hanya menatap kami berdua dan tidak bergerak sedikit pun. Aku menoleh lagi dan dia masih dalam posisi yang sama, cukup tampan ku pikir dengan rasio umur sekitar 20 tahunan. Aku memfokuskan diri untuk membakar sampah yang menumpuk didepanku, tapi memang rasa penasaran lebih besar dari apapun sekali lagi aku menoleh dan dia masih diam, membisu dengan wajah pucatnya dan mata sedih. Dengan berat hati aku pun mulai melihat ke arah kakinya, dan benar saja apa hal yang terlintas diotakku tadi terbukti.
Dengan ragu aku menatapnya dan dalam hati aku berdoa untuk sosok itu, aku berpikir untuk tidak memperhatikannya lagi karena aku malas berurusan dengan makhluk yang memang berada di dimensi lain. Setelah selesai membakar sampah aku pun pulang dan aku sama sekali tidak menoleh ke sosok laki-laki itu.
Malam harinya, saat aku bersiap untuk tidur sosok itu datang tapi dengan wajah yang dipenuhi senyuman dan tidak pucat. Aku hanya menatapnya bingung, dia berkata "Terima kasih". Lalu dia pergi begitu saja meninggalkanku yang kaget, Yah ku pikir memang kita harus saling mendoakan untuk yang hidup ataupun mati.
----00----
Haaahh, Aku selalu mengatakan pada saudara-saudaraku untuk tidak terlibat dengan makhluk dari dimensi lain tapi aku sendiri? Ya, sekarang aku malah dengan asiknya terjun bebas ke jurang penasaran. Laki-laki cina itu sekarang tak segan-segan menghampiriku saat aku datang untuk membakar sampah, dan bodohnya aku adalah aku hanya diam dan membiarkannya. Rasa penasaran yang melebihi batasanku sendiri sedang kumat, aku penasaran bagaimana dia bisa meninggal diusia semuda itu, apa karena sakit? atau kecelakaan? atau karena hal lain?.
Saat aku sedang asik bertanya-tanya sendiri dia tiba-tiba berkata "Disiksa." Dengan suara rendah, dingin dan kering aku pun langsung menoleh dan ku lihat dia bukan lagi pemuda cina yang tampan, dia berubah dengan muka penuh luka lebam, bibir sobek parah dengan darah kering yang membalut tepi bibirnya, kepala yang hanya meninggalkan sedikit rambut dan yang paling mengerikan adalah badannya sekurus tengkorak dengan bau busuk dan anyir yang pekat.
Mulai dari sini cerita berubah menjadi sudut pandang si pemuda cina.
Suatu hari ayahku membawa lagi seorang wanita pribumi ke rumah katanya untuk dijadikan pelayan, mau berapa banyak lagi pelayan di rumah ini? aku pikir pelayan disini sudah cukup banyak. Ya, keluargaku adalah Tionghoa asli walaupun orang tua dan aku sendiri lahir serta besar di Indonesia tapi darah kami masih asli dari tanah Cina sana. Dan keluargaku adalah pengusaha tembakau kaya di tanah jawa, jadi jangan heran kalau kami punya banyak pelayan.
Beberapa minggu kemudian si pelayan baru itu sudah tidak ada, kabar yang ku dapat adalah dia dijual kepada Ayah karena keluarganya tidak bisa membayar hutang kepada Ayah. Dibawa kemana perempuan itu? hanya sesaat saja pertanyaan itu menghiasi pikiranku setelah itu aku sama sekali tak peduli, tapi dari tak peduli ini lah membawa petaka terhadapku dan keluargaku.

YOU ARE READING
Cuplikan Masa Lalu
Historia CortaSebuah memori terjebak dalam kukungan partikel meninggalkan jejak yang hanya bisa disadari oleh sedikit manusia. cerita dari jejak yang ditinggalkan.